Tampilkan postingan dengan label subah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label subah. Tampilkan semua postingan

Minggu, 13 Maret 2011

SD Negeri Gondang 02 Subah “Maju Untuk Meraih Prestasi”


“Mari kita maju untuk meraih prestasi”, itulah kata ajakan yang dilontarkan Komarun, S.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri Gondang 02 UPT Disdikpora kecamatan Subah mengajak seluruh elemen untuk memajukan sekolah yang dipimpinnya sejak 1 Oktober 2009 lalu ini melalui visi dan misi sekolah sekolah.
Dijumpai diruangannya, pria kelahiran Klaten, 13 April 1962 ini menegaskan bahwa dengan adanya kerjasama yang bagus dari semua pihak dan kemauan untuk meningkatkan sumberdayanya masing-masing, maka kedepannya SD Negeri Gondang 02 akan maju.
“Usaha yang akan kami jalankan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan juga meningkatkan kerjasama antar guru, komite dan masyarakat serta dukungan dari pemerintah”, tegasnya.
Ditambahkan kepala sekolah yang mengantongi SK per 10 September 2009 ini, bahwa program-program yang tengah dilaksanakannya adalah meneruskan program-program kepala sekolah yang lama, yakni menata lingkungan, pavingisasi halaman, penataan ruang dan meningkatkan prestasi akademisi.
“Selain meneruskan program kepala sekolah yang lama, kami juga melaksanakan program prioritas untuk meningkatkan akademisi, dan untuk mempersiapkan lomba-lomba mata pelajaran serta olimpiade dan memanfaatkan ruangan yang telah ada serta peningkatan dibidang olahraga, terutama volley yang sering menjuarai ditingkat kecamatan”, jelasnya. (Trie)

Sabtu, 12 Maret 2011

SD NEGERI KURIPAN 02 MASIH BUTUH PEMBENAHAN


Sekolah yang pada tahun 2009 mendapat alokasi bantuan 2 lokal kelas dan 1 unit sanitasi ini kedepannya akan melakukan pembenahan. Paling tidak, inilah komitmen yang dilontarkan Ahmad Solihin, S.Pd.i, selaku kepala sekolah yang memimpin SD Negeri Kuripan 02 Subah sejak per 10 september 2009 lalu ini.

Dijumpai pada saat mengawasi jalannya pembangunan sekolah pada akhir tahun lalu, pria kelahiran Batang, 29 Mei 1962 ini menegaskan, bahwa program unggulan yang akan dijalankannya adalah untuk memajukan SD Negeri Kuripan 02 Subah.

“Yang jelas, saat ini kita masih berkonsentrasi pada bangunan. Tahun ini kita mendapat bantuan dari DAK sebanyak 2 lokal dan 1 sanitisai yang kita alokasikan untuk membangun 3 ruang kelas, sanitasi dan pengembangannya 1 lokal serta mebeler 25 set”, katanya.

Dijelaskan Ahmad Soikhin yang didampingi dewan guru, pihaknya juga tengah menyusun dan melaksanakan beberapa program unggulan yang diantaranya meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan SDM, menata lingkungan dan mengaktifkan ekstrakurikuler.

“Guna mendukung program unggulan yang telah kami susun, hendaknya didukung pula dengan unsur pendukungnya, yang diantaranya perpustakaan, dan mebeler. Dan pada tahun ini sekolah kita mendapat bantuan mebeler 25 set, sedangkan kebutuhannya masih 4 kelas lagi. beserta almari buku kelas dan meja guru juga diperlukan”, imbuh beberapa dewan guru.

Dengan terlengkapinya kebutuhan sekolah, mantan guru Agama SD Negeri Karangtengah 01 menegaskan, pihaknya akan berusaha mewujudkan sekolah yang unggul dan berpestasi.

“Harapan kami agar kekurangan itu bisa teratasi, terutama kelengkapan seperti mebeler, prioroitas kedua kelengkapan lantai dan perpustakaan. Mungkin kalau ketiganya itu bisa terasasi, bisa akan ada kemajuan”, tegasnya. (Trie)

Kamis, 20 Mei 2010

Aris Chambari, S.Pd – Ketua Gugus Gajah Mada Subah

“Kita Tekankan Agar Guru Ada Kemajuan”

Dalam upaya untuk menciptakan Guru yang professional dan bisa lebih maju, Gugus Gajah Mada UPT Disdikpora Subah rutin mengadakan pertemuan-pertemuan gugus, salah satu diantaranya adalah pertemuan KKG.

Seperti yang disampaikan Aris Chambari, S.Pd selaku ketua Gugus Gajah Mada yang didampingi Ketua KKKS – H. Masrur, S.Pd, dan ketua KKG Gugus Gajah Mada Komarun, S.Pd disela-sela acara mengatakan, bahwa kegiatan KKG digugus gajah mada yang beranggotakan SD Imbas yang diantaranya SD Negeri Adinuso 02, SD Negeri Sengon 01, SD Negeri Sengon 02, SD Negeri Sengon 03, SD Negeri Durenombo 01 SD Negeri, Negeri Durenombo 02 dan SD Negeri Clapar ini selalu rutin diselenggarakan demi kemajuan pendidikan di Gugus Gajah Mada khususnya dan di Kabupaten Batang pada umumnya.

Selaku pemateri, Aris menjelaskan, Kegiatan KKG kali ini di fokuskan pada PTK (Penelitian Tindakan Kelas), yaitu suatu kegiatan untuk mencermati suatu obyek untuk memperoleh data yang akurat, obyeknya adalah kelompok siswa dalam waktu yang sama saat menerima pelajaran. “Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki mutu praktek pembelajaran. Kita tekankan agar guru ada kemajuan. Misalnya dalam pembelajaran IPA dan Matematika siswa kurang tertarik, guru harus banyak menggunakan alat peraga. Diharapkan guru bisa menambah sistem pembelajaran dengan menggunakan alat peraga”, jelasnya.

Menurut Aris, Alat peraga bisa didapatkan dilingkungan sekolah tanpa harus membeli, karena dengan alat peraga bisa menanggulangi kemampuan kreatifitas siswa yang masih rendah. “Dalam hal ini, Guru dituntut untuk bisa memberikan motivasi agar siswa lebih kreatif”, imbuhnya.

Ditambahkan pemateri lainnya, yakni H. Masrur, S.Pd yang juga selaku ketua KKKS kecamatan Subah menambahkan, pihaknya berharap, agar Gugus Gajah Mada atau Gugus-gugus yang lainnya di Kecamatan Subah bisa menjadi gugus yang bermutu. “Gugus yang BERMUTU yakni Better Education Trought Reformed Manajemen and Universal Teacher Upgrading. Dalam hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dalam mereformasi / merubah diri sebagai tenaga pendidik tentunya”, imbuh H. Masrur yang juga Kepala sekolah SD Negeri Negeri Sengon 01 ini.

Dijelaskan H. Masrur, bahwa materi ini sedang disosialisasikan olehpihaknya. “Digugus sedang digalakkan, selalu mengadakan KKG setiap hari sabtu di masing-masing SD Inti. Intinya, akan disosialisasikan ke Gugus-gugus yang lain, harapan gugus yang bermutu adalah mereformasi pendidikan bagi guru, memperkuat upaya peningkatan mutu, memperbaharui sistim akuntabilitas untuk meningkatkan kinerja dan karir guru serta meningkatkan monitoring dan evaluasi mutu guru dan diharapkan Guru bisa meningkatkan pengetahuan dalam hal kemampuan (skill) dan dapat diimplementasikan didalam sekolah masing-masing”, paparnya.

Sementara itu, ketua KKG Gugus Gajah Mada Komarun, S.Pd mengatakan, Rapat atau kegiatan KKG Gugus Gajahmada meliputi Kompetensi silabus, Strategi pembelajaran dan Media pembelajaran serta evaluasi. “Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari sabtu, dan dalam tahun 2009 akan dilaksanakan 16 kali pertemuan dan mendapatkan pemateri dari LPMP sebanyak 2 kali”, pungkasnya. (Trie)

Kamis, 01 April 2010

SD NEGERI KARANGTENGAH 01 SUBAH TANAMKAN SEMANGAT NASIONALISME


Dalam upaya menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme kepada anak didik, SD Negeri Karangtengah 01 Kecamatan Subah telah menerapkan beberapa kegiatan dengan tujuan tersebut. Dijumpai disekolah yang dipimpinya sejak 4 tahun lalu ini, Supriyanti, S.Pd menuturkan, kegiatan ini dilaksanakan mulai jam 7 pada saat awal masuk kelas.

“Awal masuk jam 7, anak-anak melakukan penghafalan dibidang keagamaan yakni Asma’ul Husna, dan dibidang nasionalisme anak-anak kami wajibkan untuk menghafalkan Pancasila, Sumpah Pemuda, Proklamasi dan khusus pembacaan UUD 1945 untuk kelas 4, 5 dan 6. Dan dibidang budi pekerti, kami juga menanamkan kepada anak didik dengan mengucapkan salam serta pelaksanaan BTQ selama 10 menit, dengan harapan agar anak-anak hafal sampai melekat”, jelasnya.

Ditambahkan wanita kelahiran 28 desember 1962 ini, selain program menumbuhkembangkan semangat nasionalisme kepada anak didik, pihaknya juga berkomitmen untuk bisa lebih maju lagi.

“Program kedepan kami ingin lebih maju lagi, baik bidang akademik maupun non akademiknya, walaupun guru kelas hanya ada 3 orang, kami tetap semangat mewujudkan Visi sekolah untuk berprestasi, beriman dan bertaqwa dan kami ingin sekolah kami ini lebih maju, setara dengan SD – SD yang ada dibawah”, papar istri dari Wahyusin yang juga selaku Kepala UPT Disdik Pora Kecamatan Batang ini.

Kendati prestasi akademik baru peringkat IV kecamatan, ibu dari Kurnia Eka Noviyanto, Winda Kartika, Kusumaningtyas ini menambahkan, beberapa prestasi lainnya telah diraih oleh sekolah dengan jumlah siswa 128 ini.

“Sekolah kami telah terakreditasi A dan telah meraih Administrasi terbaik tingkat Kabupaten Batang, Juara umum pramuka putri, Juara tergiat I Sektor Jumbara PMR, Juara II lomba kreatifitas siswa, Juara Harapan II Olimpiade IPA, Juara III Tari Putra, Juara II Tari Putri, Jambore Penggalang Juara Umum Putri, dan Tergiat I”, pungkasnya. (Trie)

SD Negeri kuripan 02 Subah PERLU MENDAPAT PRIORITAS


Beberapa kendala yang dihadapi SD Negeri kuripan 02 Subah ini nampaknya perlu mendapat prioritas atau perhatian khusus dari pemerintah daerah. Bagaimana tidak, disekolah ini sejak 4 bulan lalu tidak ada kepala sekolah yang bisa memanage sebuah satuan pendidikan. Seperti yang disampaikan oleh dewan Guru SD Negeri Kuripan 02 Subah, yakni Subardi, Ama.Pd, Sutarno, AmaPd, H. Zaenun, S.Pd, dan R. Singgih Mindarto, Ama.Pd, bahwa SD Negeri kuripan 02 Subah saat ini mengharap adanya kepala sekolah.

“Kami merasa sangat kesulitan, terutama informasi tidak bisa langsung kita terima, apalagi ini mendekati UASBN, sebagai anak buah, kami merasa bingung”, kata mereka.

Hal ini diperparah dengan kurangnya tenaga pendidik untuk mengajar 162 Siswa.

“Saat ini sekolah kami belum ada Tenaga pendidik untuk kelas 6, guru kelas baru 3, lainnya guru pengabdian ditambah guru olahraga dan guru agama, yang lainnya wiyata bhakti. Intinya, kami juga kekurangan tenaga guru”, imbuh mereka.

Selain itu, sekolah yang telah meraih Prestasi sebagai Juara III athletik putra dan putri, tennis meja serta juara III Mata pelajaran Ipa ini, juga memiliki kendala dibidang sarana dan prasarana, kendati pada tahun 2007 lalu mendapat bantuan dekonsentrasi 1 unit atau 3 lokal.

“Kami masih mengarap adanya bantuan rehab 1 unit bangunan lagi, serta mebeler, karena saat ini, mebeler yang layak hanya kelas 5 dan 6, untuk kelas, 1, 2, 3 dan 4 tidak layak, namun yang sangat tidak layak sekali adalah 1 lokal, dan diharapkan juga adanya bantuan sarana dan prasarana perpustakaan”, papar mereka.

Mereka berharap, dengan masih kurangnya antusias peran serta masyarakat untuk peningkatan mutu pendidikan, diharapkan adanya perhatian dari pemerintah.

“Harapan kami, pemerintah untuk bisa segera menambah tenaga yang kurang, dan kebutuhan sarana prasarana agar dipenuhi, dan yang jelas, untuk segera ada penempatan Kepala sekolah yang definitif”, pungkas mereka. (Trie)



Selasa, 30 Maret 2010

SD NEGERI GONDANG 3 SUBAH INGIN KEMBANGKAN SENI BUDAYA


Kecintaannya pada seni budaya leluhur khususnya budaya Jawa, nampaknya tidak setengah-setengah didalaminya. Sunandar, A.ma.Pd yang juga selaku kepala Sekolah di SD Negeri Gondang 3 Subah ini berkomitmen untuk tetap melestarikan budaya Jawa atau budaya leluhur yang dicintainya.
Pria kelahiran Batang, 31 Desember 1949 ini sudah sering mengikuti beberapa kegiatan budaya, diantaranya bengkel musik tradisional tingkat jateng yang diselenggarakan di Semarang dan Surakarta, yang sudah dimulai sejak tahun 1996, serta sering mengikuti penataran-penataran tentang budaya, lokakarya seni untuk mewakili Kabupaten Batang.
Tidak hanya itu, Manajer group karawitan Putri Larasati ini juga dalam menularkan ilmu yang dikuasainya, tidak selalu mengedepankan imbalan, namun dirinya lebih mementingkan kelestarian budaya dengan mewariskan kepada anak-anak didiknya, maupun generasi muda yang ada di kecamatan Subah khususnya, maupun Kabupaten Batang pada umumnya. “Setiap melatih, kami tidak menghitung anggaran, karena didasari rasa cinta saya kepada budaya. Karena memang didasari senang dan khawatir, dan juga untuk ikut nguri-nguri budaya, serta pengobat strees, karena saya memang suka”, tuturnya.
Menurut Sunandar yang sudah menekuni dunia karawitan sejak tahun 1984, bahwa Seni Karawitan adalah salah satu cabang kesenian yang memperkaya kebudayaan nasional, dan termasuk didalamnya adalah lagu-lagu Dolanan, mocopat, gending-gending dolanan, penggerong (gerongan) / tarik suara. Dan dirinya merasa sangat prihatin dan khawatir bila generasi muda kedepan melupakan seni budaya bangsa sendiri.
“Harapan saya, selengser saya nanti ada generasi penerus saya, sehingga akan mempertahankan serta melestarikan budaya kita”, pintanya.
Perlu diketahui, SD Negeri Gondang 3 yang notabene dipimpinnya ini, dulu pernah ada karawitannya, bergabung dengan SD Negeri Subah I, dan pernah menjuarai ditingkat provinsi, pada tahun 2001, namun menurutnya, untuk mengembangkannya, pihak sekolah merasa kesulitan dalam pengadaan sarana dan prasaranya, karena untuk mengadakan sarana dan prasarana, dibutuhkan anggaran sekitar 40 juta. (Trie/Tim)

SD SENGON 03 SUBAH Ingin Menjadi Sekolah Kepercayaan Masyarakat


Dengan visi ingin menjadi sekolah kepercayaan masyarakat untuk mencerdaskan bangsa dalam rangka mensukseskan wajib belajar, dan misi untuk menyiapkan generasi yang berpotensi dibidang imtaq, dan iptek, aktif, kreatif, inovatif sesuai perkembangan zaman, SD Negeri Sengon 03 Subah menapaki perkembangannya.
Dijumpai diruangannya, Tjutji Suraeni selaku Kepala Sekolah dan didampingi Damuri, Ama.Pd selaku Ketua Komite menegaskan, bahwa pihaknya tengah berkomitmen untuk memenuhi visi misi sekolah tersebut.
“Kendari terletak diperbatasan, sebanyak 40% warga desa sebelah bersekolah ditempat kami, dan hal ini yang memotivasi kami untuk menjadikan sekolah kami menjadi sekolah kepercayaan masyarakat. Yang paling pertama dan utama program sekolah adalah peningkatan sarana dan prasarana untuk anak-anak, dan menciptakan suasana sekolah yang representatif, sehingga diharapkan anak-anak akan kerasan, dan dengan sendirinya, mutu pendidikan anak-anak akan dapat meningkat”, katanya.
Selain itu, dipaparkan kepala sekolah, bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan, guru-guru juga megikuti seminar, workshop, maupun bintek, serta mengadakan les bagi siswa, menambah pelajaran dipagi hari, dan ekstrakurikuler agama pada sore harinya, bahkan sering melaksanakan Drill. Dan perlu diketahui, sekolah dengan jumlah siswa 214 anak ini, diakui kepala sekolah, untuk bidang prestasi baru ikut tingkat kecamatan, namun untuk mapsi sudah sampai ke tingkat Kabupaten dua tahun berturut-turut.
Dengan dapatnya bantuan dari Pemerintah berupa MoU, diakui pihak sekolah juga turut membantu program sekolah. “Pihak sekolah dan komite mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang dengan kesungguhannya membantu satuan pendidikan kami, sehingga program sekolah diharapkan bisa terlaksana”, imbuh Damuri yang juga kepala TK Kuncup Mekar Desa Sengon. (Trie/Tim)

Kamis, 25 Maret 2010

MTS NURUL HUDA Cahaya yang memberikan petunjuk


MTs Nurul Huda adalah sebuah lembaga pendidikan dibawah naungan Lembaga Pendidikan Ma'arif NU, yang merupakan sebuah lembaga pendidikan yang memadukan ilmu agama Islam, pengetahuan umum, tekhnologi dan ketrampilan. lembaga ini berdiri tanggal 29 Juni 1981. jadi saat ini sudah berumur 26 tahun.
Menurut kepala Sekolah, Muhtadi, S.Ag, beberapa alasan yang melatarbelakangi berdirinya MTs Nurul Huda di banyuputih antara lain untuk optimalisasi pemanfaatan gedung Madrasah Diniyah Nurul Huda banyuputih, dan membantu masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan agama islam. “Adapun pemberian nama "Nurul Huda" yang berarti Cahaya yang memberikan petunjuk sebagai nama yayasan dan madrasah tsanawiyah sebagai ta'faul atau do'a lewat nama, karena Banyuputih pada saat itu masih kurang dalam hal pengetahuan dan pendidikan agama. oleh karena itu, para tokoh masyarakat Banyuputih memiliki keprihatinan yang mendalam terhadap sosio-religius masyarakat tersebut, yang kemudian berusaha memperbaiki keadaan masyarakat melalui pendidikan formal dengan Madrasah tsanawiyah disamping pendidikan nonformal yaitu Pondok Pensantren Darul Ma'arif”, tuturnya.
Mts Nurul Huda Banyuputih yang beralamat di jl. Lapangan Banyuputih, Kecamatan Limpung Kabupaten Batang terdaftar di Departemen Agama pada tanggal 2 Juni 1983, oleh Kakanwil Depag Provinsi jawa Tengah, dengan nomor piagam Wk./5.C/583/Pgm/Ts/83. dan menurut Kepala Madrasah, usaha perbaikan berbagai sektor pendidikan yang dilakukan segenap civitas Madrasah yang selalu fokus di madrasah, seperti peningkatan kualitas pendidikan melalui penambahan sarana pendidikan, baik perangkat keras (hard ware), seperti pembangunan gedung, pengadaan perpustakaan dan pembangunan sarana kegiatan siswa, serta perangkat lunak (soft ware) seperti perbaikan kurikulum, peningkatan ketertiban siswa, pembinaan hubungan dengan pihak terkait dan sebagainya. “alhasil, MTs Nurul Hda Banyuputih pada tahun 2005, telah terakreditasi dengan peringkat B (baik) berdasarkan hasil penilaian dari dewan akreditasi madrasah Kabupaten batang. Dengan piagam akreditasi Mts Nomor : Kw./11.4/4/PP.03.2/624.25.01/2005
“Kita berharap, terpenuhinya fasilitas dari Pemerintah Daerah maupun Provinsi, untuk melengkapi sarana pembelajaran. Manakala sudah terpenuhi, ke depan sekolah baik negeri maupun swasta dapat sejajar mencerdaskan anak-anak bangsa”, pungkasnya.(TIM)




Selasa, 23 Maret 2010

Theresia Ali Wahyurini, S.Pd : ”GALAK” UNTUK DISIPLIN

Anak ke-4 dari 7 bersaudara, pasangan Y. Joko Suyono dan K. Sukarsih ini terlahir dengan nama Dian Anggraeni. Wanita cantik kelahiran Madiun, 12 Agustus 1959 ini, setelah kembali sehat dari pertarungan dengan maut saat ia masih kecil, kini namanya diganti dengan Theresia Ali Wahyurini, atau lebih akrab dengan panggilan Mbak Rini.
Dengan namanya itu, kini istri dari Surinto yang menjabat sebagai Sekretaris Desa Jatisari, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang ini, bertekad untuk menggeluti jagat seni, terutama seni tarik suara, karena menurutnya, ia terlahir dari keluarga yang suka dengan dunia seni, mulai dari kedua orang tuanya, hingga kakak dan adiknya.
Dari berbagai prestasi yang telah diukirnya, kini namanya telah dikenal banyak masyarakat, hingga ada yang mengatakan, profesi sebagai Guru yang melekat pada dirinya hanya pekerjaan sambilan, sedangkan pekerjaan tetap adalah dari hasil olah suaranya, bahkan biaya anak pertamanya bisa lulus akademi STTKD Yogjakarta, adalah hasil dari ”Pekerjaan Tetap”, tutur wanita yang kini dipercaya untuk memimpin SD Negeri Clapar 1 yang menonjol dibidang olah raganya ini, dengan nada gurau.
Baru baru ini, dirinya juga berhasil mendapatkan prestasi lomba mocopat tingkat Kabupaten yang diakuinnya berawal dengan coba-coba, dan juga dalam rangka memperingati HUT PGRI Nasional di Semarang, wanita yang mulai meniti karir sebagai guru sejak tahun 1979 di Kabupaten Batang ini, mendapatkan Juara ke-2 Lomba Vokal mewakili Kabupaten Batang, kendati dirinya tidak puas dengan keputusan dewan jurinya.
Ibu dari Dodi Ishatoto, Yunita Fitriani dan Ardita Garindra ini, dilingkungannya dikenal sebagai sosok yang ”galak”. Namun menurutnya, sikapnya ini didasari dengan maksud yang baik, mengarahkan menuju kedisiplinan, karena dengan kedisiplinan segala sesuatunya pasti akan tercapai. Dan sikap kedisiplinan disegala bidang, dibawa sampai kedunia pendidikan, terutama dalam mendidik anak jangan sampai lengah atau teledor, dengan tujuan agar anak bisa menjadi baik, untuk kedepannya agar anak bisa maju, karena bagaimanapun juga, anak adalah generasi dan tumpuan penerus bangsa, yang akan meneruskan kemajuan bangsa dan negara ini. (Trie/Win)

Motto : Selalu sabar dan mengalah dalam menghadapi hidup


Prestasi :

• Juara I Keroncong Putri HUT Korpri XIX tahun 1990 Kab. Batang
• Juara I Nyanyi Keroncong BB LKMD tahun 1991 Karesidenan Pekalongan
• Juara I Vokal Keroncong Putri HUT Korpri XXI tahun 1992 Kab. Batang
• Juara I Keroncong Putri HUT Korpri XXII tahun 1993 Kab. Batang
• Juara I Tembang Campursari Putri HUT Korpri XXVIII tahun 1999 Batang
• Juara I Keroncong Putri HUT PGRI ke 50 Kab. Batang
• Vokalis terbaik Festival Keroncong Kibar Kemerdekaan
• Juara I Lomba Mocopat Putri tahun 2005 dalam rangka Hari Jadi Batang
• Juara II Nyanyi Tunggal Putri Porseni PGRI 2007 tingkat Jawa Tengah
(Dan masih banyak prestasi lainnya yang belum disebutkan-red)

Theresia Ali Wahyurini, S.Pd beserta jajaran Guru SD Negeri Clapar

Rabu, 17 Maret 2010

GURU BERPRESTASI DAPAT LAPTOP DARI SURYA PUSTAKA

Kirmanto, S.Pd di dampingi Direktur CV. Surya Pustaka dan Camat Tulis

Bila dibandingkan dengan nilai nominal harga sebuah komputer jinjing atau yang lebih dikenal dengan nama laptop, mungkin tidak seberapa. Namun jika dinilai dari rasa kepedulian dari penerbit atau pengusaha untuk memberikan perhatian dan penghargaan kepada yang berprestasi, itu baru luar biasa.
Pun halnya yang diberikan oleh CV. Surya Pustaka Subah yang bergerak dibidang usaha penerbitan ini memberikan hadiah sebuah laptop kepada Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Batang tahun 2009, Kirmanto, S.Pd yang beberapa waktu lalu diselenggarakan di Aula Pendopo kecamatan Tulis yang dihadiri jajaran Muspika dan tamu undangan.
Dijumpai usai penyerahan hadiah, Sukrisyadi, S.Pd selaku Direktur CV. Surya Pustaka menuturkan, bahwa hal ini merupakan bentuk kepedulian pihaknya terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Batang.
”Ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap prestasi teman-teman guru dan diharapkan bisa menjadikan semangat bagi guru-guru yang lain. Dan rencananya, ini akan menjadi agenda rutin kami, sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Batang”, tuturnya.
Diharapkan juga oleh Sukrisyadi, kegiatan ini bisa memancing para pengusaha di Batang untuk turut peduli memotivasi para pelaku pendidikan di Kabupaten Batang, sehingga kedepannya, para guru akan lebih termotivasi dan siap untuk mengaktualisasikan dirinya untuk menjadi yang terbaik.
”Mudah-mudahan rekan-rekan pengusaha yang lain juga ikut terketuk hatinya untuk turut memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Batang. Karena menurut kami, prestasi semacam ini layak untuk diberikan penghargaan dan motivasi”, imbuhnya.
Seperti diketahui, CV. Surya Pustaka berkiprah di Kabupaten Batang selaku penerbit untuk mewadahi kreatifitas dan pengembangan profesi guru untuk menulis yang di terbitkan disebuah Lembar Kerja Siswa (LKS) Citra sebagai bahan penunjang pembelajaran, serta menyelenggarakan training LJK komputer gratis untuk guru-guru. (Trie)