Oleh : Widodo BW.
Berbicara tentang tekanan darah tinggi (hipertensi) maka kita tidak bisa lepas dari pembelajaran tentang
Pengertian itu bisa diselaraskan dengan pengertian lain yang lebih
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara antara lain. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya. Atau mungkin, arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Akibatnya darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit dari biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arterisoklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi "vasokonstriksi", yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
Bertambahnya cairan dalam sirkulasi juga bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat. Sebaliknya, jika:aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran banyak cairan keluar dari sirkulasi maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.
Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi. Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.
Gejala Hipertensi
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, pendarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan, yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.Tetapi jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
Sistem peredaran darah kita bisa diibaratkan air yang dialirkan melalui pipa yang penjangnya ribuan kilometer ke berbagai tempat yang ketinggiannya tidak sama. Air itu mengandung banyak unsur kehidupan yang sangat dibutuhkan oleh banyak pihak dalam berbagai komunitas untuk melangsungkan kehidupannya sehari-hari. Agar air itu bisa sampai ke berbagai tempat yang ketinggian tidak sama maka air harus mendapat tekanan yang kuat dari hulu. Tekanan itu bisa berasal dari gravitasi, juga bisa dari tekanan sebuah mesin pemompa yang bekerja secara otomatis bila asal air itu dari dataran rendah. Bedanya air yang mengalir melalui pipa di alam terbuka, setelah terpakai terbuang begitu saja dan dibiarkan mengalir ke tempat yang lebih rendah bahkan mungkin sampai ke laut. Tapi dalam peredaran darah kita, darah yang telah mengalir di tempat yang jauh diharuskan bisa kembali lagi ke tempat semula yaitu jantung melalui pambuluh balik (vena) mengingat peredaran darah kita adalah tertutup.
Di dalam peredaran darah kita juga ada alat pemompa. Alat itu adalah jantung yang bekerja sepanjang hari sepanjang malam sepanjang kehidupan kita. Alat ini bekerja secara otomatis, berhenti sebentar saja maka aliran darah akan berhenti, dan kehidupan kita di dunia akan terancam. Bahkan mungkin kita bisa segera berpindah ke alam lain yaitu alam barzah.
Sampai di sini kita bisa berargumen sederhana betapa rumitnya peredaran darah kita dibanding sistem peredaran air PDAM atau sistem pipanisasi minyak pertamina. Meski dalam kenyataan kadang kita bertanya “ Mungkinkah sistem peredaran air PDAM dan pertamina yang lebih sederhana itu tidak pernah macet, tidak pernah tersumbat oleh kotoran dan angin atau sampah meskipun di
Tentu ada kemungkinan aliran air itu akan berjalan lancar jika air atau minyak yang dialirkan itu tidak mengandung banyak limbah, dan filter yang terpasang mendapat perawatan yang memadai. Akan tetapi jika hal yang dimaksud tidak terpenuhi, maka pipa tempat mengalirnya benda cair itu akan tersumbat oleh kotoran dan sampah. Sehingga benda cair itu tidak akan mengalir atau mungkin pipanya akan pecah jika tekanan air dari hulu melampaui batas kekuatan pipa.
Demikian halnya pada peredaran darah kita. Jika darah itu kotor, banyak mengandung racun, dan banyak mengandung kolesterol, lama kelamaan akan mengendap pada dinding pembuluh sehingga lubang pembuluh itu menjadi menyempit dan bahkan dapat menyumbat sama sekali. Fatalnya darah tidak mengalir bahkan bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi pecah jika terus mendapat tekanan yang kuat dari jantung.
Pembuluh darah yang pecah dapat menyebabkan seseorang menjadi lumpuh dan stroke. Jika sudah stroke apakah yang akan dilakukan? Apakah dengan membawa ke rumah sakit stroke akan sembuh? Berdasarkan pengalaman empiris dan melalui berita media
Dan berapa persenkah dari mereka yang menjadikan rumah sakit sebagai tempat pembuangan uang dan mempercepat atau memperlambat kematian?
Pembuluh darah adalah tempat mengalirnya darah yang mengangkut oksigen dan zat makanan dalan tubuh. Jika dihitung sudah berapa tahunkah pembuluh darah itu telah kita pakai? Andaikan pipa pralon sudah seperti apakah pipa itu. Masihkah dalamnya bersih tanpa sedikit pun kotoran yang telah mengerak. Hal yang sama telah terjadi dalam pembuluh darah kita. Telah sekian tahun kita pakai, kita gunakan dalam menjaga kehidupan kita tanpa sadar kita juga kadang tak pernah memperhatikannya. Maka bukan hal yang tidak mungkin dalam pembuluh darah penuh dengan kerak kotoran baik yang mengandung kalsium (arterisoklerosis) maupun kolesterol (aterokerosis) akibat banyak mengkonsumsi makanan lezat dan makanan siap saji yang banyak mengandung zat kimia dan racun. Semakin lama kerak kotoran, kolesterol, dan racun itu semakin menebal, semakin lama pula lubang dalam pembuluh darah itu semakin menyempit dan semakin lama tekanan darah semakin meningkat.
Lantas bagaimana dengan beban dan fungsi ginjal? Ginjal akan ikut teracuni dan mungkin juga bisa tersumbat.Dalam hal ini ginjal harus kita pahami dan perhatikan. Sebab ginjal adalah merupakan organ dalam tubuh kita yang berfungsi sebagai filter darah dalam mempertahankan unsur-unsur yang layak dipertahankan dan membuang unsur-unsur yang tidak berguna bagi tubuh kita. Ginjal juga berfungsi sebagai pensetabil tekanan darah dengan cara menambah pengeluaran garam dan air ketika tekanan darahnya meningkat agar volume garam dan air berkurang dalam tubuh kita. Ginjal juga akan mengurangi pembuangan garam dan air ketika tekanan darahnya menurun. Ginjal juga dapat meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut rennin, yang memicu pembentukan hormon angiotensi yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron.
Ginjal fungsinya akan berkurang jika tersumbat oleh batu ginjal, kadar asam yang tinggi, racun rokok, miras, toksin dari sisa metabolisme makanan siap saji yang berkimia, dan faktor lain yang dapat mengganggu kinerja ginjal. Jika fungsi ginjal berkurang akibatnya racun dalam tubuh akan semakin menumpuk ikut memampatkan peredaran darah sehingga tekanan darah semakin lama akan semakin meningkat. Ginjal yang telah banyak racunnya tidak akan mengenal mana yang racun dan mana yang bukan racun, tidak bisa memilah-milah mana yang layak dipertahankan untuk tubuh dan mana yang harus dibuang melalui air kencing. Sebagaimana pemimpin atau orang yang dzalim yang tidak akan pernah mengenal mana yang dzalim dan bukan dzalim.
Obat-obat kimia dapat membantu untuk sesaat, tapi semakin lama menggunakan obat kimia maka racun akan semakin menumpuk untuk ikut meningkatkan tekanan darah dan memperburuk fungsi ginjal. Semakin buruk fungsi ginjal maka akan semakin menumpuk darah kotor dan racun dalam tubuh yang secara otomatis pula akan meningkatkan tekanan darah. Antara darah kotor dengan kerusakan ginjal akan saling dukung mendukung untuk meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kondisi tubuh.
Untuk memperbaiki ginjal sebaiknya menggunakan obat-obatan yang berbahan herbal yang bersifat detoksifikasi dan memperbaiki jaringan tubuh.
Jika didasarkan pada penggolongan maka hipertensi terbagi menjadi dua golongan yaitu:
Hipertensi primer atau esensial
Hipertensi ini adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).Meskipun belum diketahui penyebabnya secara pasti tetapi ada kemungkinan hipertensi ini disebabkan oleh adanya perubahan pada jantung dan pembuluh darah secara bersama-sama.
Hipertensi sekunder
Hipertensi ini disebabkan / sebagai akibat dari adanya penyakit lain. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
Rincian penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
• Penyakit ginjal yang terdiri atas stenosis arteri renalis, pielonefritis,glomerulonefritis, tumor-tumor ginjal, penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan), trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal), terapi penyinaran yang mengenai ginjal
• Kelainan hormonal antara lain hiperaldosteronisme, sindroma Cushing, feokromositoma.
• Obat-obatan antara lain pil KB, kortikosteroid, siklosporin, eritropoietin, kokain, penyalahgunaan alkohol, kayu manis (dalam jumlah sangat besar)
• Penyebab lainnya yaitu koartasio aorta, preeklamsi pada kehamilan, porfiriaintermiten akut, keracunan timbal akut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar