Bukan karena putus harapan, namun inilah bentuk komitmen dari Dea Vayaprajna Suryono. Siswi kelas 9 B SMP Negeri 1 Reban ini berkomitmen untuk vakum didunia modeling sementara waktu, kendati bakatnya didunia modeling bisa dikatakan cukup berprestasi.
Bakat yang sudah ditekuninya sejak duduk dibangku taman kanak-kanak (TK) ini dalam perjalanannya sempat menyabet 4 kali juara pertama, kendati karirnya sempat terhenti beberapa tahun karena mengikuti sang Ayah yang bertugas di luar Pulau Jawa saat dirinya masih duduk di kelas 2 bangku sekolah dasar.
Gadis kelahiran 9 maret 1994 yang baru merayakan ulang tahunnya yang ke 15 ini seperti penuturan sang Ayah, dirinya gemar sekali berjalan lenggak-lenggok, atau orang Jawa bilang “Lenjeh”. Dari gelagat itulah, pasangan Asep Teguh Arifiyanto dan Nurdiah Wahyuningsih mendorong anak pertamanya ini untuk mencoba mengembangkan bakatnya.
Warga Desa Cokro RT. 02 RW.01 Blado ini, kendati beberapa waktu lalu disibukan dengan kegiatan modeling, prestasi akademik disekolahnya masih cukup lumayan, paling tidak masih bisa masuk peringkat 10 besar dalam prestasi kelas. Untuk itu, kakak dari Kevin Dewa Suryana ini sementara masih fokus dalam kegiatan belajar, baik yang diselenggarakan disekolah maupun belajar dirumah, guna mengejar ketertinggalannya selama ini. “Sementara ini saya masih fokus dalam kegiatan belajar disekolah dan dirumah, tapi nanti kalau udah selesai sekolah atau kuliah, modeling akan dikembangin lagi”, tuturnya lirih.
Hal ini sesuai dengan motto hidup gadis yang biasa disapa Dea ini, yakni belajar dari kesalahan yang artinya kesalahan yang dilakukan jangan sampai diulangi lagi, dan jadikan kesalahan itu sebagai acuan atau pengalaman untuk bisa lebih baik lagi. “Tentunya disemua bidang”, jelas Dea sambil tersenyum simpul. (Trie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar