Rabu, 24 Maret 2010

48 SISWA SMP NEGERI 2 TERSONO TERANCAM NYAWANYA

48 siswa yang sedang belajar menggunakan ruang perpustakaan (dok. Foto. Trie)

Maksud hati ingin memanfaatkan Gedung perpustakaan yang sudah tua, untuk digunakan sebagai ruang kelas pengganti sementara, karena 3 ruang kelas 7, baru direhab, namun keselamatan 48 siswa SMP Negeri 2 Tersono, terancam nyawanya. Ketika dikonfirmasi Tim Liputan Jurnal Pendidikan Batang Berkembang, Sutarsono, S.Pd selaku Kepala sekolah, membenarkan hal tersebut.
“Kami memanfaatkan ruang perpustakaan dan ruang Laboratorium sementara waktu, sambil menunggu bangunan yang sedang kita rehab, selesai. Dan yang menempati 2 ruang tersebut adalah siswa kelas 7 dengan total 96 siswa atau 3 rombongan belajar (rombel), yang telah kami bagi menjadi 2 rombel, dengan 48 siswa per ruang”, tuturnya.
Lebih lanjut, Sutarsono mengatakan, bahwa, pemanfaatan 2 ruang tersebut, karena kurangnya lokal kelas disekolah yang dipimpinnya. Karena menurutnya, ada 9 rombel dan hanya tersedia 7 ruang kelas. “Kami sudah berusaha untuk mengajukan permohonan penambahan lokal kelas, namun bantuan selalu mental, karena terganjal dengan status kepemilikan tanah sekolah yang masih bermasalah, dengan luas 12.900 meter persegi ini”, imbuhnya.
Sekolah yang terletak di lingkungan Desa tertinggal, yang mempunyai motto “SMP Negeri 2 Tersono kini lebih baik”, dengan total siswa 278 anak ini, diakui oleh Kepala Sekolah, telah berusaha untuk bisa menarik masyarakat sekitar untuk bersekolah. “Kami berusaha untuk memenuhi keinginan masyarakat, dengan adanya komputerisasi dan drum band, namun demikian, untuk mempertahankan keutuhan jumlah anak didik saja, kita merasa kesulitan, sehingga kita harus jemput bola, agar siswa tetap mau bersekolah, dan semua, karena minimnya kepedulian masyarakat terhadap pendidikan anaknya”, tuturnya.
Mengingat di wilayah kecamatan Tersono banyak lulusan setingkat SMP banyak yang tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya, SMP Negeri 2 Tersono, untuk tahun depan akan mendapat bantuan dari pusat, berupa pendidikan kecakapan hidup. “Sekolah kami, untuk tahun ini telah disurvey dari pusat, dan akan diberikan bantuan pendidikan kecakapan hidup (life skill), mengingat, lulusan sekolah kami yang melanjutkan hanya 5 %, dan kami berharap, agar Pemerintah Daerah, bisa lebih memperhatikan kebutuhan kami, tentang status kepemilikan tanah, dan yang lebih penting, perlu penambahan 2 lokal kelas lagi, serta bantuan perehaban gedung perpustakaan yang mengkhawatirkan”, pungkasnya. ( Tim )
Sutarsono, S.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar