Kamis, 25 Maret 2010
MA NU SAWANGAN SEWINDU MENATAP MASA DEPAN
Walaupun telah sewindu berdiri, MA NU Sawangan perkembangannya sangat lambat, karena dari beberapa pihak tidak memperdulikannya, sehingga banyak kekurangan untuk memenuhi target kelayakan sekolah yang bermutu lengkap dan prospektif. Untuk itu, sangat perlu ditingkatkan sarana dan prasarananya, terutama pada penyediaan perpustakaan yang lengkap, laboratorium yang teroperasionalkan secara teratur, tempat pendidikan yang lebih nyaman lapangan olah raga, lingkungan yang sesuai dengan wawasan wiyata mandala.
Ditemui ruangannya, Ahmad Fathoni, BA selaku Kepala Sekolah yang didampingi ketua pengurus yayasan Miftakhul Huda, K.H Saefudin menuturkan, pihaknya selama ini selalu berupaya untuk mencari terobosan guna pengembangan madrasah. ”Sejak lebih dari 7 tahun silam, MANU Sawangan mulai banyak terlibat dalam usaha untuk mencari alternatif pemecahan masalah mengenai pengembangan masa depan yang gemilang. Dan kita selalu berusaha dan berupaya untuk mencari terobosan alternatif untuk pengembangan madrasah”, tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan Fathoni, bahwa pihaknya dalam mencari terobosan-terobosan adalah dengan cara melakukan studi banding ke sekolah yang lebih maju se tingkat nasional. ”Setelah kami melakukan studi banding, kami mempunyai gambaran-gambaran yang cerah untuk menuju masa depan, dan menjadi madrasah yang sejajar dengan madrasah-madrasah yang lebih maju. Dan yang pertama kami lakukan adalah dengan melakukan akreditasi madrasah. Karena dengan akreditasi, merupakan hal yang penting bagi sebuah lembaga pendidikan”, katanya.
Dituturkan Fathoni, bahwa madrasah yang mempunyai ciri khas pada kegiatan belajar mengajar (KBM) yang diantaranya Citra Islam Ahlusunnah waljamaah ini, didirikan atas prakarsa Drs. H. Ichwan Sam yang juga putra daerah. ”Beliau adalah putra daerah yang memiliki dedikasi tinggi, sehingga dipercaya mengemban amanat dan tanggung jawab yang besar sebagai respon atas desakan keinginan masyarakat sekitar yang menginginkan putra-putri mereka mendapatkan sekolah yang jarak tempuhnya dekat, mutu pendidikan yang berkualitas, dengan biaya terjangkau”, tuturnya.
Madrasah Aliyah Sawangan Gringsing didirikan untuk menjawab dinamika perkembangan pendidikan di Kabupaten Batang, khususnya pendidikan keagamaan pada sekolah menengah, sebagai kelanjutan dari wajib belajar pendidikan dasar, dengan ciri khas pendidikan keagamaan yang melekat pada penyelenggaraan Madrasah Aliyah ditambah muatan lokal berupa ketrampilan dasar untuk mengembangkan kecakapan hidup (life skill) peserta didik untuk membentuk watak, jiwa dan kepribadian siswa yang berkualitas, serta mampu mengaktualisasikan keimanan dan ketaqwaan maupun ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam kehidupan masa yang akan datang.
Pihaknya berharap, untuk memajukan generasi bangsa terutama di Kabupaten Batang, perlu adanya kepedulian dari pemerintah daerah, serta partisipasi masyarakat. ”Kita berharap ada kepedulian dari pemda, mohon sedikit ada tidak usah banyak-banyak. Dan untuk masyarakat, kita harapkan adanya kepedulian masyarakat sawangan, yang sangat belum sadar pendidikan tingkat SMA, untuk bisa ditingkatkan, karena selama ini, usai lulus MTs atau SMP selalu mondok, padahal disamping menyantri, sekolah juga penting agar menjadi kader atau generasi penerus yang berkualitas, dan lulusan MA juga bisa terjun ke masyarakat, terutama sosial keagamaan”, pungkasnya.(TIM)
Label: dewan pendidikan
kabupaten batang,
madrasah,
pendidikan,
sekolah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar