Rabu, 24 Maret 2010
BIJAK BERSAHABAT DENGAN KOMPUTER
Oleh : dr. Agung Sudarmanto *)
Dahulu ketika saya tinggal dirumah dinas Puskesmas Bandar II, di Desa Simpar Kecamatan Batang, pada tahun 1994, komputer belum banyak dikenal masyarakat disana. Bahkan untuk menyalakan lampu beberapa watt saja, sebagian masyarakat harus bersusah payah menarik kabel berpuluh meter, “menimba” sumber aliran listrik dari tetangga desa, sementara warga yang lain terpaksa menerangi rumahnya dengan lampu minyak atau petromax.
Selusin tahun kemudian, pada tahun 2006 lalu, ketika saya dolan ke Desa Simpar, listrik yang dulu diidam-impikan sudah menjadi hal yang biasa. Bahkan komputer, berikut jaringan internetnya telah memasuki gedung-gedung sekolah di Kabupaten Batang, turut menyapa adik-adik peserta didik, membuka dan memperluas wawasan serta pola pikir mereka, mempersempit distansi informasi pengetahuan siswa dengan perkembangan dunia. Kehadiran komputer perlu disyukuri dan perlu dijadikan sahabat, karena mampu memberikan kontribusi positif bagi percepatan kemajuan intelektualitas peserta didik.
Yang Perlu Diperhatikan oleh Pengguna Komputer
Bersahabat dengan komputer, bagi sebagian orang memang mengasyikan. Tidak jarang komputer menyita banyak waktu, gerak dan istirahat. Apabila hal ini tidak disadari dan membiarkan duduk berlama-lama didepan komputer, akan menimbulkan berkurangnya kualitas fisik manusia, yang mengakibatkan diskinesia, atau penyakit kurang gerak, yang akan menggerogoti kesehatan kita.
Meskipun komputer merupakan tekhnologi mutakhir, bagi pengguna komputer maupun peserta didik, perlu mengetahui dampaknya, karena tidak berarti komputer aman bagi kesehatan. Dalam hal ini, pengguna komputer perlu memperhatikan tingkat radiasi dan flouresensi komputernya, lebar monitor dan furniturnya, jarak pandangan dengan monitor, posisi duduk, lama kerja didepan komputer, pemilihan kontras dan warna, sudut antara mata dan obyek pengelihatan dan pencahayaannya. Ketidakpedulian dengan hal-hal tersebut, akan berpotensi menimbulkan beberapa penyakit yang akan membawa kerugian masa depan pengguna komputer atau peserta didik.
Akibat belajar maupun bekerja didepan komputer dalam waktu yang berlebihan tanpa istirahat, dapat mnyebabkan gangguan kesehatan yang berupa RSI (Repetitive Strain Injury) dengan gejalanya nyeri otot, lelah dan sakit. Sedangkan akibat pencahayaan yang kurang baik, dapat menyebabkan Eye Strain (kelelahan pengelihatan) dengan gejala iritasi mata, seperti mata merah, kabur dan berair, serta terlihat bintik merah didepan mata, fotofobia dan pusing.
Posisi pandangan mata yang tidak luruske komputer, dapat menyebabkan kelelahan pada otot leher, tengkuk, sakit kepala. Dan kelelahan pada otot-otot mata dapat pula terjadi pada mereka yang bekerja didepan komputer terlalu lama. Dan masih banyak dampak lain yang perlu diperhatikan.
Langkah Pencegahan
Pepatah bijak mengatakan, mencegah lebih baik (murah), daripada mengobati. Dan untuk mencegah terjadinya RSI, maka dianjurkan jangan bekerja terus menerus di keyboard komputer. Seseorang perlu beristirahat maksimal setelah 1 jam bekerja didepan komputer. Lama istirahat selama 10 menit, dengan cara melihat pemandangan yang luas, dan gunakan kursi yang dapat diatur sandaran maupun ketinggiannya, untuk mencegah tennis elbow atau rasa sakit pada siku, pakailah kursi dengan sandaran tangan, dan atur ketinggian keyboard sejajar tinggi siku.
Kelelahan mata dapat dicegah dengan mengatur tepi atas layar komputer berada dibawah garis pandang, jarak dengan mata minimal 18” (45 centimeter), dapat diatur 10 hingga 12 derajat dari garis vertical. Kontras dan pencahayaan dapat diatur, tampilan layar bisa dengan jelas dibaca dan tidak kabur. Jika bekerja dengan kacamata atau lensa kontak, hindari kontak yang terlalu tajam. Sedangkan jika menggunakan kacamata bifocal, dibutuhkan gerakan menengadah yang berulangkali, dan hindari adanya refleks cahaya matahari atau lampu dalam layar monitor. Dan gunakan filter daya monitor jika menggunakan komputer lebih dari 3 – 4 jam.
Dengan mengetahui berbagai dampak penggunaan komputer tersebut, diharapkan para pengguna atau peserta didik, mampu bersahabat dengan komputer secara bijak.
* Penulis adalah alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Dokter teladan Kabupaten Batang, dan Teladan III se-eks Karesidenan Pekalongan tahun 1994 dan sekarang bertugas di RS. Telogorejo Semarang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar