Jumat, 26 Maret 2010

SD NEGERI 3 KAMBANGAN BLADO MASIH KURANG LOKAL KELAS


Sejak berdirinya pada tahun 1982, sekolah paling bontot di desa paling barat Kecamatan Blado ini, memang masih kekurangan lokal kelas, karena hanya dibangun dengan 3 ruang untuk kelas saja. Dituturkan kepala SD Negeri Kambangan 3 Blado, Achyar, yang didampingi Agus So'im mengatakan, bahwa dengan kurangnya lokal kelas ini, untuk proses belajar mengajarnya kurang efektif. “Dengan jumlah 200 murid yang terbagi dalam 6 rombel, kami terpaksa membagi kegiatan belajar mengajar dengan 2 tahap, yakni pagi dan siang hari. Dan hal ini sudah berlangsung sejak tahun 1986”, katanya.
Lebih lanjut, Achyar mengatakan, untuk murid kelas 1, 2, dan 3 masuk pagi, dan pulang jam 10.00 wib, dilanjutkan dengan murid kelas 4, 5 dan 6. “Murid kelas 1,2, dan 3 seharusnya pulang jam 10.40, namun, karena kelas 4,5 dan 6 sudah menunggu untuk giliran memakai ruangan, anak-anak kelas1,2 dan 3 pulang lebih awal 40 menit, sehingga kurang efektif dan efisien, dan yang jelas, anak kurang waktu untuk belajar, dan kami berharap, mohon perhatian pemerintah, untuk menambah ruang kelas baru, sekalian dengan mebeler, dengan tujuan untuk mengimbangi keinginan masyarakat yang selama ini tidak apatis dengan keadaan sekolah kita”, harapnya.
Dikatakan Achyar, bahwa sekolah yang dipimpinnya ini, untuk ukuran prestasi, sudah tergolong bagus. Bahkan pihaknya selalu ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan ditingkat kecamatan, bahkan, beberapa siswa-siswinya pernah mewakili kecamatan ketingkat Kabupaten, dalam kegiatan Popda. “Kita terus mengembangkan potensi anak dengan beberapa kegiatan ekstrakurikuler, yang diantaranya, pramuka, olahraga, dan seni rebana. Yang pasti kita akan berusaha untuk lebih maju, karena rekan-rekan tenaga pengajar masih potensi, muda-muda, dan banyak yang melanjutkan kejenjang S1”, imbuhnya.
Mengenai persiapan menghadapi UASBN, pihaknya telah melakukan les, try out, latihan-latihan 1 minggu penuh, yang dilakukan setelah pulang sekolah, dan juga dilakukan sosialisasi kepada wali murid, untuk persiapan UASBN. “Karena, bagaimanapun juga, diperlukan adanya dukungan dari wali murid untuk memotivasi anak-anaknya dalam menghadapi ujian nanti, dengan demikian, anak-anak akan lebih bersemangat”, pungkasnya. (TIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar