Rabu, 24 Maret 2010

SMA NEGERI 2 BATANG DIES NATHALIS AKAN GELAR WAYANGAN


Sederet prestasi yang telah diukir SMA Negeri 2 Batang, yang diantaranya Juara I Wiyata Mandala, Juara I Perpustakaan tahun 2007, Lomba Mapel Ekonomi SMA Juara I, juara I olimpiade Astronomi, olimpiade Ekonomi Juara I tingkat SMA, Juara I Fisika, Juara II Kimia, juara II Keteladanan Siswa, juara II Lomba Mapel TIK, Lomba PBB juara III tahun 2007, Juara I menyanyi tunggal putri 2004, Juara I seni lukis puteri 2006, Juara I Simulasi Turlantas 2007, Juara I MTQ, dan masih banyak prestasi lainnya, yang menandakan bahwa sekolah yang dipimpin Drs, Miswadi, MPd ini, tidak lagi bisa dipandang sebelah mata.
Sekolah yang sudah mendapat Akreditasi A pada tahun 2002, dengan kelengkapan sarana pembelajaran seperti adanya 2 laboratorium komputer, laboratorium fisika, laboratorium kimia, dan laboratorium bahasa ini, kini telah memiliki 520 siswa, dengan prosentase kelulusan pada tahun ajaran lalu mencapai 99%.
Diakui Miswadi, bahwa keberhasilan ini, tak lepas dari kerja keras jajaran guru dan staffnya, serta kelengkapan sarana prasarana yang juga ikut menunjang, dan peran serta masyarakat. Dan yang tak kalah penting, karena letak sekolah yang berada dipinggiran kota, suasana sangat mendukung, mulai dari kebersihan udara, terhindar dari kebisingan, hingga tercipta kenyamanan, dan faktor ini mendukung sekali dalam proses KBM, tuturnya.
Sekolah yang terletak di Jl. Pemuda Km.3 Rowobelang, Kecamatan Batang ini, juga mengadakan kegiatan ektrakurikuler Komputer, akses internet 24 jam dengan 50 unit komputer, kepramukaan, olahraga, KIR dan bahasa inggris, serta menawarkan bekal ketrampilan kepada siswa, yakni ekstrakurikuler menjahit. Kerena menurutnya, ektrakurikuler menjahit ini untuk mengantisipasi lulusan yang tidak punya obsesi melanjutkan ke Perguruan tinggi, dengan tujuan sebagai life skill siswa.
Pada tahun 2003, dituturkan Miswadi, bahwa sekolah ini mempunyai pengalaman unik, karena lingkungan yang sepi, SMA Negeri 2 ini pernah kecurian. Untuk mengantisipasi hal itu, dibuatlah jalan keluar pagar lapis, serta pengamanan yang ekstra ketat. Dan rencananya, pada saat dies natalis nanti, akan menggelar wayangan. ”Biar anak-anak lebih mengerti, mengenal dan mengakses budaya kita”, imbuhnya.
Karena sudah diminati masyarakat, SMA Negeri 2 Batang ini mengaku kesulitan melakukan pengembangan sekolah karena terbentur keterbatasan keuangan. Karena selama ini, ada 15 Rombongan belajar, dan hanya ada 13 ruang kelas, sehingga kurang 2 lokal. Harapannya, untuk Pemda bisa mencukupi kebutuhan pokok sekolah, yakni sarana belajar dan gedung dicukupi, serta dana operasional ditambah, karena kegiatan siswa yang membutuhkan anggaran banyak, harapnya. (Tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar