Rabu, 19 Mei 2010

Sintiche Herminingsih, Ama.Pd INGIN ADAKAN PERUBAHAN


Perubahan, sebuah kata yang mempunyai makna yang dalam. Perlu komitmen dan karya nyata dalam mewujudkan satu kata ini, terlebih untuk membawa sebuah perubahan yang lebih baik.

SD Negeri Gondang 02 Subah dibawah komando Sintiche Herminingsih, Ama.Pd, betul-betul tengah menjalankan apa yang menjadi keinginan bersama ini, yakni ingin mengadakan perubahan, baik perform sekolah, maupun perubahan dibidang prestasi yang semakin meningkat tentunya.

Dijumpai disekolah yang dipimpinnya, wanita kelahiran Pati, 25 Oktober 1961 ini mengatakan, saat ini pihaknya tengah melaksanakan komitmen ini. “Sebagai seorang leader dan sebagai penggerak, saya mulai mencontohkan dari hal-hal yang kecil-kecil dahulu, misalnya dengan melakukan kebersihan dilingkungan sekolah, membawa tanaman hias dari rumah untuk sekolah, membersihkan wc dan hal-hal kecil lainnya, guna memancing dan memberi contoh warga sekolah, baik rekan guru maupun siswa untuk mengerjakan hal yang positif”, katanya.

Selanjutnya, imbuh istri dari Joko Santoso yang juga guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Subah ini mengatakan, komitmen ini ternyata juga didukung oleh seluruh lingkungan kompleks pendidikan di Desa Gondang ini, yakni SD Negeri Gondang 1 dan SD Negeri Gondang 3. “Walaupun di desa, kami ingin menciptakan pendidikan yang modern di Desa Gondang. Terlebih, sesuai komitmen kita, bahwa sekolah bertujuan untuk membuat anak yang belum tahu menjadi tahu, menjadikan sekolah sebagai pusat budaya dan menciptakan lulusan yang cerdas dan harus menguasai pelajaran-pelajaran di SD”, paparnya.

Ibunda Firsta Krismartian dan Pradatanu Krisagustian yang beralamat diDukuh Sarirejo RT 01 RW 01 Desa Jatisari ini juga menambahkan, bahwa sebagai seorang leader untuk membawa perubahan, dirinya harus turun tangan dan memberikan tauladan kepada warga sekolah. “Untuk membawa perubahan warga sekolah perlu digembleng temenanan, dan sebagai seorang pemimpin, saya tidak hanya memberikan perintah, tapi melakukan sendiri, kemudian bicara dari hati ke hati, sehingga berimbang”, jelasnya.

“Harapan kami, dalam menciptakan perubahan, terutama kebersihan dan keindahan sekolah agar anak-anak lebih kerasan dilingkungan sekolah. Dan yang lebih penting, kami juga memotivasi guru-guru agar lebih kreatif, terutama bagi guru-guru yang mempunyai kemampuan khusus untuk bisa dikembangkan untuk selanjutnya bisa ditularkan kepada anak didik seperti kemampuan dibidang seni tari, masak dll. Dan dalam kami membawa perubahan ini, kami membutuhkan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak”, pungkasnya. (Trie)

SD NEGERI WATES 01 WONOTUNGGAL TIDAK INGIN JALAN DITEMPAT


Sutoyo SIP, S.Pd selaku kepala sekolah Wates 01 Wonotunggal masih mengharapkan adanya perbaikan yang lebih lagi untuk peningkatan kualitas sekolah yang di pimpinannya.

Perbaikan dan pembenahan yang telah dilakukan dari rehab gedung sekolah, pavingisasi, pembuatan pagar dan pemenuhan fasilitas sekolah, seperti ruang kantor guru dan kepala sekolah yang kini nampak lebih bersih yang di barengi dengan tersedianya ruang kelas yang lebih kondusif dengan 6 (enam) ruang kelas dan 1 (satu) ruang perpustakaan yang kini juga dilengkapi dengan komputer yang dapat menunjang mata pelajaran pengenalan komputer bagi siswa dan guru.

Serta adanya peningkatan kualitas pengajar yang pada saat ini diupayakan untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi lagi, agar lebih dapat berkompetensi lagi yang dibarengi adanya program pendukung extrakurikuler sekolah yang meliputi bidang pramuka yang menjadi unggulan prestasi dari SD Negeri 01 Wates yang pada tahun ini menjadi wakil dari kecamatan Wonotunggal di tingkat kabupaten dan sekaligus dapat mengangkat nama baik sekolah.

Sutoyo menjelaskan, bahwa kualitas pendidikan akan sangat terbantu dengan tersedianya sarana dan prasarana sekolah yang terpenuhi, serta adanya tingkat kesejahteraan guru agar bisa lebih fokus lagi dalam melakukan tugasnya, sehingga harapan peningkatan kualitaspun dapat tercapai, jelasnya.

Untuk harapan bersama dari SD Negeri Wates 01 Wonotunggal adalah untuk dapat mewujudkan sarana multimedia disekolah, yang hal ini bertujuan untuk mengenalkan siswa terhadap iptek sehingga siswa tidak lagi gaptek setelah melanjutkan pada tingkatan sekolah selanjutnya.

Tentunya yang tidak kalah pentingnya adalah program yang sedang dijalankan berupa pembekalan dasar pada pengembangan jiwa kearah yang lebih baik agar siswa bisa lebih dini dipersiapkan untuk mandiri, yang kedepan dengan langkah yang serius lagi untuk meningkatkan program dasar agar seluruh pelaksanaan proses belajar tidaklah berjalan di tempat. Yang tentunya ini seiring dengan tujuan bersama untuk meningkatkan dan mencerdaskan anak bangsa walaupun di pedesaan. (Nuridin)

SD WONODADI 02 BANDAR SADARKAN AKAN KWALITAS

Dengan visi mewujudkan pribadi manusia yang berbudi luhur, unggul dalam profesi yang bernalar, ilmiah, obyetif berdasarkan iman dan taqwa serta berwawasan iptek yang mampu menghadapi tantangan dalam perubahan jaman. Kemajuan suatu bangsa dengan segala perkembangannnya sangat tergantung pada kemajuan dan kemandirian masyarakatnya yang tidak terlepas dari tingkat kesadaran dan pendidikan yang dapat dijadikan tolak ukur dari keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dari kota sampai pada tingkat desa. Yang kesemuanya itu dapat berjalan seiring dan terpadu apabila adanya pemahaman yang penuh akan peningkatan harkat dan martabat bangsa.

Sekolah Dasar Negeri Wonodadi 02 kecamatan Bandar yang berada di daerah pinggir tengah berupaya untuk meningkatkan segala sarana dan prasarana pendukung disamping jumlah ruang kelas yang masih terbatas tentunya pelengkapan sarana lainya juga perlu di upayakan termasuk penyediaan ruang perpustakaan sekolah yang amat di butuhkan siswa.

Dari jumlah 4 (empat) lokal yang kini tersedia dengan jumlah siswa 102 menjadikan ruang kelas harus dirangkap untuk kelas 1 dengan kelas 2 dan kelas 3 dengan kelas 4 yang tentunya ini menjadi kendala tersedidri bagi kelancaran dan kenyaman proses pembelajaran di rung kelas. Sekalipun demikian, Sudarsono Ama.Pd selaku kepala sekolah sadar betul akan kondisi keterbatasan yang ada seperti yang disampaikan di ruang kerjanya.

“Bahwa kami menekankan akan arti penting pendidikan bagi desa. Jika ingin maju, pendidikan juga harus maju agar masyarakatnya bisa berkembang”, tegasnya.

Untuk prestasi sekolah tentunya akan selalu berjalan seiring dengan terpenuhinya sarana dan prasana sekolah yang memadahi dengan mengoptimalisasikan program keja yang didukung dengan BOS atau Biaya operasional Sekolah yang tersedia yang dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya.

. ‘Yang jelas, sekalipun sekolah kami berada di pedesaan kami juga berupaya dengan seluruh partisipasi masyarakat agar tidak jauh tertinggal dengan sekolah yang lebih maju” pungkas Sudarsono. (Nuridin)

SMP NEGERI 1 BANDAR TERAPKAN PROGRAM PAS



Sebagai kado Hari jadi Kabupaten Batang yang ke 43 tahun, SMP Negeri 1 Bandar memberikan kado istimewa berupa peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui program PAS (Paket Aplikasi Sekolah).
Selama kepemimpinan Rusdiyanto Citrowibowo, S.Pd sejak tahun 2005 lalu, SMP Negeri 1 Bandar memang selalu memberikan warna dan perubahan tersendiri. Bagaimana tidak, sekolah ini selalu meningkat prestasinya, baik prestasi akademik dan non akademik, dan terbukti sekolah ini bisa meraih peringkat ke-2 di Kabupaten Batang dan beberapa kali mampu meraih 100 % prosentase kelulusannya sejak masa kepemimpinannya, yang pada akhirnya, ditahun kedua sekolah ini juga dinobatkan sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN).

Pun yang terjadi pada akhir Februari lalu, sekolah ini telah melakukan gebrakan baru, yang memang baru satu-satunya di Kabupaten Batang, yakni menerapkan program PAS atau Paket Aplikasi Sekolah yang selama ini baru diterapkan disekolah sekolah bertaraf internasional.

Menurut pria kelahiran 12 Agustus 1957 ini, bahwa program PAS dilaksanakan sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat, terutama bagi orang tua siswa untuk mengetahui informasi-informasi yang ada disekolah melalui SMS. “Saat ini, program PAS masih dalam tahap pengembangan. Kedepan, kami akan mempermudah masyarakat untuk mengetahui informasi-informasi yang kami sajikan, yang diantaranya untuk mengetahui jumlah ketidakhadiran siswa per bulan baik status IJIN, SAKIT dan ALPA; dengan cara mengetik ABS , dan dikirimkan melalui nomor 085641647458 dengan tarif normal”, jelasnya.

Kedepannya, lanjut Rusdiyanto, masyarakat juga bisa mengetahui informasi-informasi lainnya yakni informasi tentang penerimaan siswa baru dengan mengetik PSB , dengan tujuan memeriksa diterima/tidaknya nomor_calon_siswa yang dikirimkan; kemudian UNMAX, untuk menampilkan nilai Ujian Nasional Maksimal; UNMIN, untuk menampilkan nilai Ujian Nasional Minimal; PASS, untuk menampilkan Passing grade dalam penerimaan siswa baru; BP3 , untuk mengetahui tanggal dan jumlah pembayaran BP3 terakhir yang siswa lakukan; WALI , untuk mengetahui nama wali kelas dan NIP di tingkat, program pengajaran/jurusan dan rombongan belajar (rombel) tertentu; HADIR , untuk mengetahui ketidakhadiran siswa yang terakhir yang tercacat; STS_SISWA , untuk mengetahui status siswa pada tahun ajaran aktif; dan NILAI , untuk mengetahui 3 nilai siswa per jenis tagihan terakhir yang tercatat.

Diakui Rusdiyanto, kemantapannya memakai program ini dikarenakan program ini merupakan program yang telah diaplikasikan pada sekolah-sekolah SBI. “Kami melihat program ini diterapkan pada sekolah SBI, dan kemudian kami menindaklanjuti dengan melakukan studi banding ke SMP Negeri 1 Malang yang notabene berstatus SBI. Dan untuk menjalankan dan menangani program ini, kami telah memiliki tenaga-tenaga muda yang berpotensi. Namun sayangnya, kami masih membutuhkan beberapa pengembangan lagi, diantaranya Absensi Digital, karena kalau kita masih pakai manual, kita masih melakukan penghitungan dan melakukan entri tiap hari, tapi kalau pakai digital kita bisa melaksanakan per mata pelajaran, sehingga bisa meningkatkan kedisiplinan, baik siswa maupun gurunya”, papar ketua MKKS SMP Kabupaten Batang ini.

Pihaknya berharap, program sekolah untuk maju ini bisa didukung oleh pemerintah daerah dan bisa diterapkan disekolah sekolah lainnya di Kabupaten Batang. “Melalui program ini, kita bisa memberikan pelayanan secara moderen menggunakan tekhnologi informatika. Untuk itu kami mohon dukungan dari pemda agar kemajuan pendidikan di Kabupaten Batang ini bisa terwujud, dan hendaknya semua sekolah bisa menerapkan program ini, sehingga kita bisa meningkatkan pendidikan di Kabupaten Batang, toh biayanya tidak mahal”, harapnya.

Selain program PAS yang tengah dilakukan pengembangan, SMP Negeri 1 Bandar juga mempunyai beberapa program menuju peningkatan kualitas lainnya, yang diantaranya penyelenggaraan Manajemen qolbu yang dilaksanakan setiap hari senin, penghargaan bagi yang berprestasi, menerapkan iptek kepada guru-guru, dan rencananya akan mengadakan kursus bahasa Inggris untuk guru-guru serta akan dicanangkan Engglish Day disekolah ini. (Trie)

SMP NEGERI 03 WARUNGASEM TANAMKAN MORALITAS SISWA



Tuntutan akan perubahan merupakan konsekuensi dari kemajuan jaman yang pada akhirnya setiap orang harus mampu memilih dan memilah mana saja yang positif dan bermanfaat bagi kehidupannya. Terlebih lagi di dalam dunia pendidikan yang sangat rentan terhadap pola dan kehidupan yang terjadi khususnya pada tingkatan remaja atau anak didik yang harus di bekali dan di arahkan pada pola kehidupan yang lebih bermoral sebagai landasan berinteraksi dan bergaul di masyarakat, terutama pada lingkungan pertemananan yang sering kali menuntut kewaspadaan dan sekaligus pemantauaan yang lebih seksama agar setiap kemungkinan yang bisa timbul dan berdampak negatif dapat di antisipasi sejak dini.

SMP Negeri 03 Warungasem sebagai salah satu intitusi pelaksana pendidikan menengah pada tingkat pertama telah melakukan program-program pendukung yang elegan dan bermartabat yang di komunikasikan terhadap tokoh masyarakat maupun orang tua wali agar pertumbuhan dan perkembangan anak didik sejalan dengan tujuan bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih mengedepankan partisispasi yang sekaligus juga untuk pembentukan karakter dan sikap mental positif ( Attitud ) yang nantinya dapat memberikan bekal pada siswa untuk bisa berkompetinsi dengan kebutuhan dan perkembahan sosial masyarakat pada tingkatan yang diatasnya .

Terlebih lagi dengan keberadaan kepala sekolah yang kini baru menjabat kurang lebih satu tahun ini, yakni Sabar, S.Pd telah menata dan mencanangkan beberapa program peningkatan mutu dan moralitas siswa yang hal ini tentunya sangat disambut baik oleh wali murid dan masyarakat sekitar sekolah, seperti mulai tertatanya beberapa infrastuktur sekolah yang kini sedang dilengkapi dengan mushola sekolah yang dapat digunakan untuk pembinaan kerohaniaan yang di barengi dengan semakin disiplinnya siswa dan guru serta staff pengajar dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing masing, yang sekaligus mulai meningkatnya kualitas pendidikan di SMP Negeri 03 Warungasem dan pola pengembangan potensi siswa yang dapat tersalurkan melalui beberapa kegiatan extrakurikuler yang sangat diminati siswa dan yang jelas penanganan tingkat kenakalan remaja.

Yang lebih khusus lagi, pembinaan siswa yang dilakukan sejak dini seperti program penyuluhan oleh Bimbingan konseling dan kegiatan keagamaan yang pada tanggal 7 Maret lalu diselenggarakan berupa Kegiatan Maulid Nadi yang diselingi rebana yang di tampilkan oleh siswa sendiri dengan penceramah Ustad Affifudin Al hafizd, di mana dalam uraiannya menekankan pada penguatan keimanan dengan mencontoh pola kehidupan rosullulloh sebagai rohmatan nilalamin.

Di temui di ruang kerjanya, Sabar, S.Pd selaku kepala sekolah di sela sela acara maulid nabi menuturkan bahwa pihaknya tengah berupaya, disamping membenahi kedisiplinan siswa dalam waktu belajar, kerapian berpakaian dan mengikuti proses belajar dengan baik, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama orang tua wali murid agar lebih memperhatikan lagi perkembangan dan kemauan anaknya untuk bisa lebih giat lagi dalam menimba ilmu yang nantinya dapat menjadi bekal dalam bermasyarakat, tegasnya.

Yang pada akhirnya harapan dari semua pelaku pendidikan adalah menciptakan generasi bangsa yang lebih unggul agar harkat dan martabat bangsa dapat sejajar dengan bangsa lain di dunia yang tentunya kesemuanya itu dapat terwujud dengan upaya sungguh -sungguh dan adanya dukungan serta partidisipasi masyarakat secara swadaya dan swadana. (Nuridin)

SD NEGERI WONOKERSO 02 SUKSESKAN WAJARDIKDAS


Sebagai bentuk tanggung jawab pelaku dan pengelola pendidikan, jajaran pendidik SD Negeri Wonokerso 02 Kandeman dibawah komando Wiharto, Ama.Pd turut serta menyukseskan program yang telah dicanangkan pemerintah, yakni Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun (Wajardikdas 9 Tahun).

Hal ini bukan hanya sebagai isapan jempol belaka, namun sudah dibuktikan oleh segenap jajaran dewan Guru SD Negeri Wonokerso 02, untuk turut mendorong anak-anak didiknya untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya.

“Kami selalu mendorong anak-anak dan orang tua siswa agar anak-anak bisa melanjutkan ke SMP setelah lulus dari sekolah dasar. Dalam hal ini, minimal anak-anak bisa mengenyam pendidikan dasar”, tutur Wiharto yang baru pulang membesuk salah satu siswanya yang sakit.

Dipaparkan Wiharto yang didampingi Sarmudi, Ama.Pd dan Sarminta, Ama.Pd, bahwa Desa Wonokerso yang notabene Desa yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan nelayan ini kedepannya harus lebih maju, untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang unggul.

“Kami turut bertanggungjawab untuk mencerdaskan anak-anak bangsa, minimal anak-anak Desa Wonokerso. Terbukti, lulusan sekolah kami selalu melanjutkan ke SMP. Untuk lulusan tahun ajaran 2007/2008 lalu saja, 25 dari 29 anak lulusan kami melanjutkan ke SMP, dan alumni SD Negeri Wonokerso ada yang hingga melanjutkan ke perguruan tinggi”, imbuhnya.

Menyinggung prestasi anak didiknya, pria kelahiran 8 April 1951 ini memaparkan, sekolah yang mempunyai visi mencerdaskan anak didik agar menjadi masyarakat bermoral, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mencintai bangsa dan Negara ini telah mencapai posisi II di Kecamatan Kandeman untuk prestasi akademiknya. Tercatat, untuk hasil UASBN tahun lalu mencapai nilai rata-rata tertinggi 8,05.

“Selain itu, kami ada prestasi andalan dibidang non akademik yakni olahraga Bridge, yaitu olahraga yang secara langsung mengasah dan meningkatkan kecerdasan otak manusia. Beberapa prestasi pada yang telah tercatat diantaranya Juara II Popda Kabupaten Batang, Juara III tingkat Provinsi Jawa Tengah, Juara I dan II Walikota Cup Solo”, pungkasnya. (Trie)

DEA VAYAPRAJNA SURYONO INGIN LANJUTKAN MODELING USAI LULUS SEKOLAH

Bukan karena putus harapan, namun inilah bentuk komitmen dari Dea Vayaprajna Suryono. Siswi kelas 9 B SMP Negeri 1 Reban ini berkomitmen untuk vakum didunia modeling sementara waktu, kendati bakatnya didunia modeling bisa dikatakan cukup berprestasi.

Bakat yang sudah ditekuninya sejak duduk dibangku taman kanak-kanak (TK) ini dalam perjalanannya sempat menyabet 4 kali juara pertama, kendati karirnya sempat terhenti beberapa tahun karena mengikuti sang Ayah yang bertugas di luar Pulau Jawa saat dirinya masih duduk di kelas 2 bangku sekolah dasar.

Gadis kelahiran 9 maret 1994 yang baru merayakan ulang tahunnya yang ke 15 ini seperti penuturan sang Ayah, dirinya gemar sekali berjalan lenggak-lenggok, atau orang Jawa bilang “Lenjeh”. Dari gelagat itulah, pasangan Asep Teguh Arifiyanto dan Nurdiah Wahyuningsih mendorong anak pertamanya ini untuk mencoba mengembangkan bakatnya.

Warga Desa Cokro RT. 02 RW.01 Blado ini, kendati beberapa waktu lalu disibukan dengan kegiatan modeling, prestasi akademik disekolahnya masih cukup lumayan, paling tidak masih bisa masuk peringkat 10 besar dalam prestasi kelas. Untuk itu, kakak dari Kevin Dewa Suryana ini sementara masih fokus dalam kegiatan belajar, baik yang diselenggarakan disekolah maupun belajar dirumah, guna mengejar ketertinggalannya selama ini. “Sementara ini saya masih fokus dalam kegiatan belajar disekolah dan dirumah, tapi nanti kalau udah selesai sekolah atau kuliah, modeling akan dikembangin lagi”, tuturnya lirih.

Hal ini sesuai dengan motto hidup gadis yang biasa disapa Dea ini, yakni belajar dari kesalahan yang artinya kesalahan yang dilakukan jangan sampai diulangi lagi, dan jadikan kesalahan itu sebagai acuan atau pengalaman untuk bisa lebih baik lagi. “Tentunya disemua bidang”, jelas Dea sambil tersenyum simpul. (Trie)