Rabu, 17 Maret 2010

SD NEGERI SIGUCI PECALUNGAN TERAPKAN BUDAYA BERSIH


Budaya bersih, transparan dan profesional tidak terlepas dari sikap bathin kita yang paling dalam untuk melakukan segala sesuatu dengan iklas dalam suatu sistem berfikir yang dilandasi oleh kemauan untuk melakukan suatu pekerjaan dengan benar. Sikap ini tidak lain adalah sikap “taat profesi”, dan kata kunci untuk tumbuhnya taat profesi dalam diri kita adalah “Disiplin”, disiplin dalam berpikir, disiplin dalam menata konsep bekerja, disiplin dalam melaksanakan pekerjaan dan disiplin dalam mempertanggung jawabkan pekerjaan.
Hal ini seperti diungkapkan Gunawan Sudjarwo selaku kepala sekolah SD Negeri Siguci UPT Disdikpora kecamatan Pecalungan beberapa waktu lalu kepada kepada tim liputan JPBB. “Bersih itu menunjukan pribadi yang bersih, membikin lingkungan yang bersih. Karena bersih adalah batu loncatan atau dasar dari penigkatan prestasi. Baik kebersihan hati dan khususunya kebersihan lingkungan sekolah”, tuturnya.
Ditegaskan pria kelahiran Batang, 14 Februari 1957 ini, tujuan di terapkannya budaya ini di sekolahnya agar supaya dalam bekerja bisa merasa nyaman dan tentunya bisa tidur nyenyak, karena tidak ada yang disembunyikan.
“Inti realisasi bersih adalah itu. Bersih dalam artian yang luas. Kalau bisa, tidak hanya dalam institusi SD saja, namun meluas ke semua instansi pendidikan”, usulnya.
Namun, untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dalam mewujudkan sekolah yang sehat dan nyaman, pihaknya menerapkan budaya ini setiap hari, tanpa adanya memandang piket.
“Siapa yang melihat sesuatu yang kotor, harus langsung bertindak. Ini kami tekankan kepada seluruh warga sekolah. Karena, untuk menerapkan Budaya bersih ini perlu adanya pembiasaan yang dipaksakan. Selain itu, mami juga menarik dana kebersihan dari anak sebesar 200 rupiah, dengan penjabaran multi fungsi, dikelola anak sendiri dan dimanfaatkan oleh anak itu sendiri. Terutama khususunya untuk berobat dalam keadaan darurat, membantu anak yang tidak mampu”, tegasnya.
Diakui kepala sekolah yang berdomisili di RT 01/01 Desa Sempu kecamatan Limpung ini, bahwa pihaknya menerapkan budaya bersih sejak tahun lalu. “Namun baru kami proklamirkan pada tahun ini, karena melihat kondisi dan sarana prasarana yang mendukung yang sudah memenuhi kriteria untuk menerapkan budaya ini, dengan tujuan untuk membudayakan budaya tertib”, imbuhnya.
Ditambahkan Gunawan yang juga hobi olahraga bulutangkis ini, penerapan budaya bersih ini adalah membuat lingkungan pendidikan sedikit demi sedikit. Dengan dasar itu, maka beberapa prestasi dengan sendirinya akan terintis.
“Yang dimaksud prestasi itu relatif, kita berprestasi ditingkat mana dulu. Tapi kalo ditingkat kita sendiri belum berprestasi, kenapa harus muluk-muluk. Penerapan budaya bersih ini juga kami kaitkan dengan perintisan prestasi, serta untuk membangkitkan kepercayaan kepada masyarakat, kita tunjukan jati diri kita”, pungkasnya. (Trie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar