Selasa, 23 Maret 2010

MI KALIPUCANG BATANG BERBENAH DIRI UNTUK BERPRESTASI


Suradjijo Djazuli, S.Pd merupakan salah satu Kepala Sekolah di Kabupaten Batang dengan dedikasi yang tinggi. Dengan keterbatasan MI Kalipucang Batang yang dipimpinnya, dirinya berupaya agar dikembangkan menjadi sekolah dengan basis religi yang kuat tanpa harus mengesampingkan kualitas lulusan yang dihasilkan. Hal ini terbukti dari lulusan MI Kalipucang Batang yang banyak diterima di SMP Negeri favorit di Kabupaten Batang.
“Saya tidak dapat berhenti berpikir jika tugas dan rencana yang sudah kami buat belum terselesaikan” tutur suami dari Nenny Nuraeni pendiri Bimbingan Al-Bina. Langkah ini dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dari sekolah swasta yang dipimpinnya.
Dari kunjungan Tim Jurnal Pendidikan di ruang kerjanya yang terbagi antara ruang perpustakaan, tempat komputer dan kantor Kepala Sekolah, menunjukkan bahwa secara administratif sangat tertata rapi dan teratur, dan yang tidak kalah pentingnya adalah struktur organisasi dan proggres report yang menjadi indikator keberhasilan dan pencapaian yang sudah didapatkan. Tentunya harapan ke depan bagaimana MI Kalipucang bisa lebih baik lagi baik untuk ruang kelas maupun sarana dan prasarana penunjang lainnya, yang kesemuanya dapat terlaksana dengan seluruh partisipasi dan peran serta guru, Komite Sekolah dan warga masyarakat.
Berawal dari tahun 1966 sebagai pendidikan ma’arif dengan ruang kelas 4 x 6 meter persegi dan dalam perkembangannya sekarang telah menjadi 11 lokal yang cukup representatif yang kemudian dilakukan pengembangan yang lebih terpadu lagi agar keberadaan MI Kalipucang dapat menjadi sekolah yang dapat diperhitunhkan. Disamping peningkatan dibidang akademik, upaya peningkatan bidang non akademikpun dilakukan untuk memberikan citra positif terhadap perkembangan MI Kalipucang, agar dapat diterima keberadaannya oleh masyarakat dari semua lapisan dan golongan masyarakat.
Dari berbagai kegiatan yang diterapkan pihak sekolah, ada dari beberapa event kegiatan yang sering menjuarai, kendati ditingkjat kecamatan, tentunya peningkatan prestasi ini tercapai dengan program pendukung seperti penambahan jam pelajaran, baik di pagi hari pada jam 06.30 WIB, maupun siang hari pada jam 13.00-13.30 WIB selama 30 menit. Dan untuk program ekstrakurikulernya yaitu kegiatan pramuka dilaksanakan pada hari Jum’at jam 14.00 WIB, dan hari Minggu pagi jam 08.00-10.00 WIB untuk kegiatan Drum Band yang dilanjutkan jam 10.00-13.00 untuk belajar praktek komputer untuk kelas 4, 5 dan 6, dengan harapan memberi bekal nyata pada masing-masing siswa ketika akan melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.
Hasil kerja keras dari Suradjijo Djazuli, S.Pd dan guru lainnya di MI Kalipucang ini ternyata tidak sia-sia dengan diakuinya menjadi sepuluh besar dari 70 SD dan MI yang tergolong berprestasi di Kabupaten Batang di tahun 2007 ini. Adapaun kiat-kiat dari MI Kalipucang Batang dalam pengelolaannya adalah dengan adanya kebersamaan diatara pengelola dan pengurus sekolah yang diwujudkan dalam perencanaan dan pemprograman, yang antara lain upaya memajukan sekolah dengan kerjasama yang baik antara guru dan Komite Sekolah, menekankan perlunya kelas 6 untuk diberikan pembekalan agar menjadi luilusan yang berstandar baik dengan cara memantau dan membina anak-anak yang berprestasi untuk diarahkan pada pencapaian prestasi terbaik dan penanganan pola manajemen yang transparan dengan dukungan dan peran serta guru, pengurus, Komite Sekolah dan masyarakat atau orangtua wali murid.
Disamping itu yang tidak kalah pentingnya adalah upaya peningkatan kualitas guru pengajar agar berkualifikasi standar kompetensi dengan mengikuti seminar dan Bintek baik yang dilakukan oleh Lembaga Umum maupun oleh Dinas Pendidikan melalui KKG MI atau KKGK Kabupaten Batang. Dan barangkali, yang membedakan MI Kalipucang dengan SD dan MI lainnya adalah adanya KBM atau Kotak Bantuan Madrasah yang pengurusnya dari alumni-alumni MI Kalipucang yang peduli terhadap peningkatan dan pengembangan Almamaternya dengan cara menempatkan Kotak Bantuan sebanyak 150 buah di rumah-rumah alumni yang peduli pada yang setiap tanggal 25 pada tiap bulannya diambil dan dikelola secara mandiri oleh pengurus KBM. Langkah ini diambil dalam upaya menyediakan sarana dan prasarana pendukung yang harus dilengkapi.
“Kami berupaya dengan partisipasi semua guru untuk dapat memenuhi harapan masyarakat, untuk itu mudah-mudahan pemerintah lebih peduli terhadap pendidikan dasar tanpa harus membedakan antara negeri dan swasta, karena tujuan pendidikan adalah sama, yakni berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa” Pungkasnya.(Win/Trie/Ud )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar