Selasa, 23 Maret 2010

SMP AL-IKHLAS LAKUKAN PEMBENAHAN DISEGALA BIDANG


Peran serta DUDI (Dunia Usaha dan Industri) terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Batang sudah sangat terbukti, dengan adanya TK dan SMP Al-Ikhlas yang berdiri dalam naungan Yayasan Al-Ikhlas PT. Primatexco Indonesia. Diakui Setyaningsih, SPd selaku Kepala Sekolah, bahwa yayasan ini sangat peduli dengan dunia pendidikan, tak terkecuali di Kabupaten Batang.
SMP Al-Ikhlas sejak berdiri pada tahun 1984 dengan Akreditasi Diakui nomer SK 0.276/1.03.02/NR oleh Kanwil Depdiknas, bertekad untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, dan turut melaksanakan pembelajaran Wajardikdas 9 tahun. Terbukti, sekolah yang menawarkan fasilitas Gedung sekolah berkeramik, Ruang perpustakaan, Ruang Serba Guna, Ruang BP, Ruang Osis, Ruang Ketrampilan, Koperasi, Tempat Ibadah, Lapangan Basket, Bola Voley, Bulu Tangkis dan Ruang Komputer ini, sejak dua tahun terakhir ini semakin diminati masyarakat, terbukti, sudah ada penambahan 2 rombongan belajar untuk kelas 7 dan kelas 8.
Setyoningsih yang sejak Desember 2005 diangkat sebagai Kepala Sekolah, dan satu-satunya Pegawai Negeri Sipil disekolah ini mengatakan, dirinya sedang dalam tahap pembenahan disegala bidang, termasuk rencana kedepan akan mengembangkan sekolah dengan menambah 2 lokal kelas lagi, karena diperkirakan untuk tahun depan, keinginan mayasrakat untuk bersekolah di SMP Al-Ikhlas akan semakin meningkat, tentunya dengan fasilitas sekolah yang memadai, lokasi yang strategis, dan bebas uang gedung, tuturnya.
Kegiatan Ekstrakurikuler yang dilaksanakan sekolah inipun sangat bervariasi, mulai dari Pramuka, Ketrampilan Tata busana, Marching Band, Olah Raga, Vokal Grup, Majalah Dinding, Rebana, dan tak ketinggalan Baca dan Tahfiz Al-Qur’an dengan tujuan untuk menambah ketrampilan siswa dan sebagian sebagai life skill untuk bisa lebih dikembangkan, tutur wanita yang berdomisili di Kajen, Kabupaten Pekalongan ini.
Diakui Setyoningsih, dengan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada SMP Al-Ikhlas, pihaknya merasa kekurangan tenaga, baik urusan ke tata usahaan, maupun tenaga pendidik, karena menurutnya, dengan jumlah 12 tanaga pendidik, dan 2 orang Tata Usaha yang saat ini ada, sudah dirasa kurang. Untuk itu dirinya berharap, ada perhatian Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan untuk mengatasi permasalahan kekurangan tenaga pendidik selain bantuan sarana prasarana fisik untuk meningkatkan pembelajaran. (WIN/TRIE)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar