Selasa, 30 Maret 2010

SD NEGERI GONDANG 3 SUBAH INGIN KEMBANGKAN SENI BUDAYA


Kecintaannya pada seni budaya leluhur khususnya budaya Jawa, nampaknya tidak setengah-setengah didalaminya. Sunandar, A.ma.Pd yang juga selaku kepala Sekolah di SD Negeri Gondang 3 Subah ini berkomitmen untuk tetap melestarikan budaya Jawa atau budaya leluhur yang dicintainya.
Pria kelahiran Batang, 31 Desember 1949 ini sudah sering mengikuti beberapa kegiatan budaya, diantaranya bengkel musik tradisional tingkat jateng yang diselenggarakan di Semarang dan Surakarta, yang sudah dimulai sejak tahun 1996, serta sering mengikuti penataran-penataran tentang budaya, lokakarya seni untuk mewakili Kabupaten Batang.
Tidak hanya itu, Manajer group karawitan Putri Larasati ini juga dalam menularkan ilmu yang dikuasainya, tidak selalu mengedepankan imbalan, namun dirinya lebih mementingkan kelestarian budaya dengan mewariskan kepada anak-anak didiknya, maupun generasi muda yang ada di kecamatan Subah khususnya, maupun Kabupaten Batang pada umumnya. “Setiap melatih, kami tidak menghitung anggaran, karena didasari rasa cinta saya kepada budaya. Karena memang didasari senang dan khawatir, dan juga untuk ikut nguri-nguri budaya, serta pengobat strees, karena saya memang suka”, tuturnya.
Menurut Sunandar yang sudah menekuni dunia karawitan sejak tahun 1984, bahwa Seni Karawitan adalah salah satu cabang kesenian yang memperkaya kebudayaan nasional, dan termasuk didalamnya adalah lagu-lagu Dolanan, mocopat, gending-gending dolanan, penggerong (gerongan) / tarik suara. Dan dirinya merasa sangat prihatin dan khawatir bila generasi muda kedepan melupakan seni budaya bangsa sendiri.
“Harapan saya, selengser saya nanti ada generasi penerus saya, sehingga akan mempertahankan serta melestarikan budaya kita”, pintanya.
Perlu diketahui, SD Negeri Gondang 3 yang notabene dipimpinnya ini, dulu pernah ada karawitannya, bergabung dengan SD Negeri Subah I, dan pernah menjuarai ditingkat provinsi, pada tahun 2001, namun menurutnya, untuk mengembangkannya, pihak sekolah merasa kesulitan dalam pengadaan sarana dan prasaranya, karena untuk mengadakan sarana dan prasarana, dibutuhkan anggaran sekitar 40 juta. (Trie/Tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar