Selasa, 23 Maret 2010

SMK FARMASI AL SYA’IRIYAH LIMPUNG TAWARKAN BEKAL BERWIRAUSAHA


“Berbekal dengan kerja keras, menjaga tradisi kebersamaan dan profesionalitas dalam bekerja, insya Allah ke depan SMK Farmasi Al-Sya’iriyah Limpung, tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Dan sebagai pendatang baru didunia pendidikan khususnya diKaresidenan Pekalongan, kami sadar banyak yang harus diperbaiki”, tutur Nasrudin Azis, dengan ramah kepada Tim Liputan Jurnal Pendidikan Batang Berkembang, saat ditemui diruangannya.
Lebih lanjut Azis mengatakan, Dengan motto ; Cinta Allah, sayang sesama, professional mengabdi untuk bangsa, dirinya yakin, akan banyak yang diperoleh bersama dikampus hijau ini.
Beralamat di Jl. Raya Limpung - Tersono Km. 15 Plumbon – Limpung, SMK Farmasi Al-Sya’iriyah yang baru didirikan pada tahun 2007 ini, dibawah naungan Yayasan Al-Sya’iriyah, mempunyai alasan tersendiri dalam mendirikan sekolah satu-satunya di Karesidenan Pekalongan ini. “Saat ini SMK punya nilai tawar di masyarakat, dan khususnya diwilayah Limpung, Gringsing, Bawang, Tersono belum ada. Apalagi ilmu Farmasi sudah seharusnya memasyarakat, dan juga bisa digunakan sebagai bekal wira usaha. Bila tidak bisa mengkuliahkan anaknya, untuk itu kami tawarkan sekolah yang bisa memberikan jawaban untuk dunia kerja”, imbuh pria pesenyum ini.
“Tentunya, untuk tenaga pendidik, kami berusaha untuk menyesuaikan, dan teman-teman pengajar yang serumpun dengan pendidikan yang dimiliki, seperti adanya pendidik lulusan farmasi dan apoteker. Bahkan kami telah bekerjasama dengan perushaan-perusahaan farmasi yang ada di Jawa Tengah, sebagai pelengkap pendidikan Marketing farmasi, karena ada beberapa Program keahlian Penjualan Marketing farmasi, yakni Dasar Kompetensi Kejuruan, Farmakologi, Ilmu Farmasetika, Ilmu Resep, P3K, Farmasi Klinik, Etika atau Perilaku, dan Muatan Pesantren”, tuturnya.
Untuk menyiasati membludaknya siswa pada ajaran baru tahun depan, pihaknyapun tengah mempersiapkan 2 kelas lagi, karena sesuai prediksinya, untuk tahun depan akan membludak. Bantuan dari Pemerintah Provinsi, yang diterimanya berupa Ingub 2 Lokal Kelas, dikembanghkan menjadi 3 lokal. Dan diakui Kepala Sekolah, partisipasi masyarakat sangat bagus, terutama perhatian pembelajaran kepada anak-anaknya. “Perkembangan pendidikan harus berimbang, bantuan swakelola sangat bermanfaat, asal dikerjakan secara transparent”, imbuhnya.
.“Yang pasti, kami juga berharap banyak kepada Pemda, kendati sudah didorong oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Batang sendiri, hendaknya bantuan yang menyangkut pengembangan sekolah, untuk sekolah swasta diberikan akses. Karena menurut kami, daripada diberi bantuan lebih baik diberikan akses. Karena dengan banyak akses, bisa banyak pula bantuan yang akan didapat. Dan kami mengakui, sekarang Dinas sudah tidak terlalu kaku, banyak melakukan monitoring ke sekolah-sekolah swasta”, pungkasnya.(Tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar