Rabu, 19 Mei 2010

Sutrisno, SE.,S.Pd.,M.Si Guru Low Profil yang Unik


Perjalanan tim liputan jurnal pendidikan kali ini singgah di sebuah rumah di Jalan Gajah mada No 205 Batang, atau 50 meter sebelah barat Mapolres Batang, untuk wawancara dari dekat keberadaan guru yang satu ini.

Adalah Sutrisno, SE.,S.Pd.,M.Si, anak desa yang dilahirkan dari Desa Tenggulang Harjo, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang 48 tahun yang lalu. Beliau adalah Guru Matematika dan Ketua Laboratorium Komputer di SMA Negeri 1 Batang. Dengan kegiatan rutin mengajar anak didik, beliau bertekad untuk memajukan dunia pendidikan khususnya di kabupaten Batang, sehingga kelak pendidikan di kabupaten Batang akan semakin maju dan diperhitungkan oleh daerah lain. Apa lagi dengan semakin lengkapnya fasilitas di SMA Negeri 1 Batang, seperti dua buah laboratorium komputer, jaringan internet yang sudah Online dengan jaringan Hot Spot, maka tugasnya sebagai ketua laborat Komputer semakin besar, bahkan kini menurutnya, bagi masyarakat yang ingin mengetahui informasi tentang SMA Negeri 1 Batang dapat di akses melalui www.sman1batang.sch.id.

Ayah dari Andy Trisna Yuliantonika yang kini masih kuliah di Universitas Diponegoro (UNDIP) dan Erwin Dwi NP yang masih duduk di kelas XI SMA Negeri 1 Batang ini adalah sosok guru yang low profile, kendati sudah tercatat sebagai guru teladan Tk SMA/SMK se Kabupaten Batang pada tahun 2004. Beliau selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya guna terwujudnya suatu cita-citanya yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui dunia pendidikan. Bahkan nampaknya, keteladanan ini menurun kepada putranya, terbukti Andy Trisna Yuliantonika selalu menjadi siswa teladan dari SD SMP dan SMA.

Saking getolnya berkecimpung pada dunia pendidikan, suami dari Yuli Meimonah ini, dalam mengisi waktu senggangnya digunakan untuk mengurus Lembaga Pendidikan Kursus dengan nama LPK Bina Karya Batang, dengan berbagai jurusan seperti Komputer, Teknik Elektronika, Teknisi dan Perakitan Komputer. Dan perlu diketahui, LPK Bina Karya yang mulai berdirinya 6 Desember 1987 pada awalnya mengontrak sepetak ruangan 3 x 8 meter di Jl. Dr. Cipto No. 59 Batang, maka dengan ketekunan dan keberhasilan berdirilah LPK Bina Karya Batang dengan Ijin Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

Lembaga pendidikan tersebut kini berkembang pesat dengan dukungan dan kepercayaan yang diberikan masyarakat kepadanya, terbukti dalam perjalannya mampu membangun dan menempati gedung pendidikan berlantai dua yang saat ini terletak di Jl. Gajah mada No. 205 Batang. Bahkan Piagam dari Bupati Batang sebagai pengelola Pendidikan Non Formal terbaik pun pernah diraihnya.

Dengan semakin berkembangnya LPK yang dikelola, kini beliau yang merupakan juara II dalam mengikuti Lomba Jambore Pendidikan Non Formal tingkat Provinsi jawa Tengah tahun 2007, kini mengembangkan usahanya lagi dengan mendirikan Lembaga Bimbingan Belajar Betha. Bimbingan belajar tersebut meliputi bimbingan SD Kelas 3 4 5 6 - SMP dan SMA/SMK. dengan bidang studi seperti Matematika, Fisika, Kimia, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dibawan tentor yang semuanya para sarjana pendidikan yang sudah berpengalaman berkecimpung pada dunia pendidikan yang diantaranya Siswanto,S.Pd.,M.Pd., Gurawan,S.Pd., Rita Iskartikasari,S.Pd, Dra. Sri Suparmini dan masih banyak lagi lainya.

Kini, Lembaga Bimbingan Belajar Betha semakin mantap dan siap berkompetisi baik kualitas pendidikan, sarana dan prasarana serta fasilitas lainya, semuanya tetap lebih unggul dari yang lain. Di bawah manajemen yang kuat, didukung tenaga tentor yang berkualitas, tempat belajar yang strategis, tenang untuk belajar, serta figur Pimpinan dari seorang pendidik, kini Para orang tua siswa semakin percaya akan keberadaan lembaga Bimbingan Betha, terbukti semakin meningkatnya animo masyarakat untuk memasukan putra putrinya sebagai peserta bimbingan di Lembaga Bimbingan Belajar Betha, terutama bagi mereka yang sekarang sudah kelas tiga dan sebentar lagi akan menghadapi Ujian nasional.

Keberhasilan yang sudah dicapai ini, bagi beliau tidak menyebabkan menjadi berhenti berkarya, namun malah semakin giat untuk bekerja keras dan selalu berdoa Kepada Yang Maha Kuasa. ’’Karena jika Allah mengijinkan, kami masih berkeinginan, bahwa kedepannya nanti, Lembaga Pendidikan yang kami kelola akan dapat menjadi Lembaga Pendidikan tinggi, seperti Politeknik atau Lembaga pendidikan tinggi lainnya“, pungkasnya. (Trie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar