Dengan berpegang teguh kepada Visi dan Misi madrasah, yakni menciptakan madrasah yang bermutu yang mampu memproduksi generasi handal dengan mensinergikan penguasaan pengetahuan, kerampilan dan sikap, MI Salafiyah Gombong mampu mengembangkan banyak sekali prestasi, baik prestasi yang diperoleh ditingkat kecamatan maupun di tingkat Kabupaten Batang, sehingga madrasah ini sering menerima pujian dari khalayak.
Dijumpai diruangannya, Fathul Huda selaku Kepala Madrasah menuturkan, bahwa pihaknya benar-benar berkomitmen dalam mewujudkan visi dan misi sekolah tersebut, sehingga dalam meraih prestasi yang sudah ada, diakuinya adalah hasil kerja keras dari semua elemen.
“Sekolah kita mendapat pujian dari masyarakat, karena sebuah prestasi. Dan bisanya kami mencapai puncak, ini saya akui karena keberhasilan kolektif dalam mengelola fisik dan non fisik yang ada di Madrasah kita ini, baik peran serta dari Pengurus yayasan, komite, guru dan wali murid itu sendiri”, katanya.
Namun, dikeluhkan pria kelahiran Batang, 12 April 1966 ini, bahwa dengan adanya hubungan yang harmonis dari berbagai pihak dan didukung pemerintah desa yang diwujudkan dengan sinergi yang bagus dari seluruh elemen yang di implementasikan dengan perawatan sekolah hingga sekolah dengan 96 anak ini menjadi representative dan terawat, malah menjadi bumerang bagi pihaknya dan pada akhirnya belum pernah mendapat bantuan.
“Kepala Desa telah memberikan bantuan tanah yang akan kami alokasikan untuk membangun perpustakaan, namun hingga sekarang kami belum ada anggaran ke situ. Terakhir kami mendapat bantuan blogrent pada tahun 1991. Harapan kami, agar pemerintah lebih jeli dalam menentukan kebijakan dan kebijaksanaan demi tercapainya madrasah yang berkualitas”, harapnya.
Perlu diketahui, sekolah yang mempunyai semboyan “Dengan bekal daya abstraksi dan komitmen, dengan langkah pasti menuju target sasaran” dan mampu berprestasi karena binaan dari 2 institusi, baik dari Depag maupun UPTD Pecalungan ini mempunyai segudang prestasi. Tercatat, ada beberapa bidang ekstrakurikuler yang menonjol, diantaranya ekstrakurikuler favorit yakni drumband dan ekstrakurikuler kebanggaan yakni silat yang sering meraih prestasi serta ekstrakurikuler keagaaman dan pramuka. (Trie)
“Sekolah kita mendapat pujian dari masyarakat, karena sebuah prestasi. Dan bisanya kami mencapai puncak, ini saya akui karena keberhasilan kolektif dalam mengelola fisik dan non fisik yang ada di Madrasah kita ini, baik peran serta dari Pengurus yayasan, komite, guru dan wali murid itu sendiri”, katanya.
Namun, dikeluhkan pria kelahiran Batang, 12 April 1966 ini, bahwa dengan adanya hubungan yang harmonis dari berbagai pihak dan didukung pemerintah desa yang diwujudkan dengan sinergi yang bagus dari seluruh elemen yang di implementasikan dengan perawatan sekolah hingga sekolah dengan 96 anak ini menjadi representative dan terawat, malah menjadi bumerang bagi pihaknya dan pada akhirnya belum pernah mendapat bantuan.
“Kepala Desa telah memberikan bantuan tanah yang akan kami alokasikan untuk membangun perpustakaan, namun hingga sekarang kami belum ada anggaran ke situ. Terakhir kami mendapat bantuan blogrent pada tahun 1991. Harapan kami, agar pemerintah lebih jeli dalam menentukan kebijakan dan kebijaksanaan demi tercapainya madrasah yang berkualitas”, harapnya.
Perlu diketahui, sekolah yang mempunyai semboyan “Dengan bekal daya abstraksi dan komitmen, dengan langkah pasti menuju target sasaran” dan mampu berprestasi karena binaan dari 2 institusi, baik dari Depag maupun UPTD Pecalungan ini mempunyai segudang prestasi. Tercatat, ada beberapa bidang ekstrakurikuler yang menonjol, diantaranya ekstrakurikuler favorit yakni drumband dan ekstrakurikuler kebanggaan yakni silat yang sering meraih prestasi serta ekstrakurikuler keagaaman dan pramuka. (Trie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar