Sebagai wujud kepedulian melestarikan kebudayaan daerah, khususnya dalam ‘nguri-uri’ kebudayaan Jawa kegiatan semiloka, konferensi kebudayaan atau sejenisnya patut kita dukung dan giatkan secara berkesinambungan.
Disamping menambah wawasan pemahaman, serta pengetahuan tentang kebudayaan Jawa, maka Duta Kabupaten Batang yang berjumlah 10 orang, yakni Drs, Setiyono, MM, Lirih, S.Pd, Sabar, S.Pd, Drs. Miswadi, M.Pd, Suprapto, S.Pd, Minangsip, S.Pd, Siswoyo, S.Pd, Sri Pujiati, S.Pd, Suyanti, S.Pd dan Sularsih, S.Pd, mengembang tugas untuk mengikuti konferensi Internasional Kebudayaan Jawa pada tanggal 20 hingga 23 Oktober 2008 lalu di Purwokerto.
Konferensi Internasional Kebudayaan Jawa diselenggarakan oleh yayasan Bahasa Jawa Kanthil Jawa Tengah bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, baik provinsi maupun Kabupaten, dan Dewan Pariwisata Republik Indonesia (DEPARI) Kabupaten Banyumas serta paguyuban Kerabat Mataram(PAKEM).
Tujuan diselenggarakannya Konferensi Internasional Kebudayaan Jawa adalah, menggali mengindentfikasi dan merumuskan serta mengaktualisasikan nilai-nilai budaya Jawa untuk mengatasi persoalan bangsa dan Negara, serta memberikan kontribusi kongkrit dan sehat bagi penyelesaian persoalan krisis multidimensi bagi pengambil dan pengemban kebijakan Negara.
Peserta konferensi Internasional Kebudayaan Jawa tahun 2008 datang dari berbagai unsure antara lain ; Dalam Negeri – Para sesepuh, generasi muda, pemerhati kebudayaan Jawa, Seniman, dan Budayawan, dan peserta dari Luar Negeri yang meliputi Pusat-pusat studi, warga Jawa di Luar Negeri, Pemerhati Budaya Jawa dan Utusan-utusan dari Negara yang peduli dengan kebudayaan Jawa.
Adapun hasil dari Konferensi Internasional Kebudayaan berupa Deklarasi yang akan disampaikan kepada Pemerintah dalam hal ini Presiden RI, diantaranya tertuang bahwa kebudayaan Jawa bersifat Universal yang mewarnai keragaman budaya yang ada di Indonesia, diharapkan dapat menjadi pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Tio)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar