Minggu, 24 April 2011

NASRUDIN AZIS – Kepala SMK FARMASI AS SYAIRIYAH

"JANGAN BELI KUCING DALAM KARUNG"

Dengan menjamurnya sekolah yang berbasis dibidang farmasi di Kabupaten Batang, Nasrudin Azis selaku kepala SMK Farmasi As Syairiyah Limpung menanggapinya dengan bangga, dikarenakan menurutnya, itu merupakan suatu kemajuan pendidikan di kabupaten Batang.

Namun, disampaikan pria kelahiran Batang, 28 Agustus 1972 ini, bahwa calon siswa dan orang tuanya perlu mengetahui informasi yang ditawarkan pengelola satuan pendidikan tersebut. Jangan sampai, hanya karena ingin sekolah di kejuruan farmasi, namun sekolah yang dinaunginya belum mengantongi izin dari Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan RI.

”Perlu diketahui oleh masyarakat, bahwa sekolah kesehatan yang sudah menjadi binaan dan diakui oleh pusat pendidikan tenaga kesehatan RI yang berkaitan dengan pendidikan tenaga profesi harus sudah memperoleh sertifikat kompetensi. Alurnya, untuk mendapatkan sertifikat itu, SMK harus terverifikasi lembaganya maupun laboratoriumnya”, jelasnya.

Ditambahkan pria pesenyum ini, bahwa untuk mendapatkan sertifikat kompetensi pihak sekolah harus menyertakan data peserta untuk diuji kompetensi dan setelah lolos uji, kemudian menempuh uji oska oleh Majelis Tingkat Kompetensi Profesi Provinsi.

“Selanjutnya, hasil uji kelulusan diajukan ke Dinas Kesehatan Provinsi, Kabid Bindal SDK untuk mendapatkan pengantar penerbitan Surat Ijin Asisten Apoteker dan surat penetapan, Surat Ijin Kerja Asisten Apoterker (SIKAA). Dalam hal ini, SMK Farmasi Al Syairiyah telah mendapatkan surat penetapan sebagai institusi resmi tempat penyelenggara uji kompetensi oleh Pusdiknakes RI, No. DM.02.05/III/2/00203/2010 tanggal 9 Februari 2010 dengan nilai kelayakan B”, paparnya.

Perlu diketahui, sekolah kejuruan yang berdiri sejak 23 Maret 2007 ini sekarang sudah memiliki siswa sejumlah 167 anak dengan Jurusan Kompetensi keahlian farmasi. Hal inipun dikaitkan bahwa pembukaan studi keahlian kesehatan kehutanan dan penyuluhan pertanian dapat di lakukan setelah dikoordinasikan dengan dirjen PSMK (Pembinaan SMK) sesuai keputusan Dirjenmandikdasmen No.25/C/kep/mN/2008 tentang spektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan.

“Sekolah kita dalam sistem penerimaan siswa barupun tetap mengacu pada 2 sistem penerimaan, baik bimbingan dari Disdikpora, maupun petunjuk teknis pelaksanaan Sipensimaru atau seleksi penerimaan siswa dan mahasiswa baru tenaga kesehatan yang dikeluarkan oleh badan pengembangan dan penberdayaan sumber daya manusia kementrian kesehatan RI No. HK. 00.06/I/III/1/2282/2010 tanggal 15 april 2010. Karena, untuk sekolah keahlian dibidang farmasi tidak mengutamakan kuantitas jumlah siswa, namun terfokus pada muara kualitas lulusan dan mengutamakan rasio guru tetap terhadap peserta didik adalah 1 : 12”, imbuhnya.

Dan perlu diakui, lulusan dari SMK Al Syairiyah Limpung bisa langsung bekerja, seperti yang sudah terdata diantaranya, di rumah sakit Darul Khikmah kendal, di apotik wilayah Pekalongan, Batang dan Kendal serta di anak perusahaan PT. Tempo.

“Lulusan kami sudah bisa langsung bekerja di perusahaan-perusahaan farmasi dan kesehatan yang sudah MoU dengan kita. Dalam hal ini, SMK Farmasi As Syairiyah telah melakukan MoU praktik kerja industri yang dilakukan di instalasi farmasi, industri farmasi, ataupun institusi pelayanan kesehatan baik negeri maupun swasta, diantaranya dengan RS. Bedah Aro Pekalongan, RSI kendal, RSI Baitul Hikmah Kendal, RSI Darul Istiqomah Kaliwungu, RSUD Temanggung, RSI Muhammadiyah Temanggung, Apotik di wilayah Pekalongan, Batang dan Kendal”, tegasnya.

Perlu diketahui, SMK Farmasi As Syairiyah Limpung mulai tahun ajaran baru ini dalam proses pembelajarannya sudah memanfaatkan media pembelajaran ICT dan sudah dilengkapi dengan laboratorium Ilmu resep dan laboratorium komputer.

“Harapan kami kepada pemerintah daerah, diharapkan dapat menjembatani proses pendidikan secara konfresehensif, dan untuk mengarah pada tujuan SMK sesuai dengan misi dinas pendidikan Provinsi Jateng, yakni memahami budaya prestasi dan bermoral, menjamin penyelenggaraan pendidikan bermutu, berkelanjutan, merata dengan mengutamakan teaching factory bagi siswa SMK”, harapnya. (Trie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar