Selasa, 30 Maret 2010

Sanggar Langen Beksan ’Nguri-uri Budaya Jawa’


Pada saat acara Jambore V tahun 2008 dilapangan Desa Reban beberapa waktu lalu, mata kamera tim liputan Jurnal Pendidikan Batang berkembang tertuju pada 9 wanita cantik yang menyambut kedatangan Wakil Bupati Batang dengan menguntaikan kalung bunga dan selanjutnya membawakan tari Gambyong yang terkenal sebagai tari budaya Jawa untuk penyambutan tamu agung.
9 penari tersebut ternyata berasal dari wilayah kecamatan Reban yang tergabung dalam sanggar Langen Beksan yang beralamat di Desa Sojomerto RT. 02 RW.03 Kecamatan Reban dibawah asuhan Puji Astuti E.S, S.Pd yang juga selaku Kepala Sekolah SD Negeri 3 Blado.
Dijumpai usai pementasan, pemimpin sanggar yang sudah berdiri sejak tahun 1995 ini menuturkan, bahwa Sanggar Langen Beksan didirikan untuk ikut nguri-uri budaya jawa. ”Kami merasa prihatin dengan berkurangnya kecintaan seni budaya, terutama budaya kita sendiri karena semakin agak berkurang, untuk itu, kami berkomitmen untuk terus melestarikan seni budaya kita”, tuturnya.
Menurut Puji Astuti yang sudah berkecimpung didunia seni sudah sejak tahun 1980 an ini menuturkan, bahwa Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki ciri khas kebudayaan, karena kebudayaan mampu menunjukan jati diri bangsa, untuk itu kebudayaan perlu dilestarikan agar tidak terkikis oleh derasnya kemajuan jaman. ”Melestarikan kebudayaan bangsa merupakan tanggung jawab kita bersama, sehingga kebudayaan itu dengan sendirinya akan tetap eksis dan lestari hingga generasi penerus”, imbuhnya.
Komitmen untuk terus melestarikan kebudayaan Jawa ini telah dibuktikan wanita kelahiran 8 November 1957 ini dengan mendirikan sanggar Langen Beksan untuk umum dan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler kepada anak-anak didiknya disekolah yang dipimpinnya, yamni SD Negeri 3 Blado, dan juga disekolah-sekolah sebelumnya, yakni di SD Gemuh dan SD Besani, dan di SD Blado sudah mengantar anak didiknya meraih prestasi hingga ke tingkat Kabupaten.
Diakui ibunda dari Dewi Kurniawati, Sari Tejawati, dan Diah Arum ini, karena kecintaannya kepada seni dan budaya, dirinya rela merogoh koceknya untuk mengadakan peralatan dan perlengkapannya. Bahkan, Ilmunya juga diturunkan kepada ketiga putri-putrinya dan menyekolahkannya difakultas seni tari. ”Insya Allah, kami akan berjuang terus untuk generasi penerus diwilayah sini, untuk itu saya mengkader anak-anak saya dan semoga berlanjut terus”, paparnya istri M. Basuki, S.Pd yang juga selaku kepala SD Wonorojo Kecamatan Reban ini.
Perlu diketahui, Sanggar Langen Beksan saat ini memiliki lebih dari 50 anak didik, adapun beberapa kesenian yang diajarkan diantaranya Tarri Srikandi, Mustokoweni, Tari Golek, Gambir Anom, Bugis Kembar yang kesemuanya tari budaya dari Kabupaten Batang, dan juga ada tari-tari kreasi diantaranya Tari Kukilo, Merak, angsa, Kelinci, Jaipong dan lain sebagainya. (Trie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar