Minggu, 24 April 2011

SD NEGERI RANDU 01 LAKSANAKAN DAK TEPAT WAKTU


SD Negeri Randu 01 UPT Disdikpora kecamatan Pecalungan telah menyelenggarakan bantuan DAK tepat waktu. Hal ini seperti di sampaikan Sarno, S.Pd selaku kepala sekolah kepada Tim Liputan JPBB beberapa waktu lalu diruangannya.

Menurut pria kelahiran Batang, 29 Mei 1955 ini, bahwa alokasi bantuan yang didapat pihaknya sebesar 105 juta untuk pembangunan gedung perpustakaan. Adapun pengerjaannya sesuai juklak dan juknis yang ada, serta selesai tepat waktu yakni pada tanggal 19 Desember 2009.

“Dengan adanya bantuan gedung perpustakaan ini, kami mengucapkan terima kasih atas tanggapan dan bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah, sehingga kedepannya bisa meningkatkan motivasi belajar siswa dan memperlancar kegiatan belajar mengajar”, tuturnya.

Lebih jauh Sarno menjelaskan, bahwa pihaknya dalam kesempatan ini juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dinas yang selama ini telah memberikan kepercayaan kepada pihaknya untuk mengelola bantuan, yakni pada tahun 2008 mendapat bantuan DAK untuk alokasi 5 lokal ruang kelas yang bisa dikembangkan untuk WC, plafon 2 lokal dikembangkan menjadi 6 lokal dan keramik 2 lokal dikebangkan menjadi 6 lokal.

“Alhamdulillah, dalam pengerjaannya bisa selalu selesai tepat waktu, dan perlu diketahui, dalam penyelenggaraan bantuan ini, kami juga melibatkan peran serta komite”, jelasnya.

Pihaknya berharap, kedepannya pemerintah bisa kembali mengalokasikan bantuan kepada sekolah yang dipimpinnya ini. Mengingat, bantuan yang selama ini dikelola oleh pihaknya bisa diselenggarakan secara maksimal dan tepat waktu.

“Saat ini kami masih berharap adanya bantuan untuk rehabilitasi 3 ruang kelas, yang kondisi bangunannya sudah tua, yakni berdiri sejak tahun 1951. Dan utamanya, bangunan perpustakaan dan mebeler yang sudah ada ini, kami tinggal mengharap bantuan buku-buku dan perangkat-perangkat lainnya, seperti kompter dan lainnya untuk mengisi gedung perpustakaan yang masih kosong ini”, harapnya. (Trie)


Visi : Maju berprestasi dan berakhlak mulia

SD NEGERI KALANGSONO 01 KEMBANGKAN POTENSI SEKOLAH

SD Negeri Kalangsono 01 UPT Disdikpora Banyuputih kembangkan potensi sekolah. Hal ini seperti penuturan H. Riyoso, S.Pd selaku kepala sekolah kepada tim liputan JPBB beberapa waktu lalu.

Dikatakan pria kelahiran Batang, 15 Oktober 1960 ini, bahwa saat ini pihaknya tengah mengembangkan potensi sekolah yang ada, baik di bidang seni, olahraga maupun akademik. Hal ini disikapi dengan diselenggarakannya kegiatan ekstrakurikuler rutin yang dibimbing oleh masing-masing guru yang berpotensi dibidangnya dan dibantu oleh rekan-rekan guru lainnya.

”Kami mulai merintis prestasi sejak tahun 2007. Dalam hal ini, kami memberikan kepercayaan kepada teman-teman guru yang berpotensi dibidang apapun untuk menerapkan kepada anak didik, terutama dibidang pendidikan, kesenian, ketrampilan dan olahraga. Ini sudah kami aplikasikan pada kegiatan ekstrakurikuler”, tuturnya.

H. Riyoso menambahkan, dari pengembangan potensi sekolah yang ada dan berkat komitmen rekan-rekan guru dalam membimbing anak didik, sekolah yang hanya memiliki 63 siswa ini sudah mampu berprestasi yang cukup membanggakan.

”Prestasi saat ini yang sudah cukup membanggakan adalah hasil UASBN tahun ajaran 2009/2010 menduduki peringkat ketiga di kecamatan Banyuputih. Dan untuk mata pelajaran matematika nilai tertinggi adalah 10 yang dicapai oleh 30% siswa. Ini tak lepas dari kerja keras Mindaningsih, S.Pd selaku guru kelas VI yang juga pemilik bimbingan belajar QUON dan bendahara KPRI Santosa. Selain itu, sekolah kita juga sering menjuarai bidang ketrampilan kerajinan tangan, yang dipandu Minto Basuki, S.Pd dan juara II tingkat kabupaten Batang”, paparnya.

Diceritakan H. Riyoso, pada saat perpisahan, sekolah ini menyelenggarakan pementasan Panembromo yang dikenal sebagai kesenian daerah berupa mocopat yang didendangkan untuk menyambut para tamu, dan pementasan seni dan ketrampilan lainnya.

”Kegiatan perpisahan kemarin juga wujud pengembangan potensi sekolah yang ada dibidang kesenian. Saat ini, kegiatan kesenian kami percayakan kepada Yuhri, AMa.Pd, Budiyono, Ama,Pd, dan Setyowati, Ama.Pd untuk memandu anak didik kami”, imbuhnya.

Kendati sekolah kecil yang sedang merintis kuantitas jumlah siswa melalui TK satu atap ini, tidaklah menimbulkan patah semangat bagi jajaran pengelola SD Negeri Kalangsono 01 ini. Bahkan dari jumlah siswa yang sedikit inilah, proses belajar mengajar diakui kepala sekolah bisa berjalan lebih fokus.

”Termasuk untuk kegiatan pembelajaran, karena sekolah kami merupakan sekolah kecil, kami langsung memberikan praktek kepada siswa melalui laptop yang dibawa oleh guru masing-masing, tentunya ini untuk pokok bahasan tertentu yang sudah ada CD pembelajarannya. Dan dari guru-guru yang ada, telah menguasai ketrampilan komputer, sehingga dalam pengerjaan administrasi sudah bagus, dan kedepannya harapan kami, SD Negeri Kalangsono 01 semakin berprestasi”, pungkasnya. (Trie)

SD NEGERI GONDANG 01 MENCOBA UNTUK BANGKIT


SD Negeri Gondang 01 UPT Disdikpora Subah mencoba untuk bangkit setelah beberapa tahun ini mengalami vakum dalam meraih prestasi. Hal ini seperti disampaikan Hj. Rodhiyah, S,Pd selaku kepala sekolah kepada tim liputan JPBB beberapa waktu lalu.

“Terakhir, sekolah ini berhasil menyabet juara lomba siswa berprestasi pada tahun 2006, dan pada tahun 2007 hingga 2009 vakum dari berbagai ajang lomba, hasilnya masih umum dengan yang lainnya. Namun tahun ini anak-anak sudah mulai bangkit. Untuk olimpiade MIPA dan LCC sekolah kita bisa lebih unggul, hal ini bisa sebagai obat”, tuturnya.

Ditambahkan wanita kelahiran Semarang, 25 Juli 1964 ini, kendati mulai bangkit dengan adanya peningkatan yang dinilainya sedikit, namun menurut kepala sekolah yang memimpin sekolah ini sejak 10 september 2009 ini, itu lebih berarti bagi pihaknya.

“Anak-anak sudah mulai bangkit lagi, yang jelas semangat rekan-rekan guru pun ikut bangkit. Dan sebagai nahkoda, kita memberi semangat kepada rekan-rekan, dengan cara berangkat dari diri sendiri, cukup dengan memberikan teladan dan tidak banyak bicara”, tegasnya.

Mantan guru SD Negeri Jatisari ini menegaskan, bahwa faktor utama untuk bangkit ini didasarinya dengan menjunjung tinggi rasa kekeluargaan dan menggandeng stake holder yang ada.

”Yang jelas, terhadap rekan-rekan guru kita tetap menjunjung tinggi rasa kekeluargaan, karena itu faktor utama, dengan kekeluarggaan yang bagus semuanya pasti bisa terwujud. Dan dengan komite, sejak awal saya disini, kami berusaha untuk menggandeng mereka, karena tanpa bantuan dari mereka, sekolah tidak bisa maju, kita tidak bisa meninggalkan mereka, terlebih, kita masih mempunyai banyak program untuk memajukan sekolah yang diantaranya membangun sarana ibadah serta penambahan sarana dan prasarana”, ungkapnya.

Adapun persiapan menghadapi UASBN, pihaknya sudah menyusun kepanitiaan, perencanaan anggaran UAS dan saat ini masih melakukan penyusunan Administrasi UAS yang akan kita laporkan ke UPT, serta membekali siswa dengan jam tambahan.

”Kita juga memberikan jam tambahan sebanyak 3 kali dalam seminggu yang dimulai sejak akhir semester 1, mengikuti try out sebanyak 4 kali, terus nanti mulai tanggal 19 dimulai UAS semester 2, sehingga kegiatan kelas 6 marathon”, imbuhnya.

Menurut wanita yang berdomisili di desa Adinuso ini, bahwa hasil UASBN disekolah yang dipimpinnya ini tergolong rendah. Namun setelah di amati olehnya, anak-anak kelas 6 tahun ini sebenarnya mempunyai potensi, sehingga dirinya kemudian menyarankan kepada guru kelas 6 agar melakukan pemadatan materi efektif.

“Menurut teman-teman guru, memang di tahun kemarin anak-anak down, dan setelah dilakukan try out, kami optimis, siswa kami calon peserta ujian memiliki potensi. Harapannya, yang jelas pengalaman tahun kemarin jangan sampai terulang lagi, dan diharapkan bisa ada peningkatan, kalau bisa, bisa mengikuti sekolah2 yang ada dikota”, harapnya. (Trie)

SD NEGERI BRAYO TERAPKAN TEHNOLOGI PEMBELAJARAN


SD Negeri Brayo UPT Disdikpora kecamatan Wonotunggal telah menerapkan tekhnologi pembelajaran dengan menggunakan media LCD. Hal ini seperti yang di ungkapkan Pamuji Raharjo, SE selaku kepala sekolah kepada tim liputan Jurnal Pendidikan beberapa waktu lalu.

”Ini sudah menjadi program kerja kita, yakni menerapkan pembelajaran dengan mengunakan tekhnologi, kita sudah membeli lcd proyektor untuk pembelajaran. Dengan adanya itu, prestasi anak diharapkan bisa lebih maju dan proses kegiatan belajar mengajar juga bisa lebih menyenangkan”, tuturnya.

Lebih jauh dikatakan pria kelahiran Batang, 3 Mei 1962 ini, bahwa pembelajaran menggunakan hasil kemajuan tehnologi ini sudah dimulainya sejak awal tahun 2010, dan alhasil, dengan metode pembelajaran seperti ini, diakuinya lebih menarik anak-anak dalam belajar.

”Yang jelas, program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan agar pembelajaran lebih bermutu”, imbuhnya.

Ditambahkan Pamuji, bahwa SD Negeri Brayo saat ini selain memiliki LCD proyektor untuk pembelajaran, juga sudah ada jaringan internet. Namun dikeluhkannya, pihaknya belum bisa menerapkan pembelajaran komputer kepada anak didik, dikarenakan sarana dan prasarana yang dimiliki masih terbatas, yakni baru ada 1 unit laptop dan 1 unit komputer biasa.

”Jumlah komputernya belum memadai. Untuk melengkapi pembelajaran komputer untuk anak-anak, kita berat, karena anggaran sekolah kita kecil. Namun kita usahakan, untuk peningkatan pembelajaran ini akan kita tingkatkan”, tegasnya.

Diharapkan pihaknya, kedepannya pemerintah bisa memperhatikan sekolah yang dipimpinnya sejak 10 September 2009 ini, agar visi sekolah untuk Menciptakan lingkungan sekolah menjadi pusat belajar, berlatih, berkreatif dan bertaqwa serta

Ikut mengembangkan budaya bangsa ini bisa tercapai.

”Harapan kami, walaupun sekolah kecil, kita hendaknya juga diberikan perhatian bantuan. Diharapkan untuk tahun ini, minimal kita mendapat bantuan perpustakaan yang biasanya ada cd pembelajaran, agar bisa menunjang pembelajaran untuk anak”, pungkasnya. (Trie)

SD NEGERI BANDAR 01 KEDEPANNYA INGIN LEBIH BAIK



SD Negeri Bandar 01 UPT Disdikpora Bandar kedepannya ingin lebih baik lagi. Hal ini seperti yang diungkapkan Umi Kulsum, S.Ag selaku kepala sekolah sebagai bentuk komitmen pihaknya membawa sekolah ini lebih baik lagi.

”Program kami adalah meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di SD Bandar 1, dengan cara meningkatkan kerja sama antar dewan guru, komite dan wali murid serta tokoh masyarakat setempat. Selain itu, kami juga mulai merintis TIK untuk muatan lokal, selain adanya mulok bahasa Inggris”, jelasnya.

Dipaparkan wanita kelahiran Batang, 17 Desember 1961 ini, alasan pihaknya mulai merintik mulok TIK dikarenakan kedepannya akan lebih bermanfaat bagi anak, karena selain dapat menguasai pengetahuan umum, anak juga memerlukan pengetahuan di bidang tekhnologi informasi.

”Selain itu, juga dapat dimanfaatkan ke jenjang selanjutnya. Rencananya akan kami mulai tahun ajaran baru. Kami sudah mempersiapkannya dengan membeli 2 unit komputer, sudah memasang telepon kabel dan internet serta mengkursuskan guru-guru untuk mengajarkan kepada anak-anak, salah satunya untuk persiapan lomba berprestasi”, jelasnya.

Tentunya, dalam usaha merealisasikan untuk menjadikan sekolah agar lebih baik lagi, dikatakan kepala sekolah, diperlukan juga sarana dan prasarana pendukung.

”Masih ada beberapa sarana yang masih dibutuhkan, diantaranya perpustakaan dan ruang komputer agar segera terealisasikan untuk mendukung prestasi yang selama ini sudah tercapai dan merintis prestasi-prestasi lainnya”, harapnya.

Perlu diketahui, SD Negeri Bandar 01 gudangnya prestasi. Terbukti dengan banyaknya piala yang ada. Bahkan tahun ini, sekolah ini juga telah meraih juara barung pa/pi di tingkat kecamatan dan Kapolres Cup pada ajang lomba olahraga renang.

”Untuk melengkapi prestasi yang ada, kami ingin menciptakan nuansa agamis disekolah, dengan cara sebelum pelajaran dimulai, anak-anak mengahafalkan asmaul husna dan membaca Al quran. Kemudian pada jam istirahat pertama ada sholat dhuha untuk kelas 4, 5 serta kelas 6 dan kita sudah kolaborasi dengan masyarakat, saat dhuhur kita ada sholat berjamaah. Intinya, kita membangun mental dulu, untuk fisik tergantung bantuan yang ada”, paparnya.

Diakui kepala sekolah yang menjabat disekolah ini sejak 10 September 2009 lalu ini, bahwa sekolah yang dipimpinnya ini sudah banyak perubahan, baik rehabilitasi kecil-kecilan, membeli komputer, telepon dan pemasangan jaringan internet, dan kedepannya, sekolah ini juga akan membangun pembelajaran dengan metode quantum learning, sehingga saat ini mulai merintis pembelian salon.

”Dan dalam jangka waktu dekat, kami juga akan membangun hutan sekolah. Kami sudah menghubungi dinas kehutanan untuk melatih anak-anak untuk mencintai alam, dan kami tanamkan slogan kepada anak-anak untuk muda menanam-tua memanen”, pungkasnya. (Trie)

SD NEGERI BAWANG BERUSAHA MENINGKATKAN PRESTASI


SD Negeri Bawang UPT Disdikpora Blado adalah SD tertua di kecamatan Blado yang berdiri sejak tahun 1913. sekolah ini mengalami pembaharuan pada tahun 1985. hal ini seperti dikisahkan Slamet Wahyudi, S.Pd.Sd selaku kepala sekolah kepada tim liputan JPBB beberapa waktu lalu.

Menurutnya, sebagai sekolah tertua di kecamatan ini, pihaknya berkomitmen untuk selalu berusaha meningkatkan prestasi, guna mensejajarkan diri dengan sekolah-yang berada dilingkungan perkotaan.

“Kami berusaha mencapai prestasi yang lebih baik lagi, minimal ditingkat kecamatan kami bisa meraih prestasi. Adapun bentuk usahanya, Kami telah memprogramkan beberapa kegiatan untuk peningkatan prestasi sekolah, diantaranya dengan cara pemenuhan dan pengadaan alat-alat yang dibutukan, seperti alat-alat olahraga. Kemudian memberikan latihan teratur kepada anak-anak melalui kegiatan ekstrakurikuler. Dan untuk SDM gurunya juga kami tingkatkan, yakni dengan cara menyarankan kepada rekan-rekan guru untuk melanjutkan akademisinya, serta mencari informasi sebanyak-banyaknya agar diterapkan disekolah”, paparnya.

Dijelaskan pria kelahiran Magelang, 25 Januari 1961 ini, komitmen pihaknya terhadap peningkatan prestasi hendaknya bisa diimbangi dengan perhatian pemerintah, terutama pemenuhan sarana prasarana pendukung kegiatan pembelajaran.

”Yang jelas, pengharapannya agar dinas memperhatikan, terutama untuk SD Negeri Bawang. Saat ini sekolah kita membutuhkan perpustakaan, dan buku-buku yang ada selama inipun masih disimpan digudang, dikarenakan buku-buku yang ada merupakan koleksi lama. Dengan adanya gedung perpustakaan nanti, diharapkan kedepannya bisa meningkatkan kualitas pembelajaran kepada anak didik”, imbuhnya.

Menyinggung pelaksanaan persiapan menghadapi UASBN, kepala sekolah mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan administrasi, meliputi kepanitian dan anggaran biaya. Dan untuk persiapan peserta, juga telah diadakan les semenjak semester I yang dibimbing oleh guru kelas 6 dan dibantu guru2 yang lain.

”Dengan adanya les tersebut adalah usaha kami untuk meningkatkan kwalitas anak didik agar lebih maksimal dalam menghadapi UASBN”, tegasnya.

Dikeluhkan Slamet Wahyudi, bahwa dalam usaha untuk meningkatkan prestasi anak didik, pihaknya merasa berbenturan dengan keterbatasan sarana prasarana sekolah dan kurangnya tenaga pendidik yang ada.

”Karena saya baru di sekolah ini, dalam hal ini, saya juga masih pegang kelas dikarenakan jumlah guru kurang, kalau sesuai aturan, sekolah kita masih kurang 2 personil. Guru olahraga juga belum ada, masih pengabdian, belum kami masukkan ke laporan, karena belum lama dan sementara ini, kekosongan di isi rekan-rekan guru dan kepala sekolah. Yang jelas, kami ada komitmen dan usaha untuk meningkatkan prestasi anak didik”, pungkasnya. (Trie)

SD NEGERI PECALUNGAN 02 SIAPKAN AKREDITASI


Tahun ini, SD Negeri Pecalungan 02 UPT Disdikpora Pecalungan baru menyelenggarakan UASBN, itupun masih menginduk di SD Negeri 1, dikarenakan sekolah ini belum terakreditasi. Hal ini seperti disampaikan Mutasfiah, S.Pd selaku kepala sekolah kepada tim liputan JPBB beberapa waktu lalu.

Menurut wanita kelahiran Semarang, 09 juni 1972 ini, bahwa ditahun-tahun sebelumnya, sekolah ini dalam penyelenggaraan pendidikan anak didik hanya baru sampai kelas 4, namun ditahun ini pihaknya berhasil mengantarkan 20 siswa untuk mengikuti ujian nasional.

“Alhamdulillah, di tahun ini sekolah kita bisa mengikuti ujian nasional, karena bisa menyelenggarakan pendidikan hingga kelas 6, namun masih tetap menginduk di SD Negeri 1, karena sekolah kita belum terakreditasi”, jelasnya.

Adapun beberapa program kerja yang menjadi prioritas kepala sekolah yang baru menjabat ini adalah melakukan persiapan akreditasi dan pembenahan sarana fisik sekolah serta perintisan prestasi.

”Yang jelas, sekolah ini agar terakreditasi dulu. Kita meluluskan dulu, kemudian menyiapkan administrasi dan pembenahan fisik serta merintis prestasi sekolah”, paparnya

Diakui Mutasfiah selaku kepala sekolah yang baru, dirinya mengaku masih dalam tahap belajar dan penjajakan serta pendalaman sekolah yang dipimpinnya ini.

”Sekolah ini ternyata masih banyak kekurangan, terutama ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar dan ruang guru. Sementara ini, sekolah juga tidak mampu membiayai sendiri, mudah-mudahan bisa dibantu. Dan kebutuhan yang paling mendesak adalah kurangnya tenaga PNS, sehingga sayapun masih pegang kelas”, harapnya.

Perlu diketahui, anak-anak SD Negeri Pecalungan 02 mempunyai potensi di bidang ekstrakurikuler tenis meja, bahkan sekolah ini sudah menggondol juara 1 pada event Popda tingkat Kecamatan. (Trie)

SMP NEGERI 9 BATANG In House Training & Workshop


SMP Negeri 9 Batang beberapa waktu lalu tepatnya pada tanggal 21 hingga 23 Juni 2010 menggelar kegiatan yang diberi label In House Training & Workshop. Kegiatan ini dihadiri oleh Drs. Sabar Mulyono selaku Kepala Bidang Pendidikan SMP/Dikmen, Drs. Setiyono MM selaku Pengawas SMP Disdikpora Kab. Batang, H. Karbukti, BE selaku Ketua Komite dan seluruh Guru serta karyawan SMP Negeri 9 Batang.

Dipaparkan Paiman, S.Pd selaku kepala sekolah dalam sambutannya, bahwa kegiatan yang diberi judul In House Training & Workshop Penyusunan Program Tahun Pelajaran 2010/2011 ini baru pertama kali dilaksanakan di sekolahnya untuk menyelaraskan gerak dan langkah segenap civitas akademika SMP Negeri 9 Batang dalam melaksanakan tugas dan pengabdiannya pada tahun pelajaran 2010/2011.

“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka melanjutkan upaya mewujudkan visi dan misi SMP Negeri 9 Batang yang telah dirumuskan oleh pendahulu kami. Yaitu terwujudnya lulusan yang cerdas, berbudi pekerti luhur dan terampil”, katanya.

Dijelaskan Paiman yang memimpin SMP Negeri 9 Batang sejak 1 Januari 2008 ini, bahwa penjabaran dari visi tersebut dituangkan dalam misi sekolah. Adapun Visi lulusan yang cerdas dijabarkan dalam misi ; (1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki. (2) Melaksanakan inovasi pembelajaran yang sesuai perkembangan IPTEK.

Kemudian, untuk penjabaran Visi lulusan yang berbudi pekerti luhur dijabarkan dalam misi ; (3) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut, (4) Melaksanakan kegiatan yang mendorong peningkatan sopan-santun dalam pergaulan. Dan Visi lulusan yang terampil dijabarkan dalam misi ; (5) Melaksanakan kegiatan pengembangan potensi bakat, minat dalam bidang olah raga dan kesenian, (6) Melaksanakan pendidikan kecakapan hidup sebagai bekal siswa hidup di masyarakat.

“Namun demikian upaya untuk mewujudkan visi dan misi tersebut masih mengalami banyak kendala dalam pelaksanaannya. Oleh karena itulah kami memandang perlunya diadakan kegiatan IHT dan Workshop ini”, jelasnya.

Diharapkan pihaknya, dari kegiatan ini diharapkan segenap warga SMP Negeri 9 Batang memperoleh pencerahan dari para nara sumber tentang berbagai hal berkenaan dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Dilanjutkan dengan workshop penyusunan program, yang diharapkan dapat menyelaraskan gerak dan langkah segenap civitas akademika SMP Negeri 9 Batang dalam melaksanakan tugas dan pengabdiannya pada tahun pelajaran 2010/2011.

“Menyelaraskan langkah anggota keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan anak saja belum tentu mulus alias gampang, apalagi menyeleraskan warga SMP Negeri 9 Batang yang terdiri dari 21 guru PNS, 1 guru CPNS, 2 guru WB, dan Pegawai Aministrasi Sekolah yang terdiri dari 2 PNS, 2 CPNS serta 4 tenaga wiyata bakti, yang tentunya mempunyai sudut pandang yang berbeda”, tegasnya.

Diharapkan kepala sekolah, adapun output langsung yang diharapkan dari kegitan IHT adalah meningkatnya pemahaman peserta, tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing, sehingga terwujud dalam perilaku dalam tugas kesehariannya kelak.

“Output dari workshop kali ini diharapkan terwujudnya program-program sekolah yang tertata dengan baik sehingga dapat dilaksanakan dengan baik pula”, pungkasnya. (Trie)

KEGIATAN KKG PROGRAM BERMUTU GUGUS YOS SUDARSO BATANG


Kegiatan KKG Program Bermutu yang diselenggarakan oleh Gugus Yos Sudarso UPT Disdikpora Batang ini diikuti oleh 56 guru kelas, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 yang terdiri dari 9 sekolah, yakni 1 SD inti (SD Negeri Karangasem 04) dan 8 SD imbas lainnya.

Dijumpai disela-sela kegiatan, Casodo. SPd.SD selaku Ketua KKG Gugus Yos Sudarso yang didapingi oleh Sunardi, S.Pd selaku ketua Gugus mengatakan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas kerja yang mengacu pada 4 kompetensi guru.

”4 kompetensi tersebut adalah Pedagogik, profesionalisme, sosial dan pengembangan diri yang kami kupas dalam 19 kali pertemuan, 3 kali in servis dan 16 kali onservis”, jelasnya.

Dipaparkan Casodo yang juga sebagai Guru SD Negeri Karangsem 10 ini, bahwa kegiatan Tahap I adalah inservis. Kegiatan inservis ini dilaksanakan selama 3 hari yang dilaksanakan pada tanggal 5-7 Agustus lalu yang di buka oleh Pengawas TK/SD dabin 2 UPT Disdikpora Batang untuk mengawali kegiatan onservis yang 16 kali pertemuan.

”Kegiatan inservis diisi dengan materi pendahuluan dan materi pengenalan penggunaan teknologi TIK, yang kedua KTSP, ketiga pengenalan bahan belajar mandiri, model-model pembelajaran, metode pembelajaran dan studi kasus, lesson studi dan learning jurnal dan ditambah bank soal serta kisi-kisi”, paparnya.

Casodo juga menjelaskan, kegiatan inservis dilanjutkan dengan kegiatan onservis yang dilaksanakan sebanyak 16 kali pertemuan setiap hari sabtu.

”Kegiatan On servis mengupas tentang generik-generik yang muaranya pada PTK. Disamping itu ada kegiatan ICT selama 2 kali pertemuan. Dikandung maksud agar guru itu bisa mengoperasikan menulis dengan mengunakan komputer dan penjelajahan internet”, imbuhnya.

Kegiatan KKG Program Bermutu ini di isi oleh Narasumber dari kabupaten atau yang lebih dikenal dengan istilah DCT atau guru pemandu dari tingkat kabupaten.

“Kegiatan ini dibiayai dari dana Program DBL program bermutu dengan besaran nominal tahap pertama 27 juta. Yang pelaksanaannya sesuai aturan yang memberi pinjaman”,pungkas pria Batang, 21 September 1969 ini. (Trie)

BEDAH KURIKULUM KTSP TK


UPT Disdikpora Banyuputih menggelar Bintek Advokasi Kurikulum PAUD Formal (TK) yang digelar selama 3 hari pada tanggal 11, 12 dan 13 Oktober lalu. Kegiatan ini dibuka oleh Drs. H. Mugiharjo selaku Kabid TK/SD yang didampingi Kunarso, S.Pd selaku Kasi Kurikulum dan pemateri Ifan Prasetyo & Diina Mufidah, S.Pd AUD.

Ditemui disela-sela kegiatan, Cipto Supriyono selaku ketua panitia mengatakan, kegiatan ini adalah untuk menyamakan persepsi tentang silabus, pembelajaran dan penilaian kepada guru-guru TK yang ada di kecamatan Banyuputih.

“Kegiatan ini diikuti oleh 75 Peserta dari 26 TK, RA dan BA yang ada di kecamatan Banyuputih, dengan harapan dari kegiatan ini bisa di terapkan di TK masing-masing kepada peserta didik”, katanya.

Sementara itu, Drs. H. Eko Murdiyanto ketika ditemui dikantornya menegaskan, bahwa kegiatan ini perlu juga dipikirkan oleh pemerintah, karena selama ini masih bersifat mandiri. (Trie)

UPT DISDIKPORA BANYUPUTIH GELAR DIKLAT KOMPUTER TINGKAT LANJUTAN


Dibawah naungan UPT Disdikpora Banyuputih dan Gugus Diponegoro, SD Negeri Bulu 01 pada tanggal 18 Oktober 2010 lalu menggelar Diklat Komputer tingkat lanjutan. H.M Untung, S.Pd selaku Ketua penyelenggara kepada tim liputan JPBB memaparkan, bahwa acara pembukaan diklat ini dihadiri oleh 68 peserta, yang terdiri tamu undangan dari Disdikpora Kabupaten Batang, UPT Disdikpora Banyuputih, Kepala Sekolah se kecamatan Banyuputih dan peserta diklat.

”Diklat yang diadakan hari ini adalah tindak lanjut dari diklat yang pertama pada bulan Desember 2009 lalu. Istilahnya workshop berkelanjutan. Kegiatan ini kami selenggarakan karena melihat animo yang ada, dan kedepannya kami akan menyelenggarakan diklat-diklat yang selanjutnya”, tegasnya.

Menurut H.M Untung yang juga kepala sekolah SD Negeri Bulu 01 ini menegaskan, bahwa saat ini pihaknya sudah memenuhi fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan diklat, diantaranya 20 unit komputer dan jaringan internet telah disediakan.

“Kami merasa bangga bisa menyelenggarakan kegiatan ini. Untuk itu, kami berkomitmen untuk selalu melengkapi fasilitas-fasilitas yang diperlukan. Adapun peserta diklat komputer tingkat lanjutan kali ini berjumlah 48 orang, terdiri dari 2 kepala sekolah dan 46 guru. Tahun lalu ada 25 orang. Sehingga yang telah mengikuti diklat yang ada di kecamatan Banyuputih berjumlah 71 orang. Dalam hal ini, bila di kecamatan Banyuputih ada 180 guru dan kasek, berarti sudah ada 35 % yang sudah menguasai ICT tingkat dasar, yakni microsoft word, exel dan power point. ”, imbuhnya.

Melihat animo peserta yang ada untuk menambah ketrampilannya, pihak penyelenggara berinisiatif untuk menyelenggarakan diklat tingkat lanjutan. Dan bagi rekan-rekan guru di kabupaten Batang yang berminat, bisa menghubungi sekretariat di SD Negeri Bulu 01 UPT Disdikpora Banyuputih atau melalui H.M Untung (HP : 081542377256).

“Kedepannya juga ada pelatihan lanjutan untuk kelas 2, yakni program photoshop, edit video dan program Nerro. Dan juga akan membuat kelas 3, yakni pelatihan pembuatan web site, blogspot dan pembuatan situs2 internet lainnya. Dan nantinya akan mendatangkan instruktur magister dari Unnes. Kegiatan ini juga untuk mendukung kegiatan program mitra bermutu KKKS dan KKG se kecamatan Banyuputih. Kedepannya diharapkan wajah UPT Disdikpora Banyuputih kita bisa maju dan berubah. Dan dari kegiatan ini diharapkan pula bisa terjadi peningkatan kualitas pendidikan dalam proses pembelajaran di sekolah”,paparnya.

Ditambahkan H.M Untung yang juga ketua PGRI Cabang Banyuputih ini, bahwa kgiatan Diklat yang diselenggarakan pihaknya ini bersetifikat tingkat kabupaten Batang. Adapun waktu pelaksanaan diklat sebanyak 11 kali pertemuan atau 33 jam pelajaran, hal ini termasuk mengikuti diklat komputer yang memenuhi syarat.

Sementara itu, Drs. H. Eko Murdiyanto selaku Kepala UPT Disdikpora Banyuputih dalam sambutannya mengatakan, dirinya atas nama dinas memberikan apresiasi yang tinggi kepada pihak penyelenggara.

”Saya sangat merespon sekali dan memberikan apresiasi dengan kegiatan yang dikembangkan oleh gugus Diponegoro ini. Memang orang pinter itu harus belajar, dan untuk pintar diperlukan proses”, katanya.

Ditambahkan Eko, bahwa Guru sebagai narasumber utama disekolah harus selalu, dan selalu untuk mengembangkan diri dengan mengikuti perkembagan ilmu dan tehnologi. Kalau guru berhenti dengan ilmu atau pengetahuan yang dulu diterimanya dan tidak mencari pengetahuan tambahan, maka akan ketinggalan.

”Saya yakin, jika guru mau selalu belajar dan mau mengikuti perkembangan jaman, maka peningkatan kualitas pendidikan dalam proses pembelajaran di sekolah pasti akan terwujud. Namun saya berpesan, nanti kalau sudah menguasai pengetahuan yang ada di diklat ini, saya menyarankan agar peserta mengambil ilmu yang positifnya saja, jangan menyalahgunakan kemajuan tehnologi. Diharapkan peserta bisa memilah-milah kebutuhan yang baik-baik saja. Jangan menyalahgunakan pengetahuan”, tegasnya. (Trie)

SD NEGERI TULIS 2 PERSIAPKAN DIRI SONGSONG SDSN


Berbekal Visi untuk menjadikan sekolah terpercaya di masyarakat untuk meraih prestasi dengan menigkatkan IMTAQ serta perilaku sopan dan Misi untuk menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi di bidang IMTAQ serta IPTEQ, Membentuk sumberdaya manusia yang aktif, kreatif, inofatif sesuai dengan perkembangan jaman dan Membangun citra sekolah sebagai mitra Terpercaya di masyarakat, SD Negeri Tulis 02 telah menyiapkan diri untuk menyongsong SDSN.

Adapun persiapan untuk menyongsong Sekolah Dasar berstandar nasional ini seperti disampaikan Hj. Sri Yanuarti, S.Pd selaku kepala sekolah, bahwa pihaknya tengah memenuhi 8 standar dan melengkapi sarana dan prasarana sekolah.

“Persiapan kami adalah pemenuhan sarana dan prasarana, termasuk kelengkapan-kelengkapan lainnya, termasuk sarana ibadah dan wc serta laboratorium sudah kami penuhi. Dan untuk perpustakaan sudah ada gedungnya, namun belum ada isinya dan kami sudah mengajukan bantuan untuk kelengkapannya yang belum terpenuhi, dan yang utama adalah pemenuhan standar tenaga pendidik”, paparnya.

Selain itu, sekolah dengan jumlah siswa 228 anak dan sudah mengantongi nilai akreditasi A ini juga telah menggiatkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti di bidang keagamaan yakni rebana, olahraga dan kepramukaan, serta menerapkan pembelajaran muatan lokal dengan mata pelajaran TIK yang didukung dengan 3 unit komputer, LCD dan media pembelajaran lainnya.

”Untuk saat ini kami sudah mulai merintis prestasi secara bertahap. Adapun prestasi yang sudah di capai memang belum ada yang menonjol, baru ditingkat kabupaten Batang” tutur wanita kelahiran Magelang, 1 januari 1958 ini merendah.

Kepala sekolah yang berdomisili di kelurahan Proyonanggan Tengah kecamatan Batang dan memimpin SD Negeri Tulis 02 sejak Mei 2008 ini berharap, agar dalam menyongsong SDSN nantinya, ada dukungan dari semua pihak.

”Harapan kami dalam menyongsong SDSN ini dapat dukungan penuh dari dinas untuk pemenuhan tenaga pendidik yang memenuhi syarat dan profesional, dan tak lupa juga diharapkan adanya dukungan dari semua pihak agar terwujudnya SDSN ini”, pungkasnya. (Trie)

NASRUDIN AZIS – Kepala SMK FARMASI AS SYAIRIYAH

"JANGAN BELI KUCING DALAM KARUNG"

Dengan menjamurnya sekolah yang berbasis dibidang farmasi di Kabupaten Batang, Nasrudin Azis selaku kepala SMK Farmasi As Syairiyah Limpung menanggapinya dengan bangga, dikarenakan menurutnya, itu merupakan suatu kemajuan pendidikan di kabupaten Batang.

Namun, disampaikan pria kelahiran Batang, 28 Agustus 1972 ini, bahwa calon siswa dan orang tuanya perlu mengetahui informasi yang ditawarkan pengelola satuan pendidikan tersebut. Jangan sampai, hanya karena ingin sekolah di kejuruan farmasi, namun sekolah yang dinaunginya belum mengantongi izin dari Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan RI.

”Perlu diketahui oleh masyarakat, bahwa sekolah kesehatan yang sudah menjadi binaan dan diakui oleh pusat pendidikan tenaga kesehatan RI yang berkaitan dengan pendidikan tenaga profesi harus sudah memperoleh sertifikat kompetensi. Alurnya, untuk mendapatkan sertifikat itu, SMK harus terverifikasi lembaganya maupun laboratoriumnya”, jelasnya.

Ditambahkan pria pesenyum ini, bahwa untuk mendapatkan sertifikat kompetensi pihak sekolah harus menyertakan data peserta untuk diuji kompetensi dan setelah lolos uji, kemudian menempuh uji oska oleh Majelis Tingkat Kompetensi Profesi Provinsi.

“Selanjutnya, hasil uji kelulusan diajukan ke Dinas Kesehatan Provinsi, Kabid Bindal SDK untuk mendapatkan pengantar penerbitan Surat Ijin Asisten Apoteker dan surat penetapan, Surat Ijin Kerja Asisten Apoterker (SIKAA). Dalam hal ini, SMK Farmasi Al Syairiyah telah mendapatkan surat penetapan sebagai institusi resmi tempat penyelenggara uji kompetensi oleh Pusdiknakes RI, No. DM.02.05/III/2/00203/2010 tanggal 9 Februari 2010 dengan nilai kelayakan B”, paparnya.

Perlu diketahui, sekolah kejuruan yang berdiri sejak 23 Maret 2007 ini sekarang sudah memiliki siswa sejumlah 167 anak dengan Jurusan Kompetensi keahlian farmasi. Hal inipun dikaitkan bahwa pembukaan studi keahlian kesehatan kehutanan dan penyuluhan pertanian dapat di lakukan setelah dikoordinasikan dengan dirjen PSMK (Pembinaan SMK) sesuai keputusan Dirjenmandikdasmen No.25/C/kep/mN/2008 tentang spektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan.

“Sekolah kita dalam sistem penerimaan siswa barupun tetap mengacu pada 2 sistem penerimaan, baik bimbingan dari Disdikpora, maupun petunjuk teknis pelaksanaan Sipensimaru atau seleksi penerimaan siswa dan mahasiswa baru tenaga kesehatan yang dikeluarkan oleh badan pengembangan dan penberdayaan sumber daya manusia kementrian kesehatan RI No. HK. 00.06/I/III/1/2282/2010 tanggal 15 april 2010. Karena, untuk sekolah keahlian dibidang farmasi tidak mengutamakan kuantitas jumlah siswa, namun terfokus pada muara kualitas lulusan dan mengutamakan rasio guru tetap terhadap peserta didik adalah 1 : 12”, imbuhnya.

Dan perlu diakui, lulusan dari SMK Al Syairiyah Limpung bisa langsung bekerja, seperti yang sudah terdata diantaranya, di rumah sakit Darul Khikmah kendal, di apotik wilayah Pekalongan, Batang dan Kendal serta di anak perusahaan PT. Tempo.

“Lulusan kami sudah bisa langsung bekerja di perusahaan-perusahaan farmasi dan kesehatan yang sudah MoU dengan kita. Dalam hal ini, SMK Farmasi As Syairiyah telah melakukan MoU praktik kerja industri yang dilakukan di instalasi farmasi, industri farmasi, ataupun institusi pelayanan kesehatan baik negeri maupun swasta, diantaranya dengan RS. Bedah Aro Pekalongan, RSI kendal, RSI Baitul Hikmah Kendal, RSI Darul Istiqomah Kaliwungu, RSUD Temanggung, RSI Muhammadiyah Temanggung, Apotik di wilayah Pekalongan, Batang dan Kendal”, tegasnya.

Perlu diketahui, SMK Farmasi As Syairiyah Limpung mulai tahun ajaran baru ini dalam proses pembelajarannya sudah memanfaatkan media pembelajaran ICT dan sudah dilengkapi dengan laboratorium Ilmu resep dan laboratorium komputer.

“Harapan kami kepada pemerintah daerah, diharapkan dapat menjembatani proses pendidikan secara konfresehensif, dan untuk mengarah pada tujuan SMK sesuai dengan misi dinas pendidikan Provinsi Jateng, yakni memahami budaya prestasi dan bermoral, menjamin penyelenggaraan pendidikan bermutu, berkelanjutan, merata dengan mengutamakan teaching factory bagi siswa SMK”, harapnya. (Trie)

DINAMIKA BLKS SEKAR BUMI

"DARI BLKS MENUJU SMK"


Disebuah desa terdapat sebuah gedung berwarna pink dengan pagar setinggi 2 meter tepatnya di Jl. Plelen – Ketanggan Desa Sawangan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Jawa Tengah berdiri BLKS (Balai Latihan Kerja Santri), BLKS berdiri dibawah naungan Yayasan Sekar Bumi.

Yayasan Sekar Bumi adalah Yayasan yang bergerak di bidang sosial keagamaan dan pendidikan bersifat sosial non-profit (tidak mencari keuntungan), Yayasan Sekar Bumi didirikan dan diprakarsai oleh Drs.H.M. Ichwan Sam, beliau adalah seorang pemuka masyarakat yang saat ini tinggal di Jakarta. Kegiatan yang sudah dilakukan Yayasan Sekar Bumi yaitu Santunan Yatim Piatu dan fakir miskin yang diadakan setiap tahun, Pelatihan Perkoperasian Syari’ah, Sosialisasi, Perbankan Syariah bekerja sama dengan Bank Mandiri Syariah, Majlis Ta’lim Takhasus Pimpinan Organisasi Kecamatan Gringsing dan sekitarnya,

Yayasan Sekar Bumi juga mendirikan Balai Latihan Kerja Santri (BLKS), di BLKS ada 15 Pelatihan yang sudah diberikan kepada para santri, lulusan Madrasah Aliyah dan anak-anak muda yang kurang mampu diantara pelatihan tersebut adalah pelatihan Teknisi Handphone, Teknisi Komputer, Menjahit/Tata Busana, Tata Boga, Tata Rias, Teknik Pengelasan, Teknik Otomotif, Teknik Sablon, Teknik Bangunan, Budidaya Jamur, Budidaya Lebah Madu, Teknik Crome, Teknik Pengecatan dll, yang diikuti oleh hampir 1000 peserta dari 7 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yaitu Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal dan Temanggung.

Visi dari balai latihan kerja Santri ini adalah terciptanya potensi calon tenaga kerja yang berpengetahuan, terampil, produktif, kompeten serta memiliki daya saing dalam pasar kerja. sedangkan Misinya meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja, menguragi pengangguran, menciptakan kemandirian para lulusan Madrasah /santri, pemuda pedesaan dengan kualitas kerja yang terarah.

Fasilitas yang sudah dimiliki BLKS ini yakni ruang pelatihan dan tempat praktek, asrama/akomodasi, peralatan sesuai program pelatihan Instruktur yang berkompeten, Kurikulum pelatihan yang terpadu, Olahraga dan olah batin, serta Sertifikat tanda lulus.

Ketua Pelaksana BLKS Sekar Bumi Ahmad Fathoni, BA ketika dijumpai diruangannya mengatakan, bahwa dalam pelatihan yang diajarkan di BLKS ini merupakan pelatihan terpadu.

“Yaitu perpaduan antara ketrampilan umum dan pengetahuan keagamaan, dimana pada siang hari diberikan pelatihan ketrampilan umum sesuai bidangnya dan pada malam hari diberikan pengetahuan tentang keagamaan, hal ini merupakan perpaduan antara IPTEK dan IMTAQ sehingga akan menciptakan sumber daya manusia yang terampil dan memiliki keimanan dan ketakwaan sehingga akan mewujudkan pribadi yang jujur, loyal serta suka bekerja keras dan memiliki tanggungjawab yang tinggi sesuai harapan kami”, katanya.

Ditambahkan pria kelahiran Batang, 15 November 1957 ini, bahwa dalam kesempatan ini, pihaknya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang selama ini ikut serta memberikan sumbangsih kepada para generasi bangsa agar memiliki ketrampilan untuk mensejahterakan dirinya agar tidak terjerumus dalam lubang penganguran yang selama ini menjadi buah bibir masyarakat.

“Kami juga mengajak kepada para calon donatur yang berkeinginan membantu generasi bangsa ini agar mampu memiliki ketrampilan, sehingga bisa membekali dirinya untuk masa depannya nanti”, imbuhnya.

Dijelaskan Ahmad Fathoni, bahwa perusahaan yang pernah bekerjasama dengan BLKS ini adalah PT. Bakrie Telecom Tbk, yang mana perusahaan tersebut telah membiayai seluruh rangkaian pelatihan yang ada, yaitu 15 pelatihan dengan peserta 600 orang dari 7 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

“Ini menunjukkan bahwa masih ada Perusahaan swasta yang peduli dengan nasib bangsa ini, karena generasi muda adalah penerus bangsa yang harus memiliki ketrampilan, pengetahuan, dan memiliki pengetahuan keagamaan sebagai benteng dalam rangka menjadi manusia yang sukses didunia maupun diakhirat kelak, untuk itulah kami dari pihak Yayasan Sekar Bumi mengajak para dermawan, baik pengusaha maupun birokrat untuk peduli kepada nasib bangsa ini, salah satu cara untuk mewujudkanya marilah kita bantu para pemuda, lulusan SMA maupun Madrasah dan Santri untuk mendapatkan ketrampilan-ketampilan yang di butuhkan dalam dunia kerja agar mereka bisa sejahtera dan terhindar dari belenggu pengangguran”, ajaknya.

BLKS Menuju SMK

Sejak didirikannya Balai Latihan Kerja Santri ini pada tahun 2006, BLKS sudah melaksanakan 15 macam pelatihan. Dalam perkembangannya selama ini, banyak masukan dari masyarakat agar BLKS yang notabene sarana dan prasarana pendukungnya sudah ada, bisa menjadi satuan pendidikan berupa Sekolah Menengah Kejuruan.

“Karena dorongan dari masyarakat dan didukung dengan kelengkapan sarana prasarana yang ada, dari pihak yayasan menyetui, untuk tahun ini akan membuka pendaftaran siswa baru untuk SMK Sekar Bumi dengan 2 jurusan, yakni jurusan Tekhnik Kendaraan Ringan Karoseri dan Tekhnik Komputer Jaringan”, jelas Fatoni.

Selain adanya dorongan masyarakat dan persetujuan dari yayasan untuk mendirikan SMK, juga ada factor utama yang merupakan faktor eksternal, bahwa di kecamatan Gringsing sendiri belum ada SMK.

“Sehingga mendorong kami untuk mendirikan SMK Sekar Bumi ini. Bahkan sudah ada pendaftar yang masuk, sekitar 40 anak”, imbuhnya.

text-indent:18.0pt">Akhmad Fatoni, BA selaku wakasek di SMK ini yang didapingi Iktavarif, SIP selaku Kabag TU mewakili Zulfikar Ulia, M.Si selaku kepala sekolah berharap, agar kedepannya lulusan SMK Sekar Bumi mampu bersaing didunia kerja yang semakin kompetitif.

“Harapan dari SMK Sekar Bumi adalah kedepannya siswa dapat memiliki kemampuan, baik di bidang otomotif maupun tekhnogi, komputer pada khususnya untuk dapat menghadapi persaingan dunia kerja yang semakin tinggi”, pungkasnya.(Trie)