Senin, 09 April 2012

AGUNG BASUKI, S.Pd

”TUGAS GURU HANYA MENGAJAR”


Menilai dari pengalaman yang ada, bahwa tugas guru adalah hanya mendidik dan mengajar. Guru jangan diberi tugas lain yang bukan pada bidang yang dikuasainya. Beberapa tahun terakhir ini, guru ataupun kepala sekolah mendapatkan tugas tambahan yang sangat membebani pikiran mereka, hingga sedikit mengesampingkan tugas pokoknya sebagai guru karena di sibukkan dengan pengelolaan bantuan Dana Alokasi Khusus bidang pendidikan di sekolahnya masing-masing.
Agung Basuki, S.Pd yang punya pengalaman pahit dalam pengelolaan bantuan ini menilai, pemerintah perlu mengkaji ulang penyerahan bantuan yang harus dikelola oleh pihak sekolah ini. Karena bagaimanapun juga, apabila sebuah tugas yang dikelola oleh orang yang tidak menguasainya, maka akan menimbulkan sebuah efek yang negatif.
Kepala sekolah beserta dewan guru di sekolah penerima bantuan, tak sedikit yang mengeluh dengan adanya ”proyek” yang harus dikerjakan oleh pihak sekolah. Hal ini senada dengan ucapan ketua KKKS kecamatan Batang ini yang dijumpai tim liputan JPBB beberapa waktu lalu.
”Saya berharap, guru maupun kepala sekolah hanya diberi tugas untuk mengurusi kegiatan belajar mengajar untuk peningkatan mutu pendidikan, jangan di beri tugas yang bukan wewenangnya. Contoh, proyek-proyek yang bukan bidangnya, jadi kita merasa kesulitan, bahkan bisa-bisa menjerat guru dan kepala Sekolah pada hukum”, tuturnya.
Dipaparkan pria kelahiran Batang, 25 April 1964 ini, bahwa ketika pelaksanaan proyek yang dikelola oleh sekolah, banyak yang mengeluh ”pusing” kepadanya. Karena menurutnya, kegiatan disekolah saja masih banyak, kenapa guru harus di beri tugas yang tidak tahu spesifikasinya.
”Guru SD, selain jadi guru yang tugasnya khusus untuk mengajar, juga kadang-kadang menjadi penjaga sekolah, menjadi tenaga TU, alias merangkap semua. Kami berharap, agar guru fokusnya hanya pada siswa, jangan dibebani pada proyek yang bukan tupoksinya. Karena bukan bidangnya, banyak yang kepikiran yang mengakibatkkan sakit stroke dan sebagainya”, papar Pengurus PGRI cabang Batang ini.
Menyinggung pelaksanaan program kerja di SD Negeri Proyonanggan 9 UPT Disdikpora Batang yang dipimpinnya sejak 10 September 2009 ini, suami dari Sri Ila Kartikasari ini menegaskan, bahwa pihaknya tengah melaksanakan pembenahan-pembenahan di semua bidang, terutama pada bidang administrasi.
”Saat ini, sedikit demi sedikit kami tengah melakukan pembenahan seluruh administrasi sekolah, baik administrasi yang di pampang di dinding, administrasi guru maupun administrasi kepala sekolah, dengan tujuan untuk berusaha selalu memenuhi kewajiban. Dan pembenahan administrasi ini juga dalam rangka peningkatan mutu”, papar ayah dari Kholifatul Indah Kartika dan Guntur Saputra ini.
Lebih jauh dikatakan Ketua Gugus Ki Hajar Dewantoro UPT Disdikpora Batang ini, bahwa pihaknya juga tengah mempersiapkan menghadapi UASBN, dengan memberikan penambahan jam pelajaran pada sore hari kepada anak-anak.
“Pelaksanaan tes semester telah berjalan dengan baik, kami tinggal mempersiapkan untuk menghadapi UASBN. Untuk menghadapi UASBN nanti, kita sudah memberikan jam tambahan kepada anak-anak pada sore hari. Dalam hal ini, untuk memberikan tambahan pelajaran tidak hanya guru kelas 6, tapi juga melibatkan guru-guru yang lain”, paparnya.
Diakui Agung yang sedang melanjutkan studi pasca Sarjana di IKIP PGRI Semarang ini menuturkan, sekolah yang saat ini dipimpinnya mempunyai Visi : Kuat imannya, unggul dalam mutu, santun dalam perilaku dan patriot yang tangguh dengan jumlah siswa total 228 anak. Agung yang juga pecinta olahraga sepakbola ini mengakui, sekolah yang dipimpinnya sudah hampir sempurna dan representatif. Namun dirinya masih berharap adanya bantuan rehab gedung pertemuan.
“Untuk sekolah kita saat ini gedungnya sudah cukup semua. Kantin, ruang kasek, ruang guru, ruang mushola, perpustakaan, 6 lokal kelas, dan ruang pertemuan sudah ada. Namun saat ini saya masih berharap untuk bisa membenahi ruang pertemuan. Diharapkan, agar dapat bantuan untuk bisa direhab dan diperluas. Karena, selain untuk pertemuan gugus, ruangan ini juga untuk pertemuan ujian UT, ujian CPNS, pertemuan pramuka dan pertemuan-pertemuan yang lainnya karena memang letaknya strategis”, pungkas Agung yang berdomisili di Perumnas Kalisalak ini. (Trie)

1 komentar: