Senin, 09 April 2012

SMP NU 01 BAWANG TAWARKAN KONSEP BARU UNTUK WARGA NU


Berdirinya SMP NU 01 Bawang pada tahun 2008/2009 berdasar pada program dari ketua Tanfiziyah NU Surjo Wuryanto, S.Pd yang dalam perjalanannya, Wuryanto ikut kedalam pemilihan Kepala Desa tahun 2007. Dari situlah berawal visi dan misi Kades. Salah satu visi dan misinya adalah ikut mencerdaskan warga desa, minimal pendidikan SLTP, disitu juga tercantum pendirian SMP NU 1 Bawang.
Seperti disampaikan Didik Winarno, S.Pd, MM selaku Kepala Sekolah, bahwa yang menjadi dasar kedua adalah minimnya pendidikan desa Surjo untuk wilayah barat, meliputi dukuh harjowinangun, Karangsari, Kuripan dan Lempuyang, dan terhitung penduduk yang memiliki lulusan SLTP sangat minim.
“Berinjak dari itulah SMP NU berdiri. Dan gayungpun bersambut, diawal berdiri, animo masyarakat sangat luar biasa. Ini dibuktikan dengan 40 siswa yang didapat adalah 80% dari blok barat. Dan 1 lagi yang membanggakan kami adalah dari tahun awal didominasi oleh lulusan dari SD Negeri Surjo 2 dan sebagian juga dari SD Negeri Surjo 1 dan SD Negeri Surjo 3”, paparnya.
Dikisahkan Didik Winarno yang saat itu didampingi Abu Khairi selaku tim pendiri dan ketua yayasan, bahwa untuk lokasi di awal tahun berdiri, gedungnya masih bersamaan dengan madrasah diniyah, kemudian dalam perjalanannya, pagi hari digunakan untuk KBM SMP dan sorenya digunakan untuk kegiatan santri madin.
”Dan yang menjadi penyemangat kami sebagai pengelola adalah, keberadaan SMP NU sangat didukung oleh seluruh lapisan masyarakat desa Surjo, baik dari pemerintahan, organisasi NU dan lapisan masyarakat yang lain”, imbuhnya.
Dijelaskan pria kelahiran Batang, 2 Januari 1978 ini, bahwa konsep dasar sekolah yang sudah menginjak tahun ketiga ini sama dengan MTs atau SMP yang lain.
”Keunggulan atau trade mark SMP NU sudah sesuai dengan amanah para pendiri. Dalam hal ini pengurus ranting NU desa Surjo, yang pertama untuk target, kurikulum yang pertama menguatkan dibidang keagamaan, hal ini dibuktikan untuk materi keagamaan ada PAI, Bahasa Arab, ke NU an, akidah ahklak dan fiqih. Itu salah satu dalam bentuk materinya. Dan penguatan selanjutnya, untuk basis kultural ke NU an, siswa SMP NU melakukan sholat dhuhur berjamaah setiap hari dan setelah itu dilanjutkan dengan tadarus dan kultum bergiliran, ini sudah berjalan sejak awal tahun berdiri”, paparnya.
Selain itu, lanjut Didik, untuk kegiatan jumat pagi diselenggarakan sholat dhuha yang berlokasi di masjid Jami’ desa, yang dilanjutkan membaca surat-surat Munfashol, seperti surat Waki’ah, Tabarok dan Yassin.
”Itu sebagai ciri khas penguatan mutu kami, kegiatan ini lebih dikenal dengan nama kegiatan amaliyah. Dari sini bertujuan untuk meminimalkan dan mengendalikan perilaku siswa dari segi penguatan agama. Ciri khas lagi, adalah untuk melestarikan tradisi-tradisi NU. dan dari segi kurikulum, semuanya sama dengan SMP lain yang ada”, imbuhnya.
Perlu diketahui, sekolah yang saat ini memiliki 103 siswa yang terdiri dari kelas 7 berjumlah 37 anak, Kelas 8 sejumlah 28 anak dan kelas 9 38 anak ini sebelum beroperasi, telah mengantongi rekomendasi dari pimpinan cabang LP Ma’arif NU kabupaten Batang dengan No : PC.11.22/LPM/8.36/RC/IV/2008 tentang pemberian izin / rekomendasi pendirian SMP NU 1 Bawang tertanggal 1 April 2008 dan dalam perjalannya mendapat Keputusan dari Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kabupaten Batang dengan no : 421.3/086/2009 tertanggal 7 Agustus 2009.
”Dan dari segi kepegawaian, saat ini kami telah memiliki 16 guru, 85% diantaranya adalah S1 sesuai jurusan dan ditambah 3 orang tenaga administrasi”, katanya.

Disinggung tentang penggunaan nama SMP dan bukan menggunakan nama Madrasah Tsanawiyah seperti sekolah lainnya yang bernaung di bawah bimbingan LP Ma’arif, Didik yang juga menjabat sebagai sekretaris desa ini menegaskan, bahwa dalam hal ini pihaknya ingin menawarkan konsep baru kepada masyarakat, khususnya warga NU.
”Gelar SMP adalah alternatif untuk warga NU. Ini menjadi salah satu penawaran baru bagi masyarakat, sehingga masyarakat ada pilihan. Dalam hal ini, kita menjembatani keinginan masyarakat”, imbuhnya.
Kendati sekolah yang baru lahir, SMP NU sudah pernah mendapat prestasi pada juara I Putri lomba Tekpram, juara I putri lomba Widgame, juara II lomba Seni Baca Puisi, juara tergiat II kegiatan Jamran thn 2008/2009, Juara I dan III Tartil Putra, juara I tilawah putri dan juara III tartil putri. Untuk itu, pihaknya berharap ada perhatian dari pemerintah agar kedepannya, SMP NU mampu bersaing dan turut mencerdasan anak bangsa.
”Harapan kami kepada pemerintah agar lebih memperhatikan sekolah kita sebagai sekolah yang baru. Kalau ada kesulitan, kami berharap agar bisa dibantu secara bertahap. Dan kami juga berharap kepada masyarakat di kecamatan Bawang, mudahan-mudahan bisa menerima keberadaan SMP NU 01 bawang”, pungkasnya. (Trie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar