Jumat, 19 Maret 2010

H. PRIYODIGDO, SE MM - Kepala Disdikpora Batang “LAKSANAKAN UJIAN DENGAN BAIK DAN JUJUR”


Penyelenggaraan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) dan Ujian Nasional (UN) memerlukan komitmen dan tanggungjawab bersama. Dalam kontek ini, prestasi dan kejujuran adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Berprestasi tanpa ada kejujuran adalah sia-sia, sedangkan kejujuran tanpa prestasi adalah suatu kemunduran. Jika kejujuran sudah hilang, angka-angka atau nilai itu tidak bermakna karena merupakan nilai semu. Sehingga peta pendidikan yang diperoleh juga semu. Demikian pesan H. Priyodigdo, SE, MM yang disampaikan melalui Tim Liputan JPBB beberapa waktu lalu.
Menurut kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kabupaten Batang ini, prinsip kejujuran harus dipegang teguh dalam kondisi apapun.
“Mohon dipengang betul prinsip kejujuran ini dan jangan dikorbankan dalam kondisi apapun. Kalau ruh kejujuran hilang, angka-angka atau nilai itu tidak bermakna. Sekolah diharapkan melaksanakan ujian dengan baik dan jujur, sehingga diharapkan siswa dapat melaksanakan ujian dengan baik dan lulus dengan maksimal, atau bahkan bisa lulus 100 %”, tegas mantan Asisten III Setda Batang tersebut seraya menambahkan tema UASBN dan UN tahun pelajaran 2009/2010 adalah PRESTASI dan JUJUR.
Dirinya mengingatkan, bahwa UN dan UASBN merupakan kegiatan tahunan. Namun demikian, jika permasalahan yang dihadapi dari tahun ke tahun tetap terjadi dan tidak teratasi artinya kita gagal dalam melakukan pembelajaran. “Kita perlu belajar dari pengalaman dan kesalahan-kesalahan yang ada jika ingin meningkatkan kualitas UASBN dan UN”, imbuhnya.
Kepala dinas berharap, untuk tahun ini, ada kenaikan kelulusan, yang mana, dalam 3 tahun terakhir ini, prosentase kelulusan di kabupaten Batang selalu meningkat.
“Yang jelas, tiap tahun hasil kelulusan di kabupaten Batang dalam 3 tahun berturut-turut selalu meningkat, baik SMP, SMA dan SD. Harapannya, tahun ini juga bisa meningkat dari tahun kemarin”, harapnya.
Menyinggung pelaksanaan pemenuhan dan rehabilitasi sekolah, dirinya menegaskan bahwa untuk pelaksanaan anggaran DAK tahun 2009 sudah selesai dan mencapai hasil yang baik serta bisa selesai tepat waktu dan hasilnya sudah bisa dimanfaatkan.
“Untuk tahun ini, DAK bukan hanya untuk SD saja, tapi ada alokasi untuk SMP. ’, pungkasnya. Namun sekolah mana saja yang akan mendapatkan, masih menunggu proses seleksi yang dilakukan tim dari dinas terkait” pungkas Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kabupaten Batang ini. (Trie)

SD NEGERI SIWATU 03 PEDULI ANAK BANGSA

Dwi Setyaningsih beserta jajarannya. Foto:Trie

SD Negeri Siwatu 03 UPT Disdikpora Wonotunggal peduli anak bangsa. Hal ini dalam kaitan tanggungjawab sebagai satuan pendidikan yang ingin meningkatkan kemauan belajar dan berkarya demi mewujudkan manusia yang berkualitas.
Seperti disampaikan Dwi Setyaningsih selaku kepala sekolah, bahwa pihaknya benar-benar merealisasikan komitmen ini, dengan turut memotivasi anak didik agar tidak putus ditengah jalan dalam usaha menuntut ilmu.
“Sekolah kami turut mendukung agar anak-anak meneruskan sekolah minimal ke SMP. Kami selalu memberikan motivasi kepada anak-anak dan kepada orang tua. Semuanya untuk anak-anak, kita sebagai orang tua harus prihatin untuk keberhasilan mereka”, tuturnya.
Dipaparkan wanita kelahiran Purworejo, 20 desember 1957 ini, bahwa dalam usaha mewujudkan komitmen tersebut, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan SMP – SMP terdekat.
“Kami selalu koordinasi dengan sekolah lanjutan disekitar kita. Mengingat, dukuh Pompongan ini lokasinya terpencil dan membutuhkan dorongan yang kuat agar anak mau melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Dalam hal ini, kami juga menekankan kepada rekan-rekan guru agar mendidik anak-anak yang diimbangi dengan keteladanan dan selalu memberikan dorongan”, jelasnya.
Menyinggung pelaksanaan bantuan DAK yang diterima pihaknya, kepala sekolah yang memimpin sekolah ini sejak Mei 2003 lalu ini menjelaskan, bahwa pihaknya telah melaksanakannya sesuai dengan juklak dan juknis yang ada, serta melibatkan peran serta masyarakat.
“Sekolah kita mendapat bantuan perpustakaan senilai 105 juta, dan sudah kami realisasikan sesuai dengan juklak dan juknis yang ada. Bahkan sejak awal, kita koordinasi dengan masyarakat. Kami melakukan sosialisasi dan mengumpulkan komite untuk bermusyawarah guna mengerjakan bantuan tersebut bersama-sama”,imbuhnya.
Diakuinya, dalam hal ini pemerintah tidak sia-sia memberikan bantuan, apabila bantuan di pergunakan semaksimal mungkin.
“Kami berharap, untuk masyarakat agar tetap turut menjaga dan mempertahankan bantuan yang telah diberikan pemerintah. Dan dari pihak pemerintah, jangan segan untuk nilik’i, dan menegur apabila dari pihak sekolah ada kekurangan”, pungkasnya. (Trie)
Gedung Perpustakaan yang dibangun dari anggaran DAK Bidang Pendidikan 2009

SD Negeri Karangasem 04 PERSIAPKAN DIRI MENUJU SEKOLAH SEHAT

Sunardi, S.Pd beserta jajarannya. Foto:Trie

SD Negeri Karangasem 04 UPT Disdikpora Batang yang beralamat di Jl. Lapangan Sekalong Karangasem Selatan ini pada tahun 2009 lalu mendapat bantuan DAK untuk alokasi Perpustakaan sebesar 105 juta. Dari total dana yang diterima, di alokasikan untuk bangunan gedung perpustakaan dan mebeler. Hal ini seperti disampaikan Sunardi, S.Pd beberpa waktu lalu.
Menurutnya, pihaknya telah mengerjakan bantuan tersebut sesuai dengan juklak dan juknis yang ada, bahkan pembangunan ini selesai tepat waktu, yakni berakhir tanggal 20 Desember 2009.
“Dari perencanaan yang ada, kami telah melakukan pengembangan-pengembangan dari alokasi anggaran yang ada. Kalau ukuran yang sebenarnya 7 X 8 meter, kami perluas menjadi 7.20 X 8.10 meter, karena disini tempatnya ada. Kemudian untuk teras depan yang tadinya 2 meter, kami jadikan 3,5 meter, termasuk pengembangan resplang doble, variasi tralis dan kusen”, paparnya.
Dijelaskan pria kelahiran Jogjakarta, 15 Desember 1962 ini, bahwa dalam pengadaan mebeler, pihaknya juga mengambil barang yang benar-benar standar dan sesuai spesifikasi.
“Semua material kami beli yang benar-benar standar. Bahkan, kami juga melakukan pengembangan peninggian lantai 3 ambal, termasuk bahan keramiknya, kami membeli yang 40 ribu bukan yang 27 ribu”, imbuhnya.
Diakui Ayah 2 anak dan suami dari Esti Mugiyani ini, bahwa dengan adanya bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada satuan pendidikan yang dipimpinnya ini, dinilainya sangat positif. Bahkan sejak kepemimpinannya, sekolah ini dalam 3 tahun terakhir sudah ada 3 kegiatan, diantaranya MoU 3 ruang yang dikerjakan mnenjadi 4 ruang, Pembangunan Mushola yang didukung partisipasi masyarakat dan yang ketiga adalah perpustakaan.
“Disamping SD inti, juga sangat potensial untuk dikembangkan perpustakaan. Dengan adanya bantuan fisik ini, kami berupaya untuk mengisinya, kami sudah bekerja sama dengan Perpustakaan daerah untuk mengisi buku-bukunya dan akan menyiapkan tenaga perpustakaannya. Bahkan, kami juga punya inisiatif agar anak-anak memberikan 1 buah buku, agar anak memiliki rasa handarbeni, sembari menunggu bantuan selanjutnya”, paparnya.
Dirinya berharap, dengan suksesnya pelaksanaan pembangunan bantuan perpustakaan ini, agar kedepannya pihaknya kembali dipercaya untuk mengelola bantuan-bantuan yang ada, tertama untuk pembenahan sarana fisik dan sarana pendukung lainnya, agar sekolah ini bisa mewujudkan Visi menjadi sekolah yang berkuilitas, mewujudkan generasi kreatif, beraklak mulia, berbudi pekerti luhur, beriman, bertaqwa serta menguasai ilmu pengetahuan dan tehnologi.
“Kedepan, kami berharap untuk bisa mendapat bantuan rehab 2 ruang lagi, karena di tahun 2010 ini, sekolah kita dipersiapkan untuk menjadi sekolah sehat. Guna menunjang sekolah sehat itu, kami sudah mempersiapkan lahan untuk tanaman obat dan perlu adanya pembenahan 5 ruang kelas, tapi sementara yang parah ada 2 lokal dan untuk sarana WC nya sama sekali belum memenuhi syarat”, pungkasnya. (Trie)

MI KALIPUCANG ADAKAN WORKSHOP RKM



Pada tahun 2007 lalu, MI Kalipucang mendapat bantuan dari pemerintah pusat, untuk peningkatan mutu madrasah. Dari hasil pengauditan BPKP, dinyatakan masih ada sisa anggaran. Diakui Suradjijo Djazuli, Ama.Pd selaku kepala madrasah, bahwa sisa anggaran tersebut dikembalikan lagi kepada pihak sekolah agar di gunakan untuk kegiatan-kegiatan madrasah.
“Waktu itu kami mendapat bantuan 50 juta yang sudah kami alokasikan untuk kegiatan peningkatan mutu yang diantaranya workshop, pembuatan prota, promes, silabus, rpp. Dan untuk sarprasnya, kami membeli laptop, handycam, dvd pembelajaran, meja tennis dan matras”, paparnya.
Di jelaskan pria kelahiran Magelang, 31 Januari 1951 ini bahwa pihaknya sudah merencanakan penggunaan sisa anggaran tersebut untuk digunakan membeli buku dan mengadakan kegiatan workshop RKM (Rencana Kerja Madrasah).
“Rencananya, kami akan mengadakan dalam waktu dekat yang akan diselenggarakan 2 kali pertemuan. Untuk pesertanya, selain guru-guru sekolah kita, juga akan melibatkan 1 kepala sekolah dan 1 guru dari 5 madrasah yang lain, dengan tujuan untuk memetakan kegiatan madrasah 4 tahun kedepan. Dari kegiatan ini yang akan kami bahas dan kami kaji adalah hambatan-hambatan madrasah, termasuk peluang dan tantangan madrasah”, imbuhnya.
Diharapkan pihaknya, dengan diadakannya kegiatan ini, kedepannya madrasah akan lebih meningkat lagi. Karena diakuinya, unsur sekolah adalah tenaga pendidik yang menjadi kelemahan bagi yang belum mendapat bimbingan-bimbingan tekhnik pembelajaran.
“Dalam kegiatan Workshop nanti, kami akan menghadirkan Kandepag yang akan menyampaikan kebijakan-kebijakan Departenen Kementrian Agama dan membahas RKM yang akan di pandu oleh ibu Hj. Umalikhah, S.Pdi selaku pengawas PAI kecamatan Batang”, pungkasnya. (Trie)