Bagaimana tidak memprihatinkan, sekolah yang terletak dipinggir jalan raya Blado-Reban ini terlihat sangat parah dan kondisi beberapa bangunannya nampak rapuh dimakan usia, serta mebeler dibeberapa ruang dan hingga kini masih belum tersentuh bantuan untuk menciptakan bangunan sekolah yang representatif untuk kegiatan belajar mengajar.
Dijumpai disekolah yang dipimpinya, M. Basoeki, S.Pd menuturkan, pihaknya merasa prihatin dan khawatir dengan kondisi bangunan dan mebelair disekolah yang dipimpinnya ini.
“Ketika disurvey Dinas pada tahun 2007, sekolah kami dinyatakan yang rusak 4 lokal, tetapi dalam perjalanannya, sekolah kami hanya mendapat pencairan anggaran dari MoU Provinsi untuk rehab 2 lokal namun untuk membangun 4 lokal atau 1 unit, sehingga pembangunan tidak maksimal”, keluhnya.
Ditambahkan pria kelahiran 7 Januari 1951 ini, bahwa pihaknya masih mengharapkan adanya bantuan lagi, untuk merehab beberapa bangunan yang kondisinya sudah parah.
“Kondisi bangunan yang masih rusak yakni rumah dinas guru, andaikata itu kondisinya baik akan kami pergunakan untuk ruang perpustakaan. Karena menurut penilaian kami, minat baca anak-anak sangat tinggi”, paparnya.
Pihaknya berharap, rumah dinas dan beberapa ruang yang kondisinya masih parah dan mebeler yang parah sekali ini, untuk anggaran tahun 2009 ini bisa mendapatkan alokasi.
Perlu diketahui, kendati masuk ke lingkungan kecamatan baru, yakni kecamatan Reban, SD Negeri Wonorojo dengan total 180 siswa ini masih memiliki prestasi yang bisa mewakili ketingkat Kabupaten Batang, yakni dibidang bulutangkis.
“Selain itu, juga ada beberapa prestasi yang menonjol yang bisa dicetak sekolah kami, yakni Volley Juara II Reban, Seni Tari juga Juara II. Juga ada dicabang lain, yakni tennis meja, sepak takraw dan sepak bola”, punghkasnya. (Trie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar