Minggu, 08 April 2012

SD NEGERI WONOTUNGGAL 2 BERUSAHA WUJUDKAN PRESTASI


Saat ini, prestasi yang ada di SD Negeri Wonotunggal 2 UPT Disdikpora Wonotunggal masih sangat terbatas. Namun sesuai dengan komitmen yang ada, jajaran Dewan Guru berusaha untuk mewujudkan prestasi sekolah.
Seperti disampaikan Muhtarom, Ama.Pd selaku kepala Sekolah, bahwa pihaknya saat ini belum melakukan usaha apapun. Namun pihaknya berjanji, ditahun-tahun yang akan datang, sekolah yang dipimpinnya akan mampu berprestasi.
”Yang diharapkan, pendidikan tetap harus bisa berkembang, tidak ada guru yang akan menelantarkan siswanya. Sesuai komitmen, kami akan berusaha, mungkin tahun depan akan bisa terlihat prestasinya. Saat ini kami melaksanakan tugas apa adanya dulu”, tuturnya.
Dipaparkan Muhtarom yang memimpin SD Negeri Wonotunggal 02 sejak bulan Desember 2009 ini, bahwa sekolah yang dipimpinnya sudah ada prestasi yang membanggakan di bidang olahraga, yakni tenis meja putra yang berprestasi di tingkat provinsi pada tahun 2010.
“Kedepannya, kami akan berusaha mewujudkan prestasi sekolah di bidang-bidang lainnya”, pungkas pria kelahiran Magelang, 6 Mei 1955 ini.
Perlu di ketahui, saat ini SD Negeri Wonotunggal 02 dengan jumlah total siswa 165 anak ini tengah mengaktifkan kegiatan ekstrakurikuler olahraga dan pramuka serta beberapa kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Hal ini sebagai bentuk usaha untuk mewujudkan prestasi sekolah yang mempunyai visi ”Membentuk siswa yang beriman, cerdas, trampil, sehat dan berbudi luhur”. (Trie)

SD NEGERI WRINGINGINTUNG 02 RINTIS PRESTASI DARI TERTIB


SD Negeri Wringingintung 02 pada hasil UASBN tahun ajaran 2009/2010 menduduki peringkat I di kecamatan Tulis. Sri Hidayah selaku kepala sekolah mengaku, dirinya tidak menyangka kalau sekolah yang dipimpinnya mampu bersaing dengan sekolah lainnya.
”Kami tidak menyangka kalau sekolah kita ini bisa mencapai rangking 1 di tingkat kecamatan. Saya sebenarnya malu, karena masih banyak temen-temen guru yang belum standar kualifikasi”, tuturnya.
Namun, di jelaskan wanita kelahiran Batang, 9 Februari 1953 ini, prestasi sekolah yang di dapat pihaknya sangatlah wajar, karena prestasi ini sudah lama di rintis dan di raih dari usaha yang keras.
”Untuk mewujudkan prestasi sekolah, kita melaksanakan budaya panca tertib, yakni tertib waktu, tertib kerja, tertib berpakaian, tertib lingkungan dan tertib berbicara. Walau seberat apapun, kita tetap terapkan. Pelaksanaan program ini sudah kami laksanakan 5 tahun terakhir ini secara bertahap sedikit demi sedikit dan alhamdulillah sekarang sudah hampir terlaksana dan mencapai tujuan”, imbuhnya.
Dikatakan kepala sekolah yang memimpin SD Negeri Wringingintung 02 sejak bulan Desember 1997 ini, bahwa selain merintis prestasi sekolah, pihaknya juga berusaha untuk selalu memenuhi sarana dan prasarana sekolah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
”Kami merintis sekolah ini sejak saat sekolah ini baru mempunyai 3 lokal kelas, dan pada waktu itu, pendidikan kurang duikung oleh masyarakat. Dan alhamdulilah, dengan adanya DAK, fasilitas sekolah sudah terpenuhi walau belum mencukupi. Dan baru-baru ini kami melaksanakan pavingisasi dan pagar bumi”, katanya.
Di yakini Sri Hidayah, dengan mengusung visi sekolah untuk terciptanya prestasi, beriman, bertaqwa dan tertanamnya budi pekerti, kedepannya SD Negeri Wringingintung 02 bisa menjadi sekolah yang maju, tentunya dengan adanya dukungan dari semua pihak.
”Insya Allah, dengan berlandaskan visi dan misi sekolah, kita akan wujudkan sekolah yang lebih maju. Harapan kami, mudah-mudahan BOS bisa terus berjalan untuk membantu masyarakat bersekolah. Karena bantuan BOS sangat diharapkan oleh masyarakat miskin. Di harapkan pula adanya dukungan dari masyarakat untuk turut peduli dengan pendidikan, sehingga kedepannya, prestasi yang kita raih ini bisa kita pertahankan”, pungkasnya. (Trie)

SMA BHAKTI PRAJA LIMPUNG INGIN KEMBALIKAN KEJAYAAN MASALALU


Dari tahun ketahun, SMA Bhakti Praja limpung yang berada dibawah naungan yayasan Korpri Kabupaten Batang mengalami penurunan jumlah siswa. Tercatat, pada tahun 2003, sekolah ini mampu mendidik siswa hingga 300 lebih anak. Dan pada klimaksnya pada tahun ajaran 2010/2011 sekolah ini hanya memiliki 108 siswa, ini dikarenakan menipisnya kepercayaan masyarakat kepada SMA Bhakti Praja Limpung.
Dijumpai diruangannya, Drs. Urip Kadaryanto selaku kepala Sekolah menuturkan, pihaknya ingin kembali mengambil simpati dan kepercayaan masyarakat agar sekolah ini kembali meraih kejayaannya dengan berbagai usaha yang sudah dirangkum dalam program kerjanya.
”Program kerja kita yang utama adalah mengembalikan kejayaan-kejayaan yang pernah diraih sekolah ini, diantaranya adalah meningkatkan jumlah siswa yang dari tahun ketahun semakin menurun”, tuturnya.
Adapun usaha yang dilaksanakan pihaknya adalah melengkapi fasilitas-fasilitas sekolah dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
”Kami menggiatkan berbagai macam promosi, baik melalui leaflet, media dan berbagai kegiatan siswa, termasuk perkemahan, kegiatan keagaamaan dan melengkapi sarana prasarana sekolah, seperti memasang hotspot dan menambah komputer, khusus untuk praktek merakit komputer”, ungkap Urip yang memimpin sekolah ini sejak maret 2009.
Dipaparkan pria kelahiran Batang, 5 januari 1965 ini, bahwasannya SMA Bhakti Praja Limpung ini merupakan SMA Plus, dikarenakan sekolah ini memberikan kerampilan kepada siswa-siswinya, yakni ketrampilan merakit komputer.
”Anak-anak kami bekali ketrampilan merakit komputer, dan sebagai bentuk keseriusan kami, pada tahun ini kami membeli komputer untuk memperlancar praktek siswa. Diharapkan, dengan adanya ketrampilan ini, Siswa bisa merakit komputer sendiri dan tentunya bisa bermanfaat bagi mereka. Dan usaha kami tidak berhenti pada memberikan ketrampilan saja, namun kami juga memberikan fasilitas internet gratis untuk siswa 24 jam”, jelasnya.
Selain memberikan ketrampilan merakit komputer dan melengkapi laboratoriumnya dengan 20 unit komputer serta fasilitas internet gratis, SMA Bhakti Praja Limpung juga tengah mengembangkan program pertanian. Dan sebagai bentuk keseriusannya, pihak sekolah telah melengkapi sarana prasarananya untuk menunjang program ini.
”Dan yang lebih utama adalah program pembinaan mental siswa. Saat ini sekolah kita tengah gencar melaksanakan program ini. Dikarenakan, selama ini siswa kita terkenal dengan kenakalannya, jadi kita siapkan guru untuk membina anak-anak agar kedepannya siswa bisa lebih bermartabat dan lebih baik, sehingga tercipta suasana nyaman, baik didalam maupun dilingkungan sekolah. Ini semua kami programkan karena kami ingin mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada sekolah kita”, imbuhnya.
Perlu di ketahui, SMA Bhakti Praja Limpung saat ini telah melengkapi fasilitas-fasilitas sekolah, diantaranya gedung yang cukup memadai, ruang belajar, laboratorium IPA, Perpustakaan, laboratorium komputer, ruang media, ruang OSIS, ruang UKS dan koperasi siswa.
”Kami harapkan adanya kaadilan pemerintah dalam membina sekolah sekolah yang ada, termasuk kepada sekolah swasta, jangan sampai justru dibiarkan bubar. Dan kepada masyarakat, kita menginginkan agar supaya masyarakat kembali mempercayakan anak-anaknya untuk dididik di sekolah kami, karena sekolah kamipun memberikan ketrampilan seperti sekolah kejuruan lainnya, yang nantinya bisa dimanfaatkan usai lulus sekolah”, pungkasnya. (Trie)

Jumat, 06 April 2012

Minggu, 24 April 2011

SD NEGERI RANDU 01 LAKSANAKAN DAK TEPAT WAKTU


SD Negeri Randu 01 UPT Disdikpora kecamatan Pecalungan telah menyelenggarakan bantuan DAK tepat waktu. Hal ini seperti di sampaikan Sarno, S.Pd selaku kepala sekolah kepada Tim Liputan JPBB beberapa waktu lalu diruangannya.

Menurut pria kelahiran Batang, 29 Mei 1955 ini, bahwa alokasi bantuan yang didapat pihaknya sebesar 105 juta untuk pembangunan gedung perpustakaan. Adapun pengerjaannya sesuai juklak dan juknis yang ada, serta selesai tepat waktu yakni pada tanggal 19 Desember 2009.

“Dengan adanya bantuan gedung perpustakaan ini, kami mengucapkan terima kasih atas tanggapan dan bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah, sehingga kedepannya bisa meningkatkan motivasi belajar siswa dan memperlancar kegiatan belajar mengajar”, tuturnya.

Lebih jauh Sarno menjelaskan, bahwa pihaknya dalam kesempatan ini juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dinas yang selama ini telah memberikan kepercayaan kepada pihaknya untuk mengelola bantuan, yakni pada tahun 2008 mendapat bantuan DAK untuk alokasi 5 lokal ruang kelas yang bisa dikembangkan untuk WC, plafon 2 lokal dikembangkan menjadi 6 lokal dan keramik 2 lokal dikebangkan menjadi 6 lokal.

“Alhamdulillah, dalam pengerjaannya bisa selalu selesai tepat waktu, dan perlu diketahui, dalam penyelenggaraan bantuan ini, kami juga melibatkan peran serta komite”, jelasnya.

Pihaknya berharap, kedepannya pemerintah bisa kembali mengalokasikan bantuan kepada sekolah yang dipimpinnya ini. Mengingat, bantuan yang selama ini dikelola oleh pihaknya bisa diselenggarakan secara maksimal dan tepat waktu.

“Saat ini kami masih berharap adanya bantuan untuk rehabilitasi 3 ruang kelas, yang kondisi bangunannya sudah tua, yakni berdiri sejak tahun 1951. Dan utamanya, bangunan perpustakaan dan mebeler yang sudah ada ini, kami tinggal mengharap bantuan buku-buku dan perangkat-perangkat lainnya, seperti kompter dan lainnya untuk mengisi gedung perpustakaan yang masih kosong ini”, harapnya. (Trie)


Visi : Maju berprestasi dan berakhlak mulia

SD NEGERI KALANGSONO 01 KEMBANGKAN POTENSI SEKOLAH

SD Negeri Kalangsono 01 UPT Disdikpora Banyuputih kembangkan potensi sekolah. Hal ini seperti penuturan H. Riyoso, S.Pd selaku kepala sekolah kepada tim liputan JPBB beberapa waktu lalu.

Dikatakan pria kelahiran Batang, 15 Oktober 1960 ini, bahwa saat ini pihaknya tengah mengembangkan potensi sekolah yang ada, baik di bidang seni, olahraga maupun akademik. Hal ini disikapi dengan diselenggarakannya kegiatan ekstrakurikuler rutin yang dibimbing oleh masing-masing guru yang berpotensi dibidangnya dan dibantu oleh rekan-rekan guru lainnya.

”Kami mulai merintis prestasi sejak tahun 2007. Dalam hal ini, kami memberikan kepercayaan kepada teman-teman guru yang berpotensi dibidang apapun untuk menerapkan kepada anak didik, terutama dibidang pendidikan, kesenian, ketrampilan dan olahraga. Ini sudah kami aplikasikan pada kegiatan ekstrakurikuler”, tuturnya.

H. Riyoso menambahkan, dari pengembangan potensi sekolah yang ada dan berkat komitmen rekan-rekan guru dalam membimbing anak didik, sekolah yang hanya memiliki 63 siswa ini sudah mampu berprestasi yang cukup membanggakan.

”Prestasi saat ini yang sudah cukup membanggakan adalah hasil UASBN tahun ajaran 2009/2010 menduduki peringkat ketiga di kecamatan Banyuputih. Dan untuk mata pelajaran matematika nilai tertinggi adalah 10 yang dicapai oleh 30% siswa. Ini tak lepas dari kerja keras Mindaningsih, S.Pd selaku guru kelas VI yang juga pemilik bimbingan belajar QUON dan bendahara KPRI Santosa. Selain itu, sekolah kita juga sering menjuarai bidang ketrampilan kerajinan tangan, yang dipandu Minto Basuki, S.Pd dan juara II tingkat kabupaten Batang”, paparnya.

Diceritakan H. Riyoso, pada saat perpisahan, sekolah ini menyelenggarakan pementasan Panembromo yang dikenal sebagai kesenian daerah berupa mocopat yang didendangkan untuk menyambut para tamu, dan pementasan seni dan ketrampilan lainnya.

”Kegiatan perpisahan kemarin juga wujud pengembangan potensi sekolah yang ada dibidang kesenian. Saat ini, kegiatan kesenian kami percayakan kepada Yuhri, AMa.Pd, Budiyono, Ama,Pd, dan Setyowati, Ama.Pd untuk memandu anak didik kami”, imbuhnya.

Kendati sekolah kecil yang sedang merintis kuantitas jumlah siswa melalui TK satu atap ini, tidaklah menimbulkan patah semangat bagi jajaran pengelola SD Negeri Kalangsono 01 ini. Bahkan dari jumlah siswa yang sedikit inilah, proses belajar mengajar diakui kepala sekolah bisa berjalan lebih fokus.

”Termasuk untuk kegiatan pembelajaran, karena sekolah kami merupakan sekolah kecil, kami langsung memberikan praktek kepada siswa melalui laptop yang dibawa oleh guru masing-masing, tentunya ini untuk pokok bahasan tertentu yang sudah ada CD pembelajarannya. Dan dari guru-guru yang ada, telah menguasai ketrampilan komputer, sehingga dalam pengerjaan administrasi sudah bagus, dan kedepannya harapan kami, SD Negeri Kalangsono 01 semakin berprestasi”, pungkasnya. (Trie)

SD NEGERI GONDANG 01 MENCOBA UNTUK BANGKIT


SD Negeri Gondang 01 UPT Disdikpora Subah mencoba untuk bangkit setelah beberapa tahun ini mengalami vakum dalam meraih prestasi. Hal ini seperti disampaikan Hj. Rodhiyah, S,Pd selaku kepala sekolah kepada tim liputan JPBB beberapa waktu lalu.

“Terakhir, sekolah ini berhasil menyabet juara lomba siswa berprestasi pada tahun 2006, dan pada tahun 2007 hingga 2009 vakum dari berbagai ajang lomba, hasilnya masih umum dengan yang lainnya. Namun tahun ini anak-anak sudah mulai bangkit. Untuk olimpiade MIPA dan LCC sekolah kita bisa lebih unggul, hal ini bisa sebagai obat”, tuturnya.

Ditambahkan wanita kelahiran Semarang, 25 Juli 1964 ini, kendati mulai bangkit dengan adanya peningkatan yang dinilainya sedikit, namun menurut kepala sekolah yang memimpin sekolah ini sejak 10 september 2009 ini, itu lebih berarti bagi pihaknya.

“Anak-anak sudah mulai bangkit lagi, yang jelas semangat rekan-rekan guru pun ikut bangkit. Dan sebagai nahkoda, kita memberi semangat kepada rekan-rekan, dengan cara berangkat dari diri sendiri, cukup dengan memberikan teladan dan tidak banyak bicara”, tegasnya.

Mantan guru SD Negeri Jatisari ini menegaskan, bahwa faktor utama untuk bangkit ini didasarinya dengan menjunjung tinggi rasa kekeluargaan dan menggandeng stake holder yang ada.

”Yang jelas, terhadap rekan-rekan guru kita tetap menjunjung tinggi rasa kekeluargaan, karena itu faktor utama, dengan kekeluarggaan yang bagus semuanya pasti bisa terwujud. Dan dengan komite, sejak awal saya disini, kami berusaha untuk menggandeng mereka, karena tanpa bantuan dari mereka, sekolah tidak bisa maju, kita tidak bisa meninggalkan mereka, terlebih, kita masih mempunyai banyak program untuk memajukan sekolah yang diantaranya membangun sarana ibadah serta penambahan sarana dan prasarana”, ungkapnya.

Adapun persiapan menghadapi UASBN, pihaknya sudah menyusun kepanitiaan, perencanaan anggaran UAS dan saat ini masih melakukan penyusunan Administrasi UAS yang akan kita laporkan ke UPT, serta membekali siswa dengan jam tambahan.

”Kita juga memberikan jam tambahan sebanyak 3 kali dalam seminggu yang dimulai sejak akhir semester 1, mengikuti try out sebanyak 4 kali, terus nanti mulai tanggal 19 dimulai UAS semester 2, sehingga kegiatan kelas 6 marathon”, imbuhnya.

Menurut wanita yang berdomisili di desa Adinuso ini, bahwa hasil UASBN disekolah yang dipimpinnya ini tergolong rendah. Namun setelah di amati olehnya, anak-anak kelas 6 tahun ini sebenarnya mempunyai potensi, sehingga dirinya kemudian menyarankan kepada guru kelas 6 agar melakukan pemadatan materi efektif.

“Menurut teman-teman guru, memang di tahun kemarin anak-anak down, dan setelah dilakukan try out, kami optimis, siswa kami calon peserta ujian memiliki potensi. Harapannya, yang jelas pengalaman tahun kemarin jangan sampai terulang lagi, dan diharapkan bisa ada peningkatan, kalau bisa, bisa mengikuti sekolah2 yang ada dikota”, harapnya. (Trie)