Selasa, 23 Maret 2010

PERLUNYA STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA BAGI SEKOLAH


Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dirasa masih dibawah standar dibandingkan dengan standar SDM dari Negara lainnya di era Globalisasi, dengan terbukanya pasar bebas kita dihadapkan pada kompetisi usaha, perdagangan, tenaga kerja dan lainya secara bebas. Upaya untuk meningkatkan sumber daya masih banyak kendala dalam pendidikan.
Untuk itulah tuntutan meningkatkan kwalitas pendidikan menjadi prioritas utama untuk menyiapkan SDM yang dapat bersaing dengan bangsa lainnya. Sementara itu, institusi pendidikan masih dihadapkan dengan kurikulum yang sering kali berubah, permasalahan tenaga kependidikan, lingkungan dan sarana dan prasarana.
Permasalahan sarana dan prasarana sangat penting untuk ditangani lebih serius, karena sangat berpengaruh dalam kelancaran proses belajar mengajar, karena disamping menjadi lebih nyaman, juga sekaligus menjadi media pembelajaran dengan peralatan yang harus disesuaikan termasuk penyediaan laboratorium yang mutlak harus dipenuhi, yang tentunya kesemuanya itu harus sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu dan pengetahuan.
“Hal ini sangat perlu untuk dilakukan agar pendidikan kita tidak tertinggal dengan Negara lainya“ ungkap Indriyo Raharjo, S. Pd. Selaku praktisi pendidikan yang sekaligus pengajar di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Batang ini.
Dalam hal ini, lanjut Indriyo, Departemen Pendidikan Nasional sebenarnya telah menetapkan Standarisasi, baik maksimal maupun minimal termasuk juga peralatan laboratorium di sekolah yang berstandart Nasional maupun Internasional, sementara dalam pelaksanaanya sekolah kurang terpantau dalam penyediaan sarana dan prasarananya, baik yang berstandar minimum maupun maksimum, imbuhnya.
Seringkali dalam pemenuhan sarana dan prasana ditentukan oleh pihak sekolah bersama komite sekolah berdasar pada keinginan dan kebutuhan sekolah masing-masing semata.Untuk sekolah yang memenuhi sarana dan prasarana akan memenuhinya dengan disesuaikan kebutuhan. Bagi beberapa sekolah yang telah memenuhi sarana dan prasarananya akan meningkatkannya agar lebih baik lagi, hal ini adalah wajar sebagai upaya untuk meningkatkan kwalitas proses belajar mengajar yang pada tujuannnya untuk meningkatkan kwalitas pendidikan itu sendiri.
Adapun permasalahan yang sering timbul adalah tidak terkendalinya rencara yang diprogramkan oleh pihak sekolah dengan harapan utunk memenuhi keinginan secara maksimal yang seringkali kurang effektif karena tidak langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa di sekolah yang bersangkutan, hal minim bisa terjadi karena tidak adanya standarisasi yang diharuskan untuk dipenuhinya, karena bisa jadi, jika upaya untuk pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana terlalu dipaksakan, justru akan menjadi kontadiksi dengan kemampuan masyarakat, yang pada akhirnya tujuan akan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi terhambat.
Oleh karena itu seyogyanya Dinas Pendidikan baik pusat maupun daerah agar segera menetapkan dan merealisasikan pengadaan sarana prasarana dengan standar ninimal dan maksimal sesuai dengan klasifikasi sekolah yang bersangkutan, baik setaraf nasional maupun internasional yang sekaligus Dinas Pendidikan harus dapat memantau penggunaan sarana dan prasarana sekolah dengan mencermati kondisi nya.
“Dengan demikian, pemerintah dapat menentukan kebutuhan serta pengadaan sarana dan prasarana disekolah dengan standar yang diperlukan dengan disesuaikan kemampuan Pemerintah dan masyarakat“ ujar Indriyo Raharjo, SPd.
Pendidikan harus diprioritaskan untuk kesejajaran bangsa Indonesia dengan bangsa lainya. Dengan tujuan utama yang harus di dicapai seiring dengan peningkatan daya dukung sesuai dengan kemampuan yang ada, pungkasnya. (Nurdin/3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar