Rabu, 17 Maret 2010
SD NEGERI KARANGASEM 10 LAKUKAN PERUBAHAN DARI DALAM
Oleh :
Hj. Wiwik Sukistanti, S.Pd *)
Sejak tanggal 10 januari 2005 diberikan SK pelantikan kepala sekolah. Kami kebetulan ditempatkan di SD Negeri Karangasem 10 UPT Disdikpora Batang yang lokasinya di Jl. Yos Sudarso No. 41 Karangasem Selatan Batang. Saya mulai menjalankan tugas tersebut mulai tangal 11 februari 2005. Namun betapa terkejutnya saya setelah melihat kondisi SD Negeri Karangasem 10 yang lokasinya ditengah-tengah kota Batang, namun gedungnya sangat tidak layak untuk kegiatan pembelajaran, jelek, bobrok, kumuh dan setiap pagi ada pecahan-pecahan botol minuman keras. Dari sini saya mencoba merenungkan tindakan apa yang harus dilakukan untuk merubah performen SD Negeri Karangasem 10 yang telah saya amati dari luarnya saja.
Dalam batin saya, ingin sekali menjerit dan menangisi keadaan ini, tapi saya sadar, bahwa dengan hanya menangisi tidak akan merubah semuanya itu. Saya berfikir dan menganggap semua itu adalah tantangan dalam menjalankan tugas kedepan untuk merubah SD Negeri Karangasem 10 untuk menjadi lebih baik dan berprestasi.
Setelah saya beberapa hari menjalankan tugas di sekolah tersebut, saya mengamati jalannya kegiatan belajar mengajar (KBM), administrasi, kedisiplinan guru dan kebiasaan yang ada di SD Negeri Karangasem 10. Betapa terkejutnya, ternyata SD Negeri Karangasem 10 yang berada dipertengahan kota, saat bel masuk guru masih menunggu siswa datang, bukan siswa menunggu bel. Ditambah dengan kondisi ekonomi siswa yang sangat minim dan tidak pernah mendapat perhatian dari orang tuanya, bahkan berangkat sekolah tidak pernah makan atau sarapan pagi dan dari cara berpakaian juga tidak terurus, hal ini karena orang tuanya sudah berangkat kerja sebagai buruh di industri pembuatan kerupuk. Bahkan untuk membeli buku saja tidak mampu. Kondisi ini bagi saya sangat menyedihkan.
Setelah saya mengamati KBM dikelas masing-masing, banyak siswa yang menggunakan 1 buku untuk beberapa mata pelajaran, juga ketika siswa berangkat dari rumah tidak sarapan, maka kondisi siswa lemah, sehingga guru banyak yang rela merogoh koceknya untuk membelikan sarapan.
Dan juga perlu diketahui, anak-anak menimba ilmu hanya dapat dari sekolah saja tanpa dukungan dari orang tua, sehingga guru maupun kepala sekolah mempunyai tugas dan beban yang sangat berat karena harus memandaikan siswanya, tanpa adanya dukungan dan perhatian dari pihak keluarga.
Dari hal ini, guna mengejar ketertinggalan, yang saya utamakan adalah penanaman disiplin siswa dan guru. Mulai masuk jam 07.15 saya sudah berada di kelas-kelas untuk memasukkan siswa, mengisi kelas yang gurunya belum hadir untuk memberikan pelajaran, dan setiap hari Senin saya adakan upacara untuk pebinaan siswa dan rapat guru untuk pembinaan guru. Dari sinilah, siswa dan guru mulai ada perubahan, dan setelah ada perubahan, baru meningkat di lingkungan sekolah. Mengapa kami langsung ke lingkungan sekolah ?, karena setiap hari lingkungan sekolah dijadikan lalulintas penduduk sekitar, alasannya motong jalan, padahal dibelakang sekolah ada jalan umum, namun masyarakat lebih memilih melalui jalan sekolah sebagai lalu lintas, sehingga setiap hari kendaraan, becak, orang jalan hilir mudik melalui halaman sekolah dan mengganggu KBM. Maka langkah kami adalah menegur setiap kendaraan maupun pengguna jalan yang melewati jalan sekolah dengan alasan mengganggu KBM.
Ketika KBM dan disiplin lingkungan sudah berjalan, kami mengumpulkan orangtua siswa dan komite, selain berkenalan dan bersilahturahmi, juga kami mensosialisasikan pada orang tua siswa untuk ikut berperan dalam pendidikan apabila ingin anak dan sekolahannya berhasil. Maka orangtua dan komite merespon permasalahan sekolah kita. Baru setelah semuanya berjalan dengan baik tidak ada masalah maupun kendala, maka kami mulai berbenah dengan kondisi fisik dengan mengajukan berbagai macam proposal melalui rapat kerja di Desa Karangasem dan pendekatan dengan pemerintah kelurahan serta instansi terkait. Akhirnya pada tahun 2006, sekolah kami mendapat bantuan Blockgrant untuk 2 ruang dari APBD kabupaten Batang dan pada tahun 2007 kembali mendapat Blockgrant mebeler dan di tahun 2008 mendapat bantuan MoU APBD I sebanyak 4 ruang. Dan akhirnya, SD Negeri Karangasem 10 Batang yang dulunya adalah sekolah yang kumuh, kotor, bau dan sebagai ajang minuman keras sudah berakhir dan berubah menjadi sekolah yang bersih, sehat dan tertib.
Mengapa kami mengatakan tertib, karena semua jalan yang digunakan sudah kami tutup dengan pagar besi, tanah kosong yang digunakan warga sebagai tempat pengumpulan barang bekas sudah kami bangun untuk gedung. Alhasil, di SD Negeri Karangasem 10 untuk pelaksanaan rehab gedung 4 ruang yang kami kembangkan menjadi 5 ruang dan di tambah dengan pagar bumi, plester halaman, mengalami minus anggaran hingga mencapai kurang lebih 50 juta. Memang kami akui, itu melenceng dari ketentuan, namun karena kami sudah rapat dengan komite dan orang tua siswa untuk memperbaiki kondisi sekolah yang sudah terlalu parah dan kumuh, dan kamipun meminta persetujuan dari orang tua siswa.
Akhirnya, kekurangan sampai sekarang belum tertutup sepenuhnya, tetapi setiap tahun ajaran kami meminta sumbangan dari kelas 1 dan kelas 6, Alhamdulillah mereka juga mendukung program sekolah. Sampai saat ini apabila ada program yang menyangkut dana, orang tua sudah mulai sadar dan ikut berperan. Dalam setiap setengah semester pihak sekolah mengundang orang tua siswa untuk menyampaikan program dan melaporkan kemajuan siswanya, dan mereka sangat antusias sekali.
Demikianlah suka duka sekolah kami, sehingga kami sekarang sedang merintis unggulan akademik dan non akademik, semisal program kewirausahaan telur asin pada siswa, yang modal dan bahan dari siswa yang akan kami kembangkan dan sudah kami sosialisasikan ke orang tua. Kami berharap untuk kedepannya, SD Negeri Karangasem 10 akan mendapat pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat di sekitar sekolah, terbukti dengan meningkatnya jumlah siswanya walaupun hanya 13 %, namun peningkatan ini sangat berarti bagi kami.
Setelah kami membenahi dari dalam secara keseluruhan, kedepannya, kami juga akan melakukan pemenuhan-pemenuhan untuk saarasana dan prasarana serta merintis prestasi akademik. Dan perlu diketahui, setiap hari Jum’at kami melaksanakan senam bersama, pembinaan rohani, dan mengajarkan sopan santun serta pendalaman baca tulis Qur’an, kemudian sholat Duha bersama-sama yang kami rintis sejak semester 2 ini.
Beberapa kegiatan ekstrakurikuler juga sudah kami galakkan, seperti renang, tari serta Silat dan Alhamdulillah, untuk olahraga Silat, kami meraih urutan ke 5 di Popda tingkat kecamatan. Kami berharap, dari perubahan dan keberhasilan yang telah dicapai oleh sekolah agar didukung sepenuhnya oleh semua elemen, terutama masyarakat agar mendukung program-program sekolah, sehingga kedepannya, dengan terwujudnya sekolah yang sudah bagus dan maju, masyarakat juga akan menikmati hasilnya.
*) Kepala sekolah SD Negeri Karangasem 10 Batang
Label: dewan pendidikan
kabupaten batang,
pendidikan,
sekolah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar