Minggu, 13 Maret 2011

Bambang Pramudi

PIMPIN SEKOLAH DENGAN MANAJEMEN TAWA


Sosok Bambang Pramudi yang bersahaja namun tegas ini adalah Kepala SD Negeri Pandansari 02 UPT Disdikpora kecamatan Warungasem. Alhasil, kepala sekolah yang satu ini dipercaya oleh rekan-rekannya untuk menduduki jabatan sebagai ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah atau KKKS dan menjadi teladan bagi guru-guru di Kecamatan Warung Asem pada khususnya dan Kabupaten Batang pada umumnya.
Tak mengherankan, bila sosok pria yang satu ini menjadi tauladan diwilayahnya, dikarenakan, dalam memimpin satuan pendidikan dan dalam bersosial masyarakat, dirinya selalu memegang teguh ajaran agama, yakni dengan mewujudkan manajemen Tawa, sari dari Surat Al ‘Asri yang menuntunnya untuk melakukan pekerjaan yang benar, mendorong satu sama lain menuju Kebenaran, dan mendorong satu sama lain untuk kesabaran.
“Dalam memimpin sekolah, saya menerapkan manajemen TAWA, yakni Tahabun yang artinya memberikan kasih sayang kepada teman guru maupun siswa dan tidak membedakan satu sama lainnya. Kemudian Ta’awun yaitu memupuk kerjasama yang baik dalam bekerja, Ta’asawur Musawaroh yaitu selalu bermusyawarah bila memutuskan sesuatu dan Ta’afuwun yang berarti membina guru untuk saling memaafkan apabila ada kesalahan satu dengan yang lainnya, walaupun tanpa diminta yang tentunya untuk menjaga keharmonisan”, katanya.
Selanjutnya dijelaskan pria kelahiran Batang, 19 Oktober 1952 ini, bahwa siapapun yang berhasil mengikuti petunjuk Ilahi, pasti akan menemukan diri mereka pada jalan yang lurus, dan kehidupan mereka akan dipenuhi dengan kemuliaan Allah, sementara mereka yang gagal untuk mengikuti bimbingan ini akan berada di sebuah kehilangan besar.
“Poin yang lainnya adalah Watawa shaubil haqqi, yakni saling mengingatkan dalam hal kebenaran, Watawa shaubis sabhri yakni saling menasehati atas dasar kesabaran, karena pada umumnya, manusia sering mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan, oleh karena itu, diperlukan juga Watawa sahubis sabhri untuk menasehati dengan kesabaran. Dan yang terakhir adalah Watawa shaubil marhamah, yaitu saling mengingatkan dan menasehati dengan dasar kasih sayang. Hal ini ditetapkan dalam Al Qur’an yang artinya untuk saling mengingatkan dengan dasar kasih sayang, yang bertujuan melakukan pengawasan, pengendalian dan koreksi untuk mencegah seseorang terjerumus dalam dalam sesuatu masalah. Tujuan lainnya adalah agar kualitas kehidupan terus meningkat”, pungkasnya. (Trie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar