Minggu, 24 April 2011

SD NEGERI GONDANG 01 MENCOBA UNTUK BANGKIT


SD Negeri Gondang 01 UPT Disdikpora Subah mencoba untuk bangkit setelah beberapa tahun ini mengalami vakum dalam meraih prestasi. Hal ini seperti disampaikan Hj. Rodhiyah, S,Pd selaku kepala sekolah kepada tim liputan JPBB beberapa waktu lalu.

“Terakhir, sekolah ini berhasil menyabet juara lomba siswa berprestasi pada tahun 2006, dan pada tahun 2007 hingga 2009 vakum dari berbagai ajang lomba, hasilnya masih umum dengan yang lainnya. Namun tahun ini anak-anak sudah mulai bangkit. Untuk olimpiade MIPA dan LCC sekolah kita bisa lebih unggul, hal ini bisa sebagai obat”, tuturnya.

Ditambahkan wanita kelahiran Semarang, 25 Juli 1964 ini, kendati mulai bangkit dengan adanya peningkatan yang dinilainya sedikit, namun menurut kepala sekolah yang memimpin sekolah ini sejak 10 september 2009 ini, itu lebih berarti bagi pihaknya.

“Anak-anak sudah mulai bangkit lagi, yang jelas semangat rekan-rekan guru pun ikut bangkit. Dan sebagai nahkoda, kita memberi semangat kepada rekan-rekan, dengan cara berangkat dari diri sendiri, cukup dengan memberikan teladan dan tidak banyak bicara”, tegasnya.

Mantan guru SD Negeri Jatisari ini menegaskan, bahwa faktor utama untuk bangkit ini didasarinya dengan menjunjung tinggi rasa kekeluargaan dan menggandeng stake holder yang ada.

”Yang jelas, terhadap rekan-rekan guru kita tetap menjunjung tinggi rasa kekeluargaan, karena itu faktor utama, dengan kekeluarggaan yang bagus semuanya pasti bisa terwujud. Dan dengan komite, sejak awal saya disini, kami berusaha untuk menggandeng mereka, karena tanpa bantuan dari mereka, sekolah tidak bisa maju, kita tidak bisa meninggalkan mereka, terlebih, kita masih mempunyai banyak program untuk memajukan sekolah yang diantaranya membangun sarana ibadah serta penambahan sarana dan prasarana”, ungkapnya.

Adapun persiapan menghadapi UASBN, pihaknya sudah menyusun kepanitiaan, perencanaan anggaran UAS dan saat ini masih melakukan penyusunan Administrasi UAS yang akan kita laporkan ke UPT, serta membekali siswa dengan jam tambahan.

”Kita juga memberikan jam tambahan sebanyak 3 kali dalam seminggu yang dimulai sejak akhir semester 1, mengikuti try out sebanyak 4 kali, terus nanti mulai tanggal 19 dimulai UAS semester 2, sehingga kegiatan kelas 6 marathon”, imbuhnya.

Menurut wanita yang berdomisili di desa Adinuso ini, bahwa hasil UASBN disekolah yang dipimpinnya ini tergolong rendah. Namun setelah di amati olehnya, anak-anak kelas 6 tahun ini sebenarnya mempunyai potensi, sehingga dirinya kemudian menyarankan kepada guru kelas 6 agar melakukan pemadatan materi efektif.

“Menurut teman-teman guru, memang di tahun kemarin anak-anak down, dan setelah dilakukan try out, kami optimis, siswa kami calon peserta ujian memiliki potensi. Harapannya, yang jelas pengalaman tahun kemarin jangan sampai terulang lagi, dan diharapkan bisa ada peningkatan, kalau bisa, bisa mengikuti sekolah2 yang ada dikota”, harapnya. (Trie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar