Tampilkan postingan dengan label sekolah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sekolah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 Mei 2010

SD NEGERI WONOKERSO 02 SUKSESKAN WAJARDIKDAS


Sebagai bentuk tanggung jawab pelaku dan pengelola pendidikan, jajaran pendidik SD Negeri Wonokerso 02 Kandeman dibawah komando Wiharto, Ama.Pd turut serta menyukseskan program yang telah dicanangkan pemerintah, yakni Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun (Wajardikdas 9 Tahun).

Hal ini bukan hanya sebagai isapan jempol belaka, namun sudah dibuktikan oleh segenap jajaran dewan Guru SD Negeri Wonokerso 02, untuk turut mendorong anak-anak didiknya untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya.

“Kami selalu mendorong anak-anak dan orang tua siswa agar anak-anak bisa melanjutkan ke SMP setelah lulus dari sekolah dasar. Dalam hal ini, minimal anak-anak bisa mengenyam pendidikan dasar”, tutur Wiharto yang baru pulang membesuk salah satu siswanya yang sakit.

Dipaparkan Wiharto yang didampingi Sarmudi, Ama.Pd dan Sarminta, Ama.Pd, bahwa Desa Wonokerso yang notabene Desa yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan nelayan ini kedepannya harus lebih maju, untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang unggul.

“Kami turut bertanggungjawab untuk mencerdaskan anak-anak bangsa, minimal anak-anak Desa Wonokerso. Terbukti, lulusan sekolah kami selalu melanjutkan ke SMP. Untuk lulusan tahun ajaran 2007/2008 lalu saja, 25 dari 29 anak lulusan kami melanjutkan ke SMP, dan alumni SD Negeri Wonokerso ada yang hingga melanjutkan ke perguruan tinggi”, imbuhnya.

Menyinggung prestasi anak didiknya, pria kelahiran 8 April 1951 ini memaparkan, sekolah yang mempunyai visi mencerdaskan anak didik agar menjadi masyarakat bermoral, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mencintai bangsa dan Negara ini telah mencapai posisi II di Kecamatan Kandeman untuk prestasi akademiknya. Tercatat, untuk hasil UASBN tahun lalu mencapai nilai rata-rata tertinggi 8,05.

“Selain itu, kami ada prestasi andalan dibidang non akademik yakni olahraga Bridge, yaitu olahraga yang secara langsung mengasah dan meningkatkan kecerdasan otak manusia. Beberapa prestasi pada yang telah tercatat diantaranya Juara II Popda Kabupaten Batang, Juara III tingkat Provinsi Jawa Tengah, Juara I dan II Walikota Cup Solo”, pungkasnya. (Trie)

Kamis, 01 April 2010

SD NEGERI KARANGTENGAH 01 SUBAH TANAMKAN SEMANGAT NASIONALISME


Dalam upaya menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme kepada anak didik, SD Negeri Karangtengah 01 Kecamatan Subah telah menerapkan beberapa kegiatan dengan tujuan tersebut. Dijumpai disekolah yang dipimpinya sejak 4 tahun lalu ini, Supriyanti, S.Pd menuturkan, kegiatan ini dilaksanakan mulai jam 7 pada saat awal masuk kelas.

“Awal masuk jam 7, anak-anak melakukan penghafalan dibidang keagamaan yakni Asma’ul Husna, dan dibidang nasionalisme anak-anak kami wajibkan untuk menghafalkan Pancasila, Sumpah Pemuda, Proklamasi dan khusus pembacaan UUD 1945 untuk kelas 4, 5 dan 6. Dan dibidang budi pekerti, kami juga menanamkan kepada anak didik dengan mengucapkan salam serta pelaksanaan BTQ selama 10 menit, dengan harapan agar anak-anak hafal sampai melekat”, jelasnya.

Ditambahkan wanita kelahiran 28 desember 1962 ini, selain program menumbuhkembangkan semangat nasionalisme kepada anak didik, pihaknya juga berkomitmen untuk bisa lebih maju lagi.

“Program kedepan kami ingin lebih maju lagi, baik bidang akademik maupun non akademiknya, walaupun guru kelas hanya ada 3 orang, kami tetap semangat mewujudkan Visi sekolah untuk berprestasi, beriman dan bertaqwa dan kami ingin sekolah kami ini lebih maju, setara dengan SD – SD yang ada dibawah”, papar istri dari Wahyusin yang juga selaku Kepala UPT Disdik Pora Kecamatan Batang ini.

Kendati prestasi akademik baru peringkat IV kecamatan, ibu dari Kurnia Eka Noviyanto, Winda Kartika, Kusumaningtyas ini menambahkan, beberapa prestasi lainnya telah diraih oleh sekolah dengan jumlah siswa 128 ini.

“Sekolah kami telah terakreditasi A dan telah meraih Administrasi terbaik tingkat Kabupaten Batang, Juara umum pramuka putri, Juara tergiat I Sektor Jumbara PMR, Juara II lomba kreatifitas siswa, Juara Harapan II Olimpiade IPA, Juara III Tari Putra, Juara II Tari Putri, Jambore Penggalang Juara Umum Putri, dan Tergiat I”, pungkasnya. (Trie)

Tasmali ; Kepala MI Tumbrep 01 Bandar “MADRASAH SETARA SEKOLAH DASAR”

Bagaimana tidak, kini madrasah sudah tidak dipandang sebelah mata. Dikarenakan jajaran pengurus yayasan maupun lembaga dan pengelola pendidikannya mau untuk bisa lebih maju. Terbukti dibeberapa madrasah, baik jumlah siswa maupun prestasinya bahkan bisa melebihi sekolah negeri. Salah satunya MI Tumbrep 01 Bandar yang dipercaya oleh masyarakat sekitar untuk mendidik 208 siswa.

Seperti penuturan Tasmali selaku kepala madrasah, bahwa beberapa prestasi anak didiknya sudah cukup untuk diperhitungkan, diantaranya prestasi pada popda seni tingkat kecamatan Bandar yang meraih Juara II Tolak Peluru, Juara II Catur, Juara I Lari Estaffet, dan meraih Juara II Bola Voley pada Porseni MI Kabupaten Batang tahun 2006 serta Juara II lompat jauh putri pada Porseni IV tingkat Provinsi.

“Alhamdulillah, madrasah kami kini sudah sesuai dengan keinginan masyarakat, sehingga masyarakat tidak pernah mengeluh. Ditambah untuk tahun 2008 lalu, sekolah kami dipercaya untuk mengelola bantuan DAK Bidang pendidikan kategori I untuk membangun 5 lokal kelas rehab berat, pengeramikan dan eternit, serta mebeler 3 lokal dan pembenahan wc, sehingga sekolah kami lebih representatif”, paparnya.

Menurut kepala madrasah kelahiran 29 Juli 1963 ini, bahwa pihaknya masih berharap adanya bantuan lagi, untuk 1 unit bangunnan yang di sebelah utara ditambah dengan mebelernya. “Juga diharapkan adanya bantuan buku pegangan siswa yang sesuai dengan KTSP, sehingga tujuan untuk mencerdaskan anak bangsa bisa selaras”, pungkasnya. (Trie)

SD Negeri kuripan 02 Subah PERLU MENDAPAT PRIORITAS


Beberapa kendala yang dihadapi SD Negeri kuripan 02 Subah ini nampaknya perlu mendapat prioritas atau perhatian khusus dari pemerintah daerah. Bagaimana tidak, disekolah ini sejak 4 bulan lalu tidak ada kepala sekolah yang bisa memanage sebuah satuan pendidikan. Seperti yang disampaikan oleh dewan Guru SD Negeri Kuripan 02 Subah, yakni Subardi, Ama.Pd, Sutarno, AmaPd, H. Zaenun, S.Pd, dan R. Singgih Mindarto, Ama.Pd, bahwa SD Negeri kuripan 02 Subah saat ini mengharap adanya kepala sekolah.

“Kami merasa sangat kesulitan, terutama informasi tidak bisa langsung kita terima, apalagi ini mendekati UASBN, sebagai anak buah, kami merasa bingung”, kata mereka.

Hal ini diperparah dengan kurangnya tenaga pendidik untuk mengajar 162 Siswa.

“Saat ini sekolah kami belum ada Tenaga pendidik untuk kelas 6, guru kelas baru 3, lainnya guru pengabdian ditambah guru olahraga dan guru agama, yang lainnya wiyata bhakti. Intinya, kami juga kekurangan tenaga guru”, imbuh mereka.

Selain itu, sekolah yang telah meraih Prestasi sebagai Juara III athletik putra dan putri, tennis meja serta juara III Mata pelajaran Ipa ini, juga memiliki kendala dibidang sarana dan prasarana, kendati pada tahun 2007 lalu mendapat bantuan dekonsentrasi 1 unit atau 3 lokal.

“Kami masih mengarap adanya bantuan rehab 1 unit bangunan lagi, serta mebeler, karena saat ini, mebeler yang layak hanya kelas 5 dan 6, untuk kelas, 1, 2, 3 dan 4 tidak layak, namun yang sangat tidak layak sekali adalah 1 lokal, dan diharapkan juga adanya bantuan sarana dan prasarana perpustakaan”, papar mereka.

Mereka berharap, dengan masih kurangnya antusias peran serta masyarakat untuk peningkatan mutu pendidikan, diharapkan adanya perhatian dari pemerintah.

“Harapan kami, pemerintah untuk bisa segera menambah tenaga yang kurang, dan kebutuhan sarana prasarana agar dipenuhi, dan yang jelas, untuk segera ada penempatan Kepala sekolah yang definitif”, pungkas mereka. (Trie)



Mulyono, S.Pd : “Konsentrasi UASBN tetap kami prioritaskan”

Kendati menjabat di 2 sekolah, yakni SD Negeri Siwatu 01 dan SD Negeri Siwatu 02 Kecamatan Wonotunggal, namun Mulyono, S.Pd tidak merasa keberatan, dikarenakan, dua sekolah tersebut masih dalam 1 lokasi. Dijumpai diruang kerjanya, Pria kelahiran Purworejo, 12 Januari 1958 ini menuturkan, pihaknya saat ini tengah berkonsentrasi pada persiapan menghadapi Ujian Akhir Berstandar Nasional (UASBN).

“Saat ini kami sedang konsentrasi pada persiapan UASBN yang tetap kami prioritaskan. Karena masih 1 lokasi, kami anggap masih mudah. Dan ini menjadi prioritas utama”, tuturnya.

Dikatakan Mulyono, bahwa persiapan menghadapi UASBN merupakan hal pokok yang menjadi titik berat bagi satuan pendidikan yakni sekolah dasar.

“Untuk itu, kami telah melakukan beberapa kegiatan, yang diantaranya memberikan tambahan jam pelajaran yang diadakan disekolah, yakni sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar regular. Dan ini berlaku didua sekolah”, paparnya.

Dijelaskan kepala sekolah SD Negeri Siwatu 01 yang juga merupakan SD Inti Gugus Kihajar Dewantoro ini, selain program persiapan menghadapi UASBN, pihaknya juga berkomitmen untuk meningkatkan prestasi lainnya.

“Kami memotivasi dan membagi tugas kepada guru, ada yang menangani bidang olahraga, seni dan dibidang akademik tentunya, tujuannya yakni untuk peningkatan prestasi”, kata kepala sekolah yang bertempat tinggal di Desa Siwatu RT 04 RW 02 Wonotunggal ini.

Perlu diketahui, SD Negeri Siwatu 01 Wonotunggal dengan jumlah siswa 203 anak dan mempunyai Visi “Banyak prestasi memperkuat dasar keimanan dan ketaqwaan” ini telah mencatat beberapa prestasi yang menonjol dibidang olahraga dan seni, dan pernah meraih juara III Mocopat Kabupaten Batang 2 tahun lalu. (Trie)

Kusyono, S.Pd : “Saya Menilai Kinerja Komite Bagus”

Kendati baru menjabat di SD Negeri Randu 03 kecamatan Pecalungan, Kusyono, S.Pd mampu menilai kinerja Komite Sekolahnya bagus. Hal ini dibuktikan dengan beberapa pembangunan yang telah diwujudkan dengan adanya koordinasi dengan komite.

“Walaupun saya baru, saya menilai komite kami bagus. Komite mau bekerja dan pada akhirnya bisa memenuhi kekurangan yang ada disini”, paparnya.

Menurut Kusyono, kinerja yang bagus dari komite sekolahnya, juga didukung dengan partisipasi orang tua siswa yang juga menurutnya bagus. “Partisipasi dari orang tua siswa dikumpulkan oleh komite untuk bangunan senderan, paving dan pagar. Iuran pembangunan dikelola oleh komite, sekolah hanya menghimpun”, jelas Kusyono yang saat itu didampingi mustakim, S.Pd.

Menyinggung program kerjanya, pria kelahiran 14 Mei 1965 ini menuturkan, program jangka pendek adalah minimal meningkatkan kinerja, prestasi anak-anak didik untuk bisa ditingkatkan.

“Program kita adalah melaksanakan visi dan misi sekolah untuk menciptakan siswa-siswi sebagai putra-putri bangsa Indonesia yang beriman, bertaqwa, cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur, berdisiplin, berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa, Negara dan agama”, jelasnya.

Perlu diketahui, sekolah dengan total siswa mencapai 112 siswa ini memiliki nilai rata-rata tertinggi di Desa Randu. Dan beberapa prestasi telah tercetak oleh sekolah ini, diantaranya Juara II Mapsi dan beberapa prestasi yang lainnya. Dan juga, sekolah ini menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler Karawitan dan volley. (Trie)

H.M Bambang Suharto, S.Pd : “Alhamdulillah, Selama Proses Tidak Ada Kendala”

Banyak sekolah mengeluh dalam proses pengerjaan proyek yang diterimanya, baik MoU, Dekonsentrasi maupun DAK bidang Pendidikan kategori 1 maupun 2. Namun lain halnya untuk SD Negeri Selokarto 01 Pecalungan yang dengan arif bijaksana dan disertai rasa bersyukur, sehingga tidak terdengar keluhan merugi, tebok dan lain sebagainya.

Dijumpai diruangannya, H.M Bambang Suharto, S.Pd selaku kepala sekolah menuturkan, kendati dilaksanakan secara maksimal, pihaknya mengaku tidak ada kendala dan tidak merasa merugi.

“Alhamdulillah, selama proses tidak ada kendala, anggaran cukup untuk dialokasikan, dan proyek ini kami kerjakan bersama-sama komite sekolah dan masyarakat sesuai dengan juknis untuk dilaksanakan secara swakelola”, tuturnya.

Dipaparkan kepala sekolah yang baru menunaikan ibadah haji tahun lalu ini, bahwa semua yang tertuang dalam RKB sudah dikerjakan, bahkan dilakukan beberapa pengembangan.

“Yang jelas, dengan 250 juta yang saya delegasikan kepada teman-teman bisa dialokasikan. Yakni untuk membangun 2 unit gedung dalam hal ini 6 ruang kelas dan 1 WC. Adapun beberapa pengembangan yang dikerjakan yakni membuat Kanopi, 1 ruang WC, plafon 4 ruang, dan menyambung rumah dinas kepala sekolah yang juga dipakai untuk kantor”, paparnya.

Sementara itu, pihaknya masih berharap adanya bantuan lagi untuk mengerjakan beberapa titik yang belum dikerjakan.
“Kami masih mengharapkan adanya bantuan lagi untuk mengerjakan lantai yang belum dikeramik sebanyak 7 ruang, dan Flafon 3 ruang. Dan perlu diketahui, saat ini SD Negeri Selokarto 01 Pecalungan juga sedang membangun musholla berukuran 9 X 5 meter dari dana yang dialokasikan murni dari komite”, pungkasnya. (Trie)





SD NEGERI SIDOREJO 01 WARUNG ASEM DAMBAKAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

SD Negeri Sidorejo 1 Kecamatan Warungasem Batang sebagai salah satu sekolah dasar yang dalam upayanya untuk mengembangkan dan memajukan pedidikan tingkat dasar berupaya meningkatkan prasarana dan sarana yang dimiliki agar kebutuhan akan peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan secara baik, diantaranya dengan menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan.

Temu Widodo S.Pd selaku kepala sekolah ditemui di ruang kerjanya menuturkan bahwa saat ini pihaknya berharap adanya bantuan perpustakaan. “Keberadaan perpustaakaan sekolah pada saat ini sangat di perlukan, apalagi untuk menunjang proses pembelajaran dan pembekalan yang di perlukan oleh guru dan sekaligus siswa. Dan saat ini kami telah mengusulkan agar kami bisa mendapatkan bantuan program perpustakaan sekolah yang amat kami butuhkan“, ujarnya.

Dikeluhkan Widodo, bahwa pihaknya sangat mempertimbangkan, bahwasannya, pihak sekolah tidak akan mungkin menarik iuran kepada wali murid untuk hal pembangunan sekolah.

“Kalau kami harus meminta dan memohon kepada wali murid untuk partisipasi dalam pembangunan sekolah jelas kami akan kesulitan, karena sebagian besar orang tua siswa bermata pencaharian sebagai buruh dan petani penggarap sawah yang notabenenya dari keluarga yang secara ekonomi pas pasan, jadi kami mengharapkan adanya bantuan dan partisipasi serta dukungan dari pemerintah, agar sekolah kami bisa mendapatkan bantuan perpustakaan sekolah“ Tegasnya.

Menilik prestasi sekolah, pun ternyata SD Negeri Sidorejo tidak dapat di pandang sebelah mata, karena dari beberapa kejuaran dapat meraih prestasi diantaranya sebagai juara 3 tenis meja putra tingkat kabupaten Batang, juara 1 putra tennis meja tingkat kecamatan dan juara 2 bulu tangkis putri tingkat kecamatan Warungasem Batang.

Untuk program yang mendesak dan sedang di jalankan pada saat ini adalah upaya peningkatan mutu pembelajaran dan kelulusan agar dapat membawa nama baik sekolah yang pada akhirnya dapat diperhitungkan oleh masyarakat dan wali murid, sehingga bisa menjadi alternatif dan sekaligus unggulan bagi masyarakat dan pemerintah pada umumnya. Yang tentunya kesemuanya itu dapat berjalan dengan baik dengan adanya kerjasama guru dan partisipasi masyarakat yang sekaligus adanya dukungan dari dinas pendidikan dalam upayanya menjadikan masyarakat yang lebih bermartabat.(Nuridin)

Gunawan Sudjarwo : “Prestasi nanti, yang penting mau sekolah dulu”

Melihat kondisi masyarakat yang rata-rata mempunyai ekonomi menengah kebawah dan bisa dikatakan ekonomi lemah, Gunawan Sudjarwo yang sudah satu tahun ini menjabat di SD Negeri Siguci Kecamatan Pecalungan ini merasa prihatin.

Seperti pemaparannya kepada tim liputan JPBB beberapa waktu lalu, bahwa dirinya ingin menciptakan lingkungan pendidikan terlebih dahulu diwilayahnya.

“Program awal kami adalah menciptakan lingkungan dulu, dalam hal ini kami ingin membiasakan masyarakat untuk mencintai pendidikan. Karena menurut pengamatan kami, di desa Siguci anak yang lulus dari SMP, SMA dan perguruan tinggi jarang sekali”, paparnya.

Ditambahkan pria kelahiran 14 Februari 1957 ini, bahwa menciptakan lingkungan pendidikan tidak mudah, namun saat ini pihaknya mulai melibatkan peran serta masyarakat dalam hal pendidikan.

“Kami tidak putus asa. Langkah awal kami adalah memberikan penyadaran kepada masyarakat, merekrut anak-anak untuk masuk mendaftar sekolah ke SMP, mengajak anak-anak yang tidak mampu untuk bersekolah dan kita ambil anak sekitar untuk jadi wiyata bhakti, dalam hal ini untuk menarik dan memotivasi masyarakat, bahwa dengan bersekolah, bisa mendapatkan pekerjaan yang layak”, jelasnya.

Disadari Sudjarwo yang juga pengurus PBSI Kabupaten Batang bidang kepelatihan dan pembibitan ini, bahwa selain kesadaran ortu yang lemah, juga diperparah dengan kondisi masyarakat yang rata-rata berprofesi sebagai buruh tani.

“Kami selalu memberikan motivasi kepada masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Masyarakat jangan khawatir dulu, jangan jadi bayangan, dan jangan kalah sebelum perang”, imbuhnya.

Menyinggung program kerja yang lainnya, saat ini pihaknya tengah menjalankan program jangka pendek, yakni pemenuhan fisik dan sarana prasarana yang memenuhi standar pendidikan.

“Kami sedang toto-toto (menata-red) lingkungan sekolah yang sudah masuk agenda Program jangka pendek, yakni pemenuhan sarana dan prasarana sekolah yang diantaranya UKS, perpustakaan dan ruang kepala sekolah. Namun yang lebih penting adalah menata dan menumbuhkan minat masyarakat dalam pendidikan. Prestasi nanti, yang penting mau sekolah dulu”, pungkasnya. (Trie)

SD Negeri Wonorejo Reban SEKOLAH PINGGIR JALAN YANG MEMPRIHATINKAN


Bagaimana tidak memprihatinkan, sekolah yang terletak dipinggir jalan raya Blado-Reban ini terlihat sangat parah dan kondisi beberapa bangunannya nampak rapuh dimakan usia, serta mebeler dibeberapa ruang dan hingga kini masih belum tersentuh bantuan untuk menciptakan bangunan sekolah yang representatif untuk kegiatan belajar mengajar.

Dijumpai disekolah yang dipimpinya, M. Basoeki, S.Pd menuturkan, pihaknya merasa prihatin dan khawatir dengan kondisi bangunan dan mebelair disekolah yang dipimpinnya ini.

“Ketika disurvey Dinas pada tahun 2007, sekolah kami dinyatakan yang rusak 4 lokal, tetapi dalam perjalanannya, sekolah kami hanya mendapat pencairan anggaran dari MoU Provinsi untuk rehab 2 lokal namun untuk membangun 4 lokal atau 1 unit, sehingga pembangunan tidak maksimal”, keluhnya.

Ditambahkan pria kelahiran 7 Januari 1951 ini, bahwa pihaknya masih mengharapkan adanya bantuan lagi, untuk merehab beberapa bangunan yang kondisinya sudah parah.

“Kondisi bangunan yang masih rusak yakni rumah dinas guru, andaikata itu kondisinya baik akan kami pergunakan untuk ruang perpustakaan. Karena menurut penilaian kami, minat baca anak-anak sangat tinggi”, paparnya.

Pihaknya berharap, rumah dinas dan beberapa ruang yang kondisinya masih parah dan mebeler yang parah sekali ini, untuk anggaran tahun 2009 ini bisa mendapatkan alokasi.

Perlu diketahui, kendati masuk ke lingkungan kecamatan baru, yakni kecamatan Reban, SD Negeri Wonorojo dengan total 180 siswa ini masih memiliki prestasi yang bisa mewakili ketingkat Kabupaten Batang, yakni dibidang bulutangkis.

“Selain itu, juga ada beberapa prestasi yang menonjol yang bisa dicetak sekolah kami, yakni Volley Juara II Reban, Seni Tari juga Juara II. Juga ada dicabang lain, yakni tennis meja, sepak takraw dan sepak bola”, punghkasnya. (Trie)






SD NEGERI WONOSEGORO 01 BANDAR PERLU REHAB 5 LOKAL LAGI


Berpose dengan background Gedung Perpustakaan baru yang meraih juara III tingkat Kabupaten Batang memang sungguh membanggakan. Namun, menilik keberadaan bangunan lainnya di SD Negeri Wonosegoro 01 sungguh sangat mengiris hati.

Paling tidak, disatuan pendidikan ini masih ada 5 lokal ruang yang perlu diprioritaskan untuk diberikan bantuan, yakni 1 unit bangunan yang terdiri 3 ruang kelas, dan 2 ruang terpisah lainnya.

Dijumpai disela-sela rapat dewan guru, Walidja, Ama.Pd selaku kepala sekolah mengeluhkan, pihaknya sangat berharap adanya perhatian dari pemerintah, untuk mengalokasikan bantuan terhadap sekolah yang dipimpinnya. “Saat ini kami masih membutuhkan rehab 5 lokal ruang, karena bangunan sudah sangat tua, yang dibangun tahun 1986. Dan pihak sekolah sudah mengajukan proposal, namun hingga sekarang belum ada respon”, tuturnya.

Dipaparkan pria kelahiran Bantul 16 September 1952 ini, bahwa sekolah yang dipimpinnya merupakan SD Inti, namun sangat disayangkan bila kondisinya lebih parah dari SD – SD imbasnya.

“SD kami merupakan SD Inti yang membawahi beberapa SD imbas, namun kenyataannya paling bobrok bangunannya, padahal, untuk prestasi, gugus kami yakni Gugus diponegoro, pernah meraih Juara II tingkat Kabupaten Batang”, paparnya.

Selain itu, sekolah yang mempunyai Visi Unggul dalam mutu dan berakhlak mulia ini mempunyai beberapa prestasi yang menonjol, diantaranya Prestasi dibidang olahraga, yakni Sepakbola yang bisa berkiprah hingga ketingkat karesidenan, kemudian juga dibidang athletic dan meraih Juara III Gedung Perpustakaan tingkat Kabupaten Batang tahun 2008.

“Harapan kami, agar kelima bangunan tersebut direhab, baik dari alokasi DAK kategori I, MoU ataupun Bantuan Dekonsentrasi”, pintanya singkat. (Trie)

SMK NEGERI 1 BATANG SIAPKAN KOMPETENSI SISWA


SMK Negeri 1 Batang sebagai salah satu sekolah kejuruan di kabupaten Batang dalam upayanya menyiapkan calon tenaga kerja yang handal sesuai dengan bidang dan tugas yang di butuhkan di dunia ketenagakerjaan, tengah mengoptimalkan segala potensi yang dimilkinya untuk menyiapkan dan menyelenggarakan proses pembelajaran yang lebih fokus lagi untuk menyipakan calon tenaga kerja yang mempunyai kompetensi yang handal sesuai dengan perkembangan akan kebutuhan penyiapan tenaga kerja yang mempunyai sikap mental (Attitud) dan keahlian (Skill) yang memadahi.

Untuk itu, penyiapan sarana dan prasarana yang harus ada segera di lengkapi dengan di barengi penyiapan ruang belajar dan pendukung lainya, seperti rehab untuk 4 lokal ruang belajar, penyiapan ruang TUK atau tempat uji kompetensi, penyediaan SIM Perpustakaan atau Sistym Informasi Manenjemen tempat uji kompetensi yang kesemuanya itu didukung oleh program pemerintah baik dirjen pendidikan maupun dinas pendidikan kabupaten Batang, yang tentunya dengan partisipasi komite sekolah.

Di samping itu, penyediaan tenaga pendidik yang ahlipun tengah disiapkan agar proses sertifikasi kompetensi sesuai dengan standar yang tentukan, seperti telah adanya guru yang lulus sertifikasi assessor diantaranya Drs. Kardiyono (KKPI), Drs. Nurhayati (Penjualan) dan Drs. sulistio ( Akutansi ), serta tiga guru lagi sedang mengikuti proses sertifikasi Assesor akademik.

”Dengan adanya beberapa guru yang telah lulus dan sedang mengikuti sertifikasi Assesor, kami berharap kinerja dan kwalitas lulusan sekolah kami dapat mempunyai kualifikasi yang diharapkan dengan kebutuhan riil tenaga kerja. Sehingga tujuan bersama untuk menjadikan dunia pendidikan sebagai asset bangsa dapat terealisasikan“, Jelas Drs. Sugito selaku kepala sekolah SMK Negeri 1Batang di ruang kerjanya. (Nuridin)

Dra. Niken Susilastuti : “PERANGKINGAN MEMOTIVASI SISWA”


Beberapa persiapan menghadapi Ujian Nasional tengah dilakukan di SMP Negeri 1 Gringsing, diantaranya adalah pelaksanaan perangkingan dari hasil try out untuk memotivasi siswa, untuk bisa masuk keperangkingan atau kelompok teratas sebagai ajang kompetisi. Hal ini seperti yang disampaikan Dra. Niken Susilastuti selaku kepala sekolah yang didampingi Suratman, S.Pd selaku Wakil kepala sekolah dan Sugimin, S.Pd selaku Urusan Kurikulum, kepada tim liputan JPBB beberapa waktu lalu.

“Untuk persiapan menghadapi Ujian Nasional, kami telah melaksanakan 2 kali Try Out UN, dan try out diprogramkan setiap bulan sekali dimulai sejak bulan Januari lalu. Dengan kondisi try out yang sama dengan UN. Kemudian, langkah hasil try Out dibuat peringkat / perangkingan, dan dari hasil rangking untuk penentuan kelompok, dengan tujuan untuk memotivasi siswa dalam rangka kompetisi”, paparnya.

Dijelaskan wanita kelahiran Surakarta, 29 Juni 1960 ini, bahwa dalam masing-masing kelompok, pemberian materi disesuaikan dengan kemampuan anak. “Konsep ini sudah diterapkan tahun kemarin, dan hasilnya 100 %. Dengan konsep ini, anak-anak semakin terpacu untuk masuk kelompok atas, sehingga kami yakin, anak-anak akan belajar dengan sungguh-sungguh untuk bisa masuk ke pengelompokan teratas. Dan setiap kali try out, kelompoknya bisa berubah-ubah, serta strategi/metode pengajaran disesuaikan dengan tingkat kelompok. Kita juga mengadakan tes psikologi untuk mengetahui tingkat kemampuan dasar IQ anak”, jelasnya.

Selain itu, ditambahkan kepala sekolah yang menjabat sejak bulan Maret 2008 ini, selain adanya try out, persiapan yang lainnya juga diadakan penambahan jam pelajaran. “Kami menambah jam intranya masing-masing 1 jam untuk mata pelajaran yang di ujian nasionalkan, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Ipa dan Bahasa Inggris, atau yang lebih dikenal dengan program KTSP Plus. Hal ini dilakukan agar anak-anak tidak pulang pagi, karena dalam kenyataanya, anak-anak pulang pagi tidak fokus belajar. Dalam hal ini, proses KBM pulangnya tidak terlalu pagi. Ini berlaku untuk semua kelas, dalam rangka mengefektifkan”, paparnya.

Persiapan yang lain, pihak SMP Negeri 1 Gringsing juga menjalankan pengayakan yang dimulai sejak semester II. “Sejak semester II kami mengadakan pengayakan untuk kelas 9, untuk 4 mata pelajaran, dengan melibatkan guru kelas 7, 8 dan 9. Anak dibagi perkelas masing-masing 20 sehingga ada 10 kelompok, 1 meja 1 anak yang dilaksanakan selama 4 hari. Dalam hal ini, semuanya saling kerjasama dan menjadi tanggungjawab bersama dengan melibatkan 13 pembimbing. Dan materi pengayakan diberikan latihan soal serta pembahasan, jadi tidak ada kata pengulangan materi”, imbuhnya.

Dipaparkan bu Niken panggilan akrabnya, bahwa selain persiapan materi, persiapan rohani atau mental juga dilaksanakan oleh pihaknya. “Setiap pagi kami menyelenggarakan do’a khusus untuk lulus ujian yang dilaksanakan sebelum pelajaran dimulai dan menjelang ujian kita juga mengadakan istighosah, terlebih waktu ujian tiba, kami mengadakan istighosah dan siswa meminta do’a restu kepada orang tua serta guru, dengan harapan untuk memotivasi mereka, sehingga mereka tersugesti”, katanya.

Menyinggung persiapan sebagai calon SSN, pihaknya kini tengah melaksanakan Penanaman budaya, yakni Budaya Bersih, Budaya Senyum, Salam, Sapa dan Budaya Minat Baca bagi seluruh warga sekolah. “Penanaman Budaya ini kita canangkan dan harus kita laksanakan. Harus ada perubahan dengan adanya peningkatan prestasi. Secara performen, tampilan harus terlihat. Dalam hal ini kita harus meningkatkan disiplin dan etos kerja, karena tanpa kedisiplinan, semuanya tak bisa diraih. Ini berlaku untuk semua warga sekolah dan kami berharap adanya dukungan dari komite serta masyarakat. Harapan kami, SMP Negeri 1 Gringsing menjadi yang terbaik dan selalu berprestasi, baik dalam bidang akademik, maupun bidang non akademik, dan lingkungan sekolah yang kondusif”, pungkasnya. (Trie)

SMP NEGERI 7 BATANG KEMBANGKAN KEMANDIRIAN SEKOLAH

Dengan Visi Tuju Aksi Idaman yang Bersatu menuju Akademia yang berprestasi, Inovatif berdasar Iman, Drs Tri Notodiharjo selaku kepala sekolah bersama partisipasi seluruh keluarga besar SMP Negeri 7 Batang, tengah berupaya menata dan mengembangkan sekolah dengan tahapan yang telah di programkan secara terarah untuk meningkatkan kwalitas pendidikan dan kelulusan siswanya secara bertahap.

Dan upaya ini dapat dilihat dari beberapa pembenahan yang dilakukan dari program kerja sampai dengan penentaan dan penyiapan sarana dan prasara sekolah. Yang diawali dengan penataan taman , ruang kelas, kantor, ruang perpustakaan dan penyediaan sarana penunjang lainya termasuk juga seperangkat alat musik yang dapat menjadi sarana pemyaluran dan penjaringan minat dan bakat seni siswa.

Disamping agenda penataan yang tengah digiatkan yang tidak kalah pentingnya adalah peningkatan kedisiplinan, karena prestasi apapun dapat tercapai dengan adanya kedisiplinan.

“Tugas utama kami adalah bagaimana sekolah ini bisa lebih baik lagi, yang tentunya harus ada upaya yang lebih kongkrit lagi untuk saling memotivasi dan membenahi bidang tugas sesuai dengan fungsinya masing masing, termasukjuga adanya rasa untuk saling memahami dan mengerti serta bertolerasi terhadap kemungkinan yang bias timbul agar semua program bisa berjalan dengan baik”, tegas Drs. Tri Notodiharjo kepada JPBB diruang kerjanya.

Untuk pembenahan yang sedang direncanakan antara lain penyelesaian pagar belakang sekolah agar siswa bisa lebih kondusif dalam mengikuti pembelajaran serta penyediaan media pembelajaran dengan dilengkapi alat peraga agar jalannya pembelajaran lebih menarik yang akan merangsang siswa untuk lebih memudahkan dalam memahami materi pelajaran yang sekaligus dapat menumbuhkan daya imajenasi siswa.

”Yang jelas, dengan adanya alat peraga akan lebih memudahkan siswa dalam menerima materi pelajaran, karena penggambaran dimensinya akan lebih riil lagi. Dan kami juga masih memikirkan lagi bagaimana caranya agar sekolah kami bisa mempunyai Laboratorium bahasa dan Laboratorium Komputer yang lebih repesentastif”, pungkas Pak Tri panggilan akrabnya. (Nuridin)

SD NEGERI CANDI BANDAR JADIKAN SEKOLAH SEBAGAI RUMAH KEDUA BAGI SISWA


Kebanyakan sekolah mungkin menjadi tempat yang menjenuhkan bagi siswa, yang hanya dijadikan tempat untuk menimba ilmu saja. Namun lain halnya bila kita menilik sebuah sekolah dasar, yakni SD Negeri Candi Kecamatan Bandar. Di sekolah itu, tumbuh rimbun beberapa pohon peneduh, sehingga suasana nampak asri.

Diakui Sugiman, AmaPd selaku Kepala sekolah yang didampingi Kasino, AmaPd bahwa sekolah yang dipimpinnya ini dulu sangat gersang, namun dengan komitmen bersama akhirnya sekolah ini disukai anak-anak untuk tempat bermain usai pulang sekolah.

“Hal ini sesuai dengan visi sekolah untuk mewujudkan Sekolah adalah rumah kedua bagi anak-anak. dan kenyataannya, anak-anak kelas 1 dan 2 usai pulang sekolah kembali bermain disekolah. Intinya, siswa kerasan, karena lokasi sekolah kita buat sejuk perindangannya”, tuturnya.

Dikatakan pria kelahiran Bantul, 23 Oktober 1952 ini, perindangan dibuat agar kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar bisa tercipta. “Kami ingin membuat sekolah ini menjadi representative untuk kegiatan belajar mengajar. Sehingga diharapkan, dengan kenyamanan belajar maka akan membuahkan peningkatan prestasi”, imbuhnya.

Dikeluhkan Sugiman, bahwa saat ini pihaknya masih berharap adanya bantuan untuk satuan pendidikan yang dipimpinnya ini, yang diantaranya bangunan TK, Ruang Serbaguna dan ruang Perpustakaan, sedangkan untuk lahan, pihaknya telah mempersiapkannya.

“Alasan kami karena di Desa Candi ini banyak anak-anak warga yang seusia TK banyak yang belum merasakan pendidikan TK, kemudian untuk ruang serbaguna akan kami gunakan untuk tempat pengembangan bakat olahraga anak-anak, yakni tennis meja, catur dan kegiatan olahraga dalam ruangan lainnya, karena alat-alat sudah komplit, sedangkan untuk bangunan perpustakaan kita mengharapkan juga karena buku-buku sudah ada sebagian”, pungkasnya. (Trie)

SD Negeri blado 3 “Semua bertanggung jawab atas keberhasilan sekolah”



Seperti yang disampaikan Puji Astuti ES, S.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri Blado 3, bahwa semua bentuk keberhasilan sekolah merupakan tanggung jawab bersama. Tak luput juga keberhasilan mengahdapi UASBN yang sebentar lagi akan dihadapi.

“Dalam pelaksanaan persiapan menghadapi UASBN kami mengadakan les. Dan guru pembimbingnya tidak hanya kelas 6, tapi juga untuk guru kelas 3, 4 dan kelas 5. di dasari kebersamaan, sama-sama bertanggungjawab untuk keberhasilan anak didik”, paparnya.

Selain itu, pihaknya sebenarnya ingin menggali potensi masyarakat untuk memajukan sekolah, dalam hal ini adanya partisipasi aktif masyarakat terhadap sekolah juga dalam rangka sebagai bentuk tanggungjawab bersama. “Dalam hal ini juga diharapkan adanya bimbingan atau perhatian dalam belajar anak, maupun partisipasi aktif dalam kegiatan pembangunan sekolah, sehingga sekolah akan semakin berkembang dan maju, secara otomatis siswa akan cerdas”, imbuhnya.

Perlu diketahui, sekolah yang mempunyai Visi sebagai Sekolah Dasar Pembina Berkualitas dan Berakhlak Mulia ini mempunyai beberapa prestasi, diantaranya Prestasi dibidang seni yakni baca puisi, seni tari dan rebana. Dan yang mencapai prestasi di tingkat provinsi adalah kolase / seni menata barang-barang bekas untuk dirangkai menjadi sebuah bentuk meraih juara Harapan II Provinsi. (Trie)

SD Negeri Randu 01 Pecalungan DAMBAKAN GEDUNG PERPUSTAKAAN


Berbagai prestasi yang pernah diraih SD Negeri Randu 01 Pecalungan nampak wajar sebagai sekolah inti Gugus Kihajar Dewantara. Adapun beberapa prestasi yang pernah ditorehkan diantaranya Juara III Olimpiade Kecamatan, Juara I Mocopat, Juara II Putri Lompat Tinggi, Juara II Sepak Takraw, Juara III Putra Lari 100 m, Juara III LCC, Juara III LCC Pramuka pada jambore ranting, Juara II Lompat Tinggi Putri, Juara I Lompat Tinggi putra, Juara III lompat jauh putra, Juara III Kaligrafi, dan Juara III Lompat Tinggi tingkat Kabupaten Batang dan beberapa prestasi lainnya.

Namun untuk bisa lebih mengembangkan potensi dan prestasi anak, diperlukan adanya sarana perpustakaan yang selama ini didambakan oleh sekolah yang mempunyai Visi Maju berprestasi dan berakhlak mulia ini. Diakui Sarno, S.Pd selaku kepala sekolah, bahwa pihaknya masih mendambakan adanya bantuan gedung perpustakaan. “Kendala kami sebagai SD Inti, hingga kini belum memiliki perpustakaan, buku-bukunya juga belum ada, yang ada hanya buku-buku pelajaran, sedangkan untuk buku-buku penunjang lainnya belum ada”, tuturnya.

Ditambahkan Pria kelahiran Kulonprogo, 29 Mei 1955 yang sudah menjabat disatuan pendidikan ini sejak 2 Februari 2001 ini, bahwa sekolah yang dipimpinnya memiliki Luas lahan 1644,75 meter persegi, sedangkan luas bangunan baru 644,93 meter persegi. Sehingga masih ada Lahan untuk dibangun gedung perpustakaan yang sudah disediakan seluas 8 X 11 meter.

“Kami berharap, gedung perpustakaan yang kami dambakan ini bisa terealisasi guna menunjang pembelajaran. Dan saya pribadi atas nama sekolah dan masyarakat mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang tahun 2008 lalu telah mengalokasikan bantuan DAK Kategori I kepada kami, semoga bantuan ini bisa kembali berlanjut untuk kelancaran proses KBM”, pungkasnya. (Trie)

Selasa, 30 Maret 2010

Drs. Mugiharjo - “PERSIAPAN KEPALA SEKOLAH HARUS MAKSIMAL”

Seperti yang disampaikan Drs. Mugiharjo selaku Kasubdin TK/SD, bahwa DAK bidang pendidikan dialokasikan untuk menunjang program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu. Kebijakannya diarahkan untuk penuntasan rehabilitasi ruang kelas sekolah yang ditargetkan tuntas pada tahun 2008.
Kegiatan DAK bidang pendidikan tahun 2008 diarahkan untuk rehabilitasi gedung sekolah atau ruang kelas dan pembangunan/rehabilitasi ruang serta penyediaan sarana belajar/ perpustakaan.
Adapun sasaran sekolah bidang pendidikan tahun 2008 meliputi SD Negeri/SDLB, MI/Salafiyah dan sekolah-sekolah setara SD Negeri berbasis keagamaan penyelenggara program wajib belajar pendidikan dasar, baik negeri maupun swasta. “DAK bidang pendidikan dilaksanakan secara swakelola dengan melibatkan partisipasi komite sekolah dan masyarakat disekitar sekolah sebagai bagian integral dari sistem manajemen berbasis sekolah”, papar pria kelahiran 10 Juli 1963 ini.
Diharapkan Mugiharjo yang juga selaku ketua PGRI Kabupaten Batang ini, untuk pengadaan peralatan pendidikan dan bahan ajar, seyogyanya merupakan alat dan bahan ajar yang telah mendapat pengesahan dari pemerintah. “Yang jelas, untuk DAK bidang pendidikan tahun 2008 ini ada 1 butir di juknis Perda yang menyebutkan untuk membuat 1 tim verifikasi. Sehingga diharapkan, kepala sekolah dalam melangkah harus selalu mengacu pada juklak dan juknis yang ada, jangan sampai adanya penyimpangan yang diawali dari administrasi hingga pelaksanaan pembangunan fisik dan pengadaan barang sampai dengan pelaporannya”, tegasnya.
Ditambahkan Mugiharjo, bahwa dalam menangani kegiatan ini, kepala sekolah harus siap mental, karena seperti biasa, kegiatan ini banyak yang “peduli”. “Yang penting kesiapan fisik dan mental kepala sekolah, karena kegiatan ini memerlukan kesiapan fisik dan mental yang prima. Selain kegiatan ini merupakan amanat yang harus dilaksanakan dengan baik, kegiatan ini sangat rentan karena banyak yang peduli”, imbuhnya.
Pihaknya berharap, dalam mewujudkan kepeduliannya, hendaknya elemen masyarakat harus mendukung sepenuhnya. “Harapan kami, kepedulian ini diwujudkan dengan keikutsertaan dan turut mensukseskan DAK bidang pendidikan tahun 2008 ini, dan jangan sebaliknya”, harapnya.
Seperti diketahui, penggunaan DAK bidang pendidikan terbagi menjadi 3 (tiga) kategori, yakni ; Kategori I diperuntukkan bagi sekolah yang memerlukan program rehabilitasi, yang kondisi ruang kelasnya masih banyak yang mengalami rusak berat. Kegiatannya yaitu untuk merehabilitasi fisik sekolah mencakup rehabilitasi gedung sekolah/ruang kelas, pengadaan / rehabilitasi sumber dan sanitasi air bersih serta kamar mandi dan WC, pengadaan / perbaikan meubelair ruang kelas, dan pembangunan / rehabilitasi rumah dinas penjaga / guru / kepala sekolah.
Kategori II diperuntukan untuk rehabilitasi sekolah dan peningkatan mutu, yaitu yang kondisi ruang kelasnya mengalami rusak sedang. Kegiatannya meliputi 2 komponen ; (1) merehabilitasi fisik sekolah mencakup rehabilitasi gedung sekolah / ruang kelas, pengadaan / rehabilitasi sumber dan sanitasi air bersih serta kamar mandi dan WC, pengadaan / perbaikan meubelair ruang kelas, dan pembangunan / rehabilitasi rumah dinas penjaga / guru / kepala sekolah. (2) Menyediakan sarana pendidikan dan perpustakaan yang mencakup alat peraga dan Kit multimedia interaktif, buku pengayaan, buku referensi, mesin ketik, dan alat teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Kategori III diperuntukkan bagi sekolah yang sudah tidak lagi memerlukan lagi program rehabilitasi sekolah. kegiatannya meliputi 2 komponen, yakni membangun ruang perpustakaan dan pengadaan sarana pendidikan dan sarana perpustakaan yang mencakup pengadaan alat peraga dan Kit multimedia interaktif, buku pengayaan, buku referensi, mesin ketik, dan alat teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta alat elektronika.
Selain adanya kegiatan bantuan DAK bidang pendidikan, untuk tahun 2008 ini juga telah terealisasi bantuan MoU provinsi, dialokasikan untuk rehabilitasi 79 SD/MI dengan total bantuan sebanyak 226 ruang kelas serta dan 18 SMP/MTs dengan total 33 ruang kelas, serta pembangunan ruang kelas baru (RKB) untuk 7 SMP/MTs dengan total 10 ruang kelas.
“Dana MoU provinsi sudah cair guna memenuhi kebutuhan prasarana sekolah, dan harap dilaksanakan sesuai juknis yang ada, jangan sampai ada penyimpangan. Yang penting, pihak sekolah komitmennya jelas untuk melaksanakan amanat”, pintanya.
Menyikapi kendala yang dihadapi dilapangan dengan melonjaknya harga bahan bangunan, Kasubdin TK/SD ini berharap, agar pihak sekolah selalu berkoordinasi, baik dengan Komite, Pengawas, Perencana, maupun kepada Dinas.
“Kita sudah mengupayakan untuk dapat bantuan. Untuk itu, pihak sekolah untuk melaksanakan kegiatan ini dengan komite, dan selalu berkoordinasi dan berkonsultasi dengan pengawas maupun perencana”, pungkasnya. (Trie/Tim)