Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Pun halnya berlaku bagi guru atau kepala sekolah yang menginginkan untuk bisa professional, mereka harus mempunyai kemampuan/skill, untuk itu diperlukan keinginan untuk mengaktualisasikan diri. Seperti penuturan Muhajir, S.Pd selaku kepala UPT Disdik Pora Bawang, bahwa pihaknya menginginkan jajaran pendidik yang ada disekolahnya memenuhi kriteria tersebut.
Dipaparkan pria kelahiran 7 September 1955 ini, bahwa ada beberapa tips atau acuan untuk guru maupun kepala sekolah untk bisa memenuhi kriteria professional.
“Yang pertama untuk kepala sekolah ada 7 profesional skills, yakni Tehnical skills yang artinya mampu intelektulnya, Akademik skill yang berarti menguasai kemampuan akademik, Thinking skills artinya kemampuan berfikir, Self awareness skills artinya mengaktualisasikan diri sendiri, Social skill artinya kemampuan sosial, Managerial skill artinya kemampuan manajemen, dan Human relation skill artinya berhubungan dengan masyarakat serta ditambah mengajar selama 6 jam”, jelasnya.
Selain itu ditambahkan Muhajir, juga ada beberapa ciri guru professional, yakni keahliannya tentang SD, artinya mengetahui sepenuhnya tentang SD sebagai tempatnya bekerja, kemudian tanggung jawab terhadap tugas, yang meliputi ; disiplin waktu dalam pelaksanaan kerja, disiplin kerja, mau dan harus melaksanakan kerja dalam lancarnya KBM, disiplin dalam absen hadir dan pulang, disiplin dalam administrasi kelas maupun tugas sekolah.
“Juga ada Kesejawatannya yang artinya mau dan mampu membantu yang yunior, kemudian meningkatkan diri sendiri sebelum membina orang lain, berfikir kreatif yang artinya selalu ingin maju tanpa harus diperintah, terampil mengambil keputusan, terampil mampu memecahkan masalah, mampu mengelola diri sesuai dengan kemampuan, mampu berkolaborasi / variasi tugas, hasil kerja dapat terukur dan mampu mengukur kinerjanya dan melakukan komunikasi efektif serta kontrol yang luwes dari berbagai pihak”, paparnya.
Menyinggung persiapan menghadapi UASBN, pihaknya telah melakukan pengarahan dan sosialisasi kepada sekolah.
“Kami sudah melakukan sosialisasi seperti yang diarahkan oleh dinas, yakni mengadakan les selain adanya kegiatan belajar mengajar. Namun kegiatan ini diadakan sesuai dengan kondisi, karena wilayah kami merupakan daerah pedalaman, dan kami tidak menyetop untuk menonton televisi, karena ini suatu kebutuhan dan terkait hak asasi. Menurut saya, anak ditekan terus tidak akan berhasil, sekali-kali perlu refreshing, disesuaikan dengan kondisi anak”, imbuhnya.
Selain itu, persiapan yang lain juga sudah dilaksanakan pihak UPT Disdik Pora Bawang, diantaranya memberikan pelatihan dan diklat pengetahuan bagi guru kelas 6 dalam kbm.
“Hal ini sudah kami sosialisasikan kepada kepala sekolah dan guru. Harapan kami, bagi guru yang telah bersertifikasi, usahakan untuk bisa meningkatkan keberhasilan anak, diharapkan agar bisa lebih baik”, pungkasnya. (Trie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar